31

143 14 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE. !!!

COMENT!!!

HAPPY READING!!!!

____000____

Sekitar seminggu Devan masih belum siuman.
Seperti biasa , Naura selalu datang untuk menjenguk Devan seperti saat ini.

" Satu Minggu Van, aku kangen " ujar Naura menghela.

" Bangun ya van. Kamu nggak kangen aku apa? " Tanya Naura.

" Aku sayang kamu Van. I love you " bisik Naura entah sudah berpuluh kali kepada Devan yg masih terbaring dengan alat medis yang tertempel pada tubuh nya

Tampak Naura berkaca kaca " kamu bangun ya van. Aku pasti tunggu tapi jangan lama lama bobonya ya , aku.. Nggak mau kehilangan orang yang aku sayang kayak kak Maura " Isak Naura .

_____000____

Naura baru saja selesai sidang skripsi, dan bergegas menuju ke rumah sakit.

Sesampainya di sana, tampak Naura terpaku mendapati semuanya menangis.
Dinda mendekati Naura dan memeluk nya.

" Kamu kuat Ra " ujar mama nya.

Jantung nya berpacu cepat dan bergegas menuju ruang rawat Devan, lihatlah di sana Devan yang semakin pucat dan mengapa para suster melepaskan alat alat medis dari tubuh Devan.

" Kenapa di buka , Devan.... Devan masih hidup.... Di...dia.... Nggak mungkin ninggalin aku... Jangan di lepas.... " Teriak Naura lalu memeluk tubuh Devan yang kaku .

" Devan ,.... Jangan tinggalin aku.......hiks.....aku sayang kamu....... I love you Van...... Jangan gini......hiks.....aku suruh bobo tapi harus bangun lagi. Aku nggak nyuruh buat bobo selama nya.  Va.......hiks...." Naura menangis sejadi jadinya , Dinda memeluk Naura berusaha menguatkan nya "... Ma.... Devan..... Ma....dia nggak mungkin pergi kan? ..... " Lirih Naura menangis.

Sesak.
Sakit.
Sedih.
Marah.
Terluka.
Kecewa.
Semua menjadi satu, kesedihan yang sama luka yang sama. Saat Maura kakaknya meninggalkan nya untuk selama lamanya.
Dan sekarang pria yang paling ia cintai juga meninggalkan nya.

Hati Naura hancur, benar benar hancur.
Naura jatuh sejatuh jatuh nya.
" Takdir kejam " lirihnya menangis.

Rey dan Rendi sama sama terpukul dengan kejadian ini.
Mereka kehilangan sahabat nya untuk selama-lamanya.

Rey memukul tembok berusaha sesak yang ia rasakan berkurang sedangkan Rendi sudah menitikkan air mata

" Lo kenapa pergi Van " lirih Rendi.

Hari itu, detik itu, seorang pria yang memiliki kebaikan,keyakinan,kerja keras, dan ketulusan cinta meninggalkan dunia.








_____000_____

Naura tersenyum getir , menatap hujan yang membasahi bumi.

Tadi pagi Devan dimakam kan,. Dan Naura bahkan tak hadir.
Dia tidak akan kuat melepaskan cinta nya

Naura kembali menangis .
" Devan " lirihnya terisak.

" Kembali Devan " ujar Naura memohon.












______000_____






1 Minggu setelah kepergian Devan, Naura tampak kacau.
Dia bekerja bagai robot dan dingin sangat dingin.

Seminggu ini, setiap detik Naura akan mengingat Devan.
Cara nya tersenyum , caranya tertawa, semuanya seakan akan seperti kaset yang selalu berada di kepala nya dan detik itu tangis Naura lagi lagi akan turun.
Menangis sampai tangisan nya mengering sampai kegelapan malam  menyambut .

Tok...
Tok....

" Masuk " ujar Naura Dingin.

Reva memasuki ruangan Naura.
" Bu , pembukaan untuk perusahaan IU Group's yang harus nya 2 hari yang lalu, di tunda hingga lusa. " Jelas Reva Naura mengangguk.

Ya, kalian masih ingat perusahaan IU Group's kan?
Naura memutuskan pergi ke acara pembukaan tersebut.

" Saya permisi " ujar  Reva lalu berlalu setelah Naura mengangguk.

Setelah kepergian Reva, Naura menyadarkan tubuhnya.
" Kamu apa kabar? " Tanya Naura lirih.

_______0000________

putri es (Ver 1)  ___   (End)Where stories live. Discover now