part 19

113 11 0
                                    

Jangan lupa vote!!!!

Coment nya!!!!!

Oke,ready????

Yap, happy reading!!!!!!!!👌👌👌

Sebuah mobil sport Lamborghini keluaran terbaru berhenti di sebuah kafe.
Tiga pria turun dari dalam mobil siapa lagi kalau bukan Devan, Rey, dan Rendi.
Ketiganya memasuki kafe.
Tampak para pelayan memberikan hormat.
Dua hari sebelum nya ketiganya sudah berkenalan dengan para staf dan para pelayan di kafe tersebut.

Keduanya berjalan memasuki sebuah ruangan yang cukup besar dan seperti nya ruangan tersebut adalah ruang kerja mereka selama 2 bulan disini.

Ketiganya duduk dan akan membahas rancangan mereka.
"Jadi, tahap pertama yaitu merenovasi kafe ini.so, sekarang kita tentuin tema dari kafe"jelas Devan.

"Temanya yg berhubungan dgn anak muda sekarang aja"saran Rey.

"Ya gue setuju saran Rey,kita buat interior semenarik mungkin. Sekalian tempat untuk bersuafoto.anak muda sekarang paling suka hal yg berbau tempat tempat yang unik."jelas Rendi yg dianggukin oleh Devan dan Rey.

"Gini aja, sekarang kita buat Rancangan masing-masing, nanti kita diskusikan lagi"ujar Devan yg dianggukin oleh Rendi dan Rey.

______________###________________

2 Minggu kemudian...

Tampak suasana kafe yang cukup menarik.
Beberapa interior yang dapat di jadikan tempat berfoto.
Dan beberapa menu baru sudah tersedia.
Tampak Devan, Rey dan Rendi sibuk dengan beberapa hal.

"Semuanya aman??"tanya Devan
Keduanya mengacung kan jempol pertanda semuanya aman.

"Kalau gitu gue pergi bentar"ujar Devan

"Kemana?"tanya Rey.

"Mau jemput bidadari"jawab Devan terkekeh.
Kedua temannya hanya geleng geleng kepala dengan kebucinan Devan.

____000____

Naura baru saja keluar dari bandara.
Naura baru saja pulang dari London untuk pekerjaan nya dan langsung naik pesawat ke Bandung untuk meninjau lebih lanjut kantor dari cabang perusahaan ADIGUNA.

Tampak Naura menyadarkan diri ke kursi dan menghela berat.
Sungguh,dia merasa lelah.
Seharusnya dia pergi seminggu yg lalu  ke Bandung tapi, pekerjaan nya benar benar banyak dan baru selesai hari ini.

"Capek ya neng"ujar supir taksi tersebut sedang kan Naura berdehem.

"Neng dari mana asal nya?"tanya supir taksi tersebut lagi.

"Dari Jakarta"jawab Naura singkat sedikit risih dengan supir taksi yang satu ini yang terlalu banyak bicara.

"OOO Jakarta. Kalau boleh tahu namanya siapa atuh neng"tanya supir itu lagi.

"Naura"jawab Naura singkat.

"Oo. Neng Naura ya. Namanya cantik sama kayak Eneng nya yang gelis pisan" ujar supir taksi tersebut memuji.

"Udah punya pacar belum neng"tanya supir taksi itu lagi.

"Maaf ya pak. Bisa tolong fokus ke jalanan"ujar Naura memeringatkan.

"Aduh bapak mah nggak bisa fokus kalau Eneng nya gelis pisan"ujar nya lagi.

"Jangan kurang ajar ya pak"ujar Naura menaikkan satu oktaf suaranya.
Supir taksi tersebut hanya terkekeh.
"Berhenti pak,saya nggak suka dengan tingkah bapak yang kurang ajar"ujar Naura marah.

Mobil taksi berhenti.
Naura turun membawa koper nya.
Setelah membayar, Naura hendak mencari taksi lain.

Supir taksi tersebut juga ikut turun.
"Neng geulis jangan marah atuh
Disini nggak ada taksi lewat neng.percuma"ujar supir taksi tersebut.

"Saya nggak peduli.bapak pergi sekarang atau saya telfon polisi"ancam Naura serius.

"Hahahaha!!!!!!!"pak supir taksi tersebut tertawa sambil memegang perutnya.

Naura manautkkan kedua alisnya bingung.
"Tunggu,gue kayak kenal ini suara"batin Naura lalu membuka topi yang digunakan supir taksi tersebut lalu mencabut kumis yang ternyata kumis palsu.
Dan ternyata.....

"Devan!!"teriak Naura kesal dan lihatlah Devan hanya cengengesan tanpa dosa.

"Welcome my putri es"ujar Devan terkekeh.

Naura memutar bola matanya malas.
Lalu masuk ke dalam mobil diikuti oleh Devan.

"Jalan"ujar Naura tapi Devan tetap tidak bergeming.

"Aku bukan supir Lo Na, kamu pindah depan dong"ujar Devan akhirnya Naura turun dan pindah ke depan karena malas berdebat dengan Devan.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang.
Tidak ada yang berbicara sepanjang perjalanan.

____000____

Mobil taksi yang digunakan Devan berhenti di villa keluarga Mahesa.
Naura turun bersama Devan yg sedang membawa koper sang putri es.

Raut wajah Naura datar dan jangan lupakan tatapan nya yang tajam dan dingin.
Keduanya memasuki villa.

"Ini kamar kamu Naura"ujar Devan mempersilahkan Naura masuk kesebuah kamar yang cukup besar dan interior sederhana namun sangat cantik.

"Makasih"ujar Naura yang dijawab anggukan oleh Devan.

"Ya udah,gue mau balik ke kafe.mau berjuang buat Putri es"ujar Devan tersenyum lalu berlalu dari kamar Naura untuk kembali ke kafe.
Setelah kepergian Devan, sebuah senyuman terukir di bibir Naura.

"Semoga berhasil Devan"ujarnya pelan lalu beralih untuk menyusun barang barangnya.

___000___

___000___

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Devan

Naura

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naura

putri es (Ver 1)  ___   (End)Where stories live. Discover now