part 16

132 13 0
                                    

Sebelum Roy berbicara Naura buru buru menarik Devan ke taman belakang.
Sebelum pergi Naura meminta izin dan sebelum ia mendengar Jawaban orang tua nya dia terlebih dahulu pergi.

Sesampai di taman belakang.
"Sekarang apa?"tanya Naura dingin sambil melipat kedua tangannya di atas dada.

Devan tersenyum tipis namun masih enggan berbicara.

Naura berdecak kesal "gue mau Lo jelasin apa yg baru aja Lo lakuin"ujar Naura menatap Devan berusaha mencari penjelasan dari manik mata lelaki tersebut namun nihil karena tatapan nya sulit untuk diartikan.

Devan menghela"gue nggak rela Lo menjadi milik orang lain.lo tau kata orang mencintai tidak harus memiliki."Devan menghela sebentar"tapi gue bukan orang yang bakal mundur apalagi menyerah, selama hati Lo belum ada yg isi gue bakal perjuangin Lo."jelas Devan menatap manik mata Naura dalam menyalurkan cinta yg ia punya.

Tiba tiba detak jantung Naura tidak normal untuk beberapa saat terpaku dengan tatapan dari seorang Devan , hingga kembali bisa menguasai hati dan pikiran nya.

"Kenapa??"hanya itu yang bisa diucapkan Naura karena dia sendiri pun belum yakin.

"Karena gue cinta sama Lo"Jawab Devan singkat namun bermakna.

"Apa alasan Lo jatuh cinta sama gue"tanya Naura karena dia merasa ragu entah lah dia merasa tidak yakin dengan perasaan Devan atau sebenarnya dia tidak yakin dengan perasaan nya sendiri.

Devan tersenyum simpul"cinta itu nggak perlu alasan Naura"jawab Devan.

"Kalau emang cinta nggak perlu Alasan,tapi gue butuh alasan"ujar Naura meminta penjelasan.

Devan menghela lalu mengambil kedua tangan Naura menggenggam nya.
Lalu Devan menatap Naura begitu juga Naura menatap mata Devan, keduanya saling tatap.

"Kalau Lo butuh alasan,fine.gue bakal kasih alasan. Gue jatuh cinta sama Lo karena suara Lo, kepribadian Lo, cara Lo berbicara, dingin nya Lo sama siapapun, menutup semua hati Lo buat siapapun yang mencoba masuk,cara Lo buat gue jatuh cinta, cara Lo bikin gue nggak Bisa berpaling dari Lo,cara Lo bikin  semua orang membeku,cara Lo ...ah..gue nggak bisa ungkapin pakai kata kata buat utarain alasan alasan yg bikin gue jatuh cinta sama Lo. Intinya gue jatuh cinta sama lo setiap detik dihidup gue"jelas Devan lembut menatap mata Naura berusaha menyakinkan Naura.

Perasaan Naura menghangatkan.
Setiap kata yang diucapkan oleh Devan perlahan menghilangkan rasa ragu dihati Naura.

"Kita kelamaan disini,papa sama Mama pasti udah nunggu.dan ingat gue nggak bakal maafin Lo kalo terjadi hal yang diinginkan"ujar Naura pergi dan masuk kedalam rumah Tanpa mendengar Jawaban Devan, sedangkan Devan juga bergegas masuk karena dia juga harus menyakinkan om Roy dan Tante Dewi.

_________________###____________________

Keduanya berjalan memasuki ruang tengah
Namun sesuatu berbeda karena sepertinya Devan harus menyakinkan empat orang.
Di sana tampak bunda dan ayah dari Devan duduk sambil menatap Devan tajam.

Keduanya duduk lalu terjadi keheningan Diantara dua keluarga.

"Kok Bunda sama ayah ada disini?"tanya Devan memberanikan diri.

"Tadi om mengabari pak Dion"jawab Roy menatap Devan tajam.
Tampak Devan meneguk salvinya susah dan mengangguk.

Tampak kembali hening, tidak ada yg berniat memecahkan keheningan ini.
Sedangkan Devan gugup setengah mati, keringat bercucuran,dan gemetar.

Sedangkan Naura tampak tenang tapi sebenarnya hati udah dag Dig Dig kondisi nya tidak beda jauh dengan Devan intinya keduanya sekarang gugup tingkat dewa.

"Jadi, selama ini kalian punya hubungan?"tanya Roy memecahkan keheningan.

"Iya"jawab Devan

"Tidak"jawab Naura, keduanya serempak menjawab bersamaan walaupun jawaban berlawanan.

Tampak yg lain mengernyitkan dahi nya bingung.
"Iya atau tidak?"tanya Dion.

Naura melotot kearah Devan.
Devan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Sebenarnya kita belum menjalin hubungan cuma lagi pdkt aja.bisa dibilang otw buat jalin hubungan"ujar Devan santai padahal perkataan nya tadi mendapatkan pelototan bukan hanya dari Naura melainkan semua orang yang ada di sana.

"Ehm.  Ehm.   Jadi saya mau tanya tentang perkataan mu tadi"ujar Roy yg membuat suasana menjadi tegang.

"Saya serius dengan perkataan saya om.saya mencintai anak om dan ingin menjadi pasangan hidup nya."jawab Devan tegas.

"Ayah tidak yakin Devan"ujar Dion menatap Devan menginterogasi.

"Ini ayah gue bukan sih, anaknya lagi ditanyai calon mertua malah bikin camer ragu.seharusnya kan ngeyakinin camer anaknya."batin Devan kesal dengan ayah nya.

"Devan bakal buktiin keseriusan Devan sama Naura. Ayah, Bunda, Om, Tante. Apapun Devan lakuin buat yakinin kalian tentang keseriusan Devan. dan... bakal buktiin cinta Devan juga buat yakinin Naura"ujar Devan meyakinkan.

Tampak yg lain mangut mangut.
"Saya suka keseriusan kamu.
Tapi....saya dan Dion akan menguji kamu"ujar Roy yg membuat Devan menatap Roy berusaha menebak apa ujian yg akan ia terima begitu juga dengan Naura penasaran kenapa semudah itu papanya memutuskan perjodohan nya dan malah memberikan Devan ujian yg artinya papanya menerima Devan sebagai calon menantunya yg artinya menjadi pasangan hidup Naura.

"Saya siap om.apa pun itu"jawab Devan.

Tampak Dion dan di Dinda tersenyum tipis merasa bangga dengan putra semata wayangnya yang menunjukkan ketegasan dalam keputusan nya.

"Bagus kalau kamu sudah siap"ujar Roy "ujian pertama kamu adalah...."lanjut Roy.
Tampak semuanya mendengar dan tampak Devan mangut mangut mengerti.

"Bagaimana??"tanya Roy yg dijawab anggukan oleh Devan.

"Saya siap om"jawab Devan.

________________###__________________________

Hai reder!
Gimana part kali ini?

Menurut kalian,apa misi pertama Devan?

Mau bilang apa sama Devan?

Mau bilang apa sama Naura?

Jangan lupa vote and coment nya???

Spam next part!!!

Please!!!!

Salam dari author yg gaje ini.
Wkwkkwkw


putri es (Ver 1)  ___   (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang