part 30

156 13 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE. !!!

COMENT!!!

HAPPY READING!!!!

____000____

" Halo sayang " ujar Devan dari telpon .
Terdengar suara Naura yang berdehem.

Devan tersenyum ,dia sedang membayangkan wajah salah tingkah Naura.

" Kamu lagi kerja?? " Tanya Devan lalu mengangguk setelah Naura menjawab " ya "

" Ya udah, semangat kerjanya ya. Aku mau berangkat kampus dulu " ujar Devan lalu mengakhiri panggilan telepon setelah Naura mengiyakan.

_______000________

Devan turun menuju ruang makan, di sana tampak Dion dan Dewi sudah duduk.

" Pagi sayang " sapa Dewi , Devan tersenyum lalu memeluk Dewi

" Pagi too Bunda " jawab Devan setelah ikut duduk.

Ketiganya makan bersama tanpa suara, hanya terdengar dentingan antara piring dan sendok.

" Devan, bagaiman ujian yang diberikan oleh Roy? " Tanya Dion setelah acara sarapan selesai.

" Lancar yah, " ujar Devan.

" Bagus, kamu harus menjadi orang yang hebat jika ingin menjadi pasangan Naura yang merupakan gadis dengan segala kesempurnaan nya. " Ujar Dion

Devan tersenyum " pasti yah. Bunda , ayah Devan kuliah dulu ya " pamit Devan bergegas pergi setelah Dewi dan Dion menjawab.

Devan menghidupkan motor yang 3 bulan ini selalu bersama untuk menjalankan tugas dari Roy.

Sepanjang perjalanan Devan tak hentinya bersiul dan tersenyum .
Membayangkan kejutan yang akan ia siapkan untuk Naura

🍁🍁🍁

Di waktu yang sama , tempat yang berbeda tampak Naura tersenyum sambil memegang pipinya blushing dengan pembicaraan singkat bersama Devan

Naura saat ini sedang berada di ruangan nya, karena pekerjaan nya masih sangat banyak.

Tok....
Tok...

" Nih teh, nya " ujar Reva_ sekretaris Naura.

" Thanks va "ujar Naura tersenyum.

" Cie .... Yang lagi kasmaran " goda Reva.

Ya, Reva tahu soal hubungan Devan dengan Naura karena Naura menceritakan kepada nya. Bagaimana pun, Reva satu satunya teman Naura.

" Sana pergi , " usir Naura halus.

Reva terkekeh " iya Bu bos " jawab Reva bergegas keluar dari ruangan Naura.

Naura mulai memeriksa berkas berkas perusahaan hingga tiba-tiba perasaan nya mulai kurang enak.

" Perasaan apa ini. Rasa nya benar benar sangat aneh . Seakan aku akan kehilangan " batin Naura dan Tanpa sengaja menyenggol gelas teh yang kemudian terjatuh dan pecah .

" Pertanda apa ini ? " Tanya Naura merasa jantungnya berpacu dengan cepat.

Drrt....
Drrt.....

Fokus Naura beralih ke arah benda pipih berlogo apek tergigit dan menjawab panggilan.

" A.... Apa! " Setetes cairan bening mengalir di pipi Naura.

Setelah sambungan terputus Naura berlari di sepanjang lobi kantor. Tidak menghiraukan semua orang , ia hanya ingin melihat seseorang.

" Devan bertahan " ujar Naura langsung tancap gas menuju rumah sakit.

☘️☘️☘️

Devan mengendarai motor nya dengan penuh kebahagiaan .
Tanpa di sadari olehnya, sebuah mobil melaju kencang menuju ke arah nya.

Saat Devan menoleh, semua nya terlambat.
Mobil tersebut menabrak Devan yang langsung terpental dan motor nya yang sudah tak berbentuk.

Perlahan keadaan riuh, Devan mulai kehilangan kesadaran nya.
" Ma, jangan jemput Devan. Devan kangen sama mama. Tapi, Devan belum siap buat Naura dan Bunda menangis. Tolong ma. Jangan jemput Devan " batin Devan , kegelapan mulai mendekati nya dan Devan tak sadarkan diri.

_____000______

Disepanjang koridor rumah sakit, Naura berlari dengan tergesa-gesa.
Mendekati resepsionis

" Ruangan pasien yang baru saja mengalami kecelakaan. " Ujar Naura.

" Pasien yang bernama Devan Alvaro Mahesa? " Tanya resepsionis yang di jawab anggukan oleh Naura.

" Pasien ada di ruang operasi, di sebelah sana " ujar resepsionis menunjuk ke arah ruang operasi.

Naura mengangguk dan berlari menuju ruangan tersebut.
Naura bisa melihat, dari sebuah kaca transparan keadaan Devan.
Darah di mana , lebam dan beberapa goresan dan di tubuhnya di penuhi alat alat media .

Tangis Naura semakin menjadi, ia terpukul melihat tubuh yang selalu tegap dan kuat seorang Devan sekarang tubuh itu terbaring dengan lemah .

Mata yang selama ini menunjukkan sebuah cinta dan ketulusan sekarang hanya tertutup .

" Bertahan Devan " ujar Naura .

Kemudian terlihat Dewi, Dion, Dinda, Roy, Rey, dan Rendi mendekati ruang operasi Devan.

Terlihat Dewi menangis, melihat keadaan putranya seperti itu.

" Ma, Devan ma " Isak Naura
Dinda memeluk Naura, berusaha menenangkan putri nya.

" Devan kuat Ra, dia pasti sembuh " ujar Dinda.

Dion terlihat berkaca-kaca, menahan tangisnya agar sang istri bisa kuat.
Seorang ayah pasti juga akan terluka saat anaknya terluka.

Rey dan Rendi kedua sahabat tersebut juga ikut cemas dan terlihat berusaha menahan air matanya.

Semua orang harap harap cemas dengan keadaan Devan.

Naura melangkah mendekati kaca tersebut menyaksikan Devan yang masih belum sadarkan diri dan para dokter melakukan operasi pada Devan.

" Kamu kuat Devan. Kamu janji , mau nyelesein ujian kamu dan jadi pasangan aku . Please bangun " lirih Naura.

Dokter kemudian keluar dari ruang operasi membuat semua orang mendekat
" Bagaiman anak saya dok? " Tanya Dion.

" setelah menjalankan operasi, pasien telah berhasil melewati masa kritis namun kecelakaan yang terjadi cukup parah sehingga pasien mengalami koma " ujar dokter tersebut.

Semuanya bernafas lega, setidaknya apa yang mereka takuti tidak terjadi.

__000___

Setelah semua orang melihat Devan tinggal Naura di ruang rawat Devan.
" Van, kamu bangun ya. Aku kangen " ujar Naura

" Aku pernah bilang nggak kalau aku cinta sama kamu "

" Van, bangun ya. Buka mata kamu aku pengen kita jalanin semuanya Bareng bareng lagi "

" Aku pamit bentar ya va, jangan lama lama Bobo nya. I love you " bisik Naura lalu mengecup kening Devan .

_____0000______

Ending ada yang tahu???

Happy end?

Sad ending ?

🤔🤔🤔🤔


Jangan lupa vote and coment ya 😉

putri es (Ver 1)  ___   (End)Where stories live. Discover now