part 23

126 14 3
                                    

Kadang orang yang selalu tersenyum adalah orang yang paling banyak menyimpan luka.

By: author 🙂

__000__

Seminggu setelah Devan di perbolehkan pulang dari rumah sakit.
Sekarang para penghuni villa sedang packing buat balik ke Jakarta.

Ya, ujian yang diberikan oleh Roy dan Dion untuk menaikkan omset penjualan kafe berhasil dilakukan oleh Devan dengan bantuan sahabatnya.
Setelah itu, Devan dkk diperbolehkan pulang ke Jakarta.
Naura ikut serta karena pekerjaan nya di Bandung juga telah selesai.

" Semua udah selesai kan? " Tanya Naura yang di jawab anggukan oleh yang lain.

Keempat nya memasuki mobil.
Rey yang akan mengemudi dan disebelah nya ada Rendi.
Di bangku belakang ada Naura dan Devan.

Sebenarnya Devan mengajukan diri yang akan mengemudi namun dilarang Naura karena Devan baru saja pulih.
Kedua sahabatnya pun menyetujui kata kata Naura.
Akhirnya Devan duduk di belakang. Ada untungnya juga karena dia akan lebih dekat dengan Naura.

Sadar atau tidak, Naura jadi lebih perhatian dan hangat semenjak insiden Devan masuk rumah sakit.

___000_____

Selama perjalanan lagu lagu one direction menemani perjalanan mereka.
Saat ini terdengar lagu " perfeck " dari one direction.

Devan yang terlelap dengan earphone di telinga nya dan bersandar di bahu Naura.
Sedangkan Naura berkutat dengan laptop nya dan membiarkan Devan terlelap.
Rey sebagai pengemudi lebih fokus ke jalanan sedang kan Rendi menatap jalanan .

Perjalanan mereka melewati sebuah jembatan yang seminggu yang lalu memberikan cerita pada Rendi.
Banyak orang yang putus asa dan merasa mati jalan terbaik padahal yang harus nya mereka lakukan adalah berjuang dan bangkit lagi karena, banyak orang yang sayang dengan mereka.

Rendi mengambil secarik kertas lalu tersenyum.

Dear my Angel.

Makasih ya kak, Udah nyelamatin hidup aku.
Makasih udah nyadarin aku untuk berjuang buat masa depan aku.
Kayaknya aku bakal repotin kakak kalau kakak antar aku.
Maaf pergi tanpa pamit.
Makasih buat semuanya.
Maaf lupa nanya nama kakak.
Aku bakal panggil kakak my Angel aja.

Nice to meet you my Angel.

" Semoga Lo baik baik aja, gue harap Lo berjuang dengan baik . Jangan pernah berputus asa jangan sia-siain hidup lo buat terpuruk." Batin Rendi kemudian menyimpan secarik kertas tersebut.

Sosok Rendi adalah sosok yang ternyata menyimpan banyak luka.
Namun selalu menutupi nya.
Dia mungkin pernah merasakan kehilangan dan tidak akan mau kehilanganmu lagi.

Rendi sosok yang selalu membagi kebahagiaan nya dengan yang lain namun menyimpan luka untuk dirinya sendiri.
Rendi mungkin orang yang selalu tersenyum tapi sebenarnya dia orang yang terluka.

Kadang orang yang selalu tersenyum adalah orang yang paling banyak menyimpan luka.

_______000__________

Sesampai di rumah Devan, tampak Dewi- Bunda Devan menyambut keempat nya.
Keempat nya Sekarang berada di ruang tamu

" Kalian istirahat aja, bunda mau ke dalam dulu " ujar Dewi.

" Makasih Bunda " jawab Rey dan Rendi serempak.
Memang keduanya memanggil Dewi dengan panggilan Bunda sama seperti Devan.

" Tante, Naura mau kamar mandi dulu " ujar Naura .

" Nak Naura ini, panggil Bunda Nggak usah Tante ya. Kamar mandi di sebelah sana " ujar Dewi tersenyum.

" Eh,i..iya Tan eh Bunda. Kalau gitu Naura permisi " ujar Naura beranjak menuju kamar mandi begitu juga dengan Dewi.

" Cie..... Bunda udah kasih lampu ijo. " Goda Rendi.

" Tunggu aja. Bentar lagi official " bangga Devan.

" Eh gue mau pergi dulu ya gaes " pamit Rey.

" Mau kemana Lo? " Tanya Devan.

" Gue mau ketemu sama cinta pertama gue " jawab Rey tersenyum .

Tampak keduanya mangut mangut.
" Salamain ya, bilang kita kangen " ujar Rendi yang dianggukin oleh Rey

" Eh, pamitin gue sama Bunda sekalian sama calon ipar " goda Rey yang mendapat acungan jempol dari Devan.

Setelah nya Rey berlalu pergi bertepatan dengan kedatangan Dewi di susul Naura
" Loh, Rey mana Van ? " Tanya Dewi.

" Biasa Bunda, mau ketemu cinta pertama nya " jawab Devan tampak Dewi mangut mangut.

" Tadi titip pamit sama Bunda sama Naura juga " timpal Rendi.

Naura yang bingung dengan pembahasan hanya mengangguk saja.
" Ya udah, makan siang udah siap. Ayo makan dulu " ajak Dewi beranjak menuju ruang makan diikuti Devan, Naura, dan Rendi.

______000______

Seorang pria jakung memakai kacamata dengan baju serba hitam berjongkok menatap sebuah undakan tanah.

Pria tersebut menabur bunga lalu membersihkan kuburan tersebut.
Pria tersebut memegang nisan tersebut.
Entah sejak kapan, cairan bening Lolos dari pelupuk mata nya.
Dengan cepat pria tersebut menyeka.

" Gimana kabar kamu? " Tanya nya.

" Aku Rey, mau bilang aku sayang kamu "
Ya, pria tersebut Rey.

" Makasih mau ngisi hari hari aku dulu. Nggak nyangka ya, udah 4 tahun. Aku berdoa semoga kamu bahagia di sana.
Salam dari vino juga, katanya dia kangen banget sama kamu. Kamu tahu nggak? Dia sekarang udah Nemu gadis yang di cintai nya. Katanya kamu jangan cemburu , karena di hatinya ada tempat untuk kamu
Hah. Sebenarnya aku nggak mau sampaiin tapi yauda lah soalnya dia kan sekarang lagi di Korea katanya hehehehe. " Kekeh Rey lalu terdiam sesaat.

" Viona juga baik baik di new York, katanya setahun lagi di bakal pulang ke Indonesia dan kuliah di sini. Aku nggak jadi LDR lagi deh hehehe " ujar Rey menghela berat.

" Ada salam dari Rendi hehehehe dia masih jomblo sampai sekarang.
Doain ya, semoga biar cepat dapat jodoh.
Salam juga dari Devan, hehehehe dia lagi berjuang buat dapetin cintanya.
Namanya Naura, dia senior di kampus kami. Dia hebat banget, pemilik kampus, juga CEO termuda.
Aku sama Rendi berusaha bantu Devan kamu doain ya dari sana.
Nanti kalau udah official aku bakal ngajak mereka kesini sama viona juga. " Rey menjeda.

" Aku mau sampaiin satu hal sama kamu.
Maaf dan terima kasih.
Maaf karena Nggak bisa jadi orang yang selalu ada bareng kamu, maaf aku nggak bisa bikin kamu disisi aku.
Dan makasih karena pernah mencintai aku.
Makasih karena bikin aku sadar kalau aku nggak boleh stay sama kamu aja.
Makasih udah bikin aku mendapat sebuah cinta dari gadis sebaik kamu.
Makasih udah buat aku jatuh cinta.
Makasih buat keikhlasan kamu , membiarkan aku mencintai gadis lain.
Makasih udah bikin viola disisi aku.
Dan satu hal lagi, kamu memiliki tempat khusus di hati aku " ujar Rey menatap lekat lekat nisan tersebut lalu beranjak.

___000____








" Suatu hari nanti kita bakal bertemu lagi.
Tapi bukan di kehidupan tapi di kematian.
Sampai saat itu, tunggu aku "

By: Rey ❤️

putri es (Ver 1)  ___   (End)Where stories live. Discover now