BAB 27

73 9 0
                                    

Andai saja kau tau sebesar apa perasaanku untukmu, mungkinkah kau akan mempertimbangkan menempatkanku disisimu?

- Eka Eklesia Juna.

#
Eka menatap dimas lekat, seperti tidak ingin kehilangan momen langkah bisa menatap dimas dari dekat seperti sekarang ini.

*****

"Gak puas lo merhatiin gw?" Ucap dimas sembari menaruh perhatian pada makanan dan menikmatinya. Eka sedikit banyak terkejut ketika dimas sadar sedang diperhatikan.

"Maaf" ucap eka dengan nada pelan melepas pandangan ke tempat lain sebelum hendak pergi dan beranjak dari katin menuju ke kelasnya. Saat ingin berdiri dan hendak pergi, dimas meraih tangan eka, menggenggamnya perlahan, sedikit menyita perhatian untuk orang disekeliling mereka.

"Temanin gw makan sebentar aja, dikit lagi makanan gw habis kok! Gw gak mau terlihat ditinggal sendirian karena kalian pergi satu persatu".
Senyum kecil terukir di wajah Eka namun tidak terlihat oleh dimas. Ia kemudian duduk kembali sembari menunggu dimas menghabiskan makanannya.

Di kelas artha dan Jelo bercerita banyak hal sebelum akhirnya mereka memerhatikan Suho yang menyusul masuk ke kelas. Belum ada tanda-tanda kedatangan Eka ataupun dimas setelah 10 menit berlalu semenjak Suho masuk. Jelo memperhatikan (menunggu) kalau-kalau dimas sudah tiba di kelas.

Belum ada tanda-tanda kedatangan dimas "apa mereka berduaan dikantin ya?!" Jelo membatin, ketika  dimas tak kunjung terlihat disudut manapun di kelas. Ada perasaan aneh yang bergejolak dalam hatinya ketika memikirkan jika Eka dan dimas sedang berduaan. Ia beberapa kali mencoba menguasai perasaannya namun tetap saja ada yang mengganjal.

Selang beberapa menit sosok dimas terlihat di ujung pintu masuk kelas menyita perhatian Jelo, namun ketika ia melihat eka berjalan tepat di belakang dimas membuat moodnya seakan anjlok seketika. Raut wajahnya berubah menjadi masam memperhatikan eka yang sedari tadi senyum-senyum sendiri  saat berjalan tepat dibelakang dimas.

Entah perasaan apa yang Jelo rasakan namun saat ini benar-benar tidak menyenangkan baginya. Dimas menatap Jelo ketika memasuki kelas, tatapan mereka bertemu sepersekian detik sebelum Jelo melepaskannya dan memperhatikan hal lain. Dimas melihat Suho yang sedari tadi nempel bak prangko pada Jelo membuatnya kesal. Ingin rasanya ia menendang Suho jauh dan mengirimkan ke planet mars sekarang ini agar ia tidak lagi berdekat-dekatan dengan Jelo.

Dimas duduk dibangkunya, menatap Jelo dari kejauhan. Beberapa kali ia menangkap momen saat Jelo tersenyum manis ke arah Artha ataupun tertunduk malu menanggapi perkataan Artha dan juga saat Suho sesekali memegangi pucuk kepala Jelo membuat ia merekam momen langkah yang menyenangkan sekaligus menjengkelkan.

Ia meraih telpon genggamnya dan mengirim pesan kepada Jelo.

✉️ To Jenifer
Text : sebentar pulang bareng ya..

#

Disisi lain Jelo mendapati nada dering pesan yang masuk ke Hpnya, senyum kecil terukir sepersekian detik dan kemudian ia kembali ke wajah datar berusaha menyembunyikan perasaan senangnya mendapat pesan tawaran pulang dari dimas. Jelo menoleh ke arah sang pengirim pesan menatapnya sebentar kemudian mengalihkan kembali pandangannya setelah ia mendapat senyuman hangat dari dimas.

✉️ To Dimas
Text : Ok!

#

Entah apa yang salah dari perasaan Jelo sekarang, ia merasa senang dan bingung dalam satu waktu. Tanpa ia sadari dimas sudah menempati hatinya sekarang namun juga sekaligus menjadi titik kelemahan untuk di Jelo.

Di samping itu, Yefta masih saja terus melacak siapa orang dibalik pesan email yang diterimanya mengatasnamakan "Ana Mahendra".
Mengiriminya beberapa foto mengenai adiknya Jelo dan juga data pribadi dan rutinitas Jelo sekarang ini.

"Apa pesan ini bersifat mengancam?"- Batin. Yefta yang terlihat gusar begitu mengkuatirkan adiknya, ia segera menelpon beberapa orang suruhan dan juga menyewa bodyguard untuk ditugaskan mengawasi Jelo dan menghindarkannya dari sesuatu yang mencurigakan sekaligus mengancam.

"Jika ada yang terlihat mencurigakan apa lagi mengancam keselamatan adik saya segera laporkan dan jangan segan-segan untuk habisi siapapun yang ingin mencelakai Jeni" ucap Yefta terdengar tegas dibalik telponnya.

"Siap bos.. laksanakan!".

Orang-orang mengenal keluarga MAHENDRA sebagai pengusaha dan pebisnis yang tersohor se-Asia, bisnis MH'Group hampir merangkup seluruh aspek entah dari teknologi digital, pangan, fashion dan masih banyak lagi. Namun tidak dipungkiri juga mereka banyak memiliki saingan-saingan yang berusaha menjatuhkan, tidak hanya perusahan tetapi juga keluarga inti mereka sendiri. Untuk itulah Arya Mahendra mengupayakan sekuat tenaga, agar anak-anaknya tetap aman begitu juga dengan bisnisnya.

Jenifer ialah anak kedua dari keluarga Mahendra yang menjadi ujung tombak sekaligus bom bagi keluarganya. Dengan keahlian yang ia dan kakaknya miliki, tidak akan ada yang mampu menyaingi kedudukan keluarga tersohor itu.

Jenifer dianggap sebagai permata yang sedang diasah agar lebih terlihat  menawan dan sangat berharga sebelum akhirnya muncul dipermukaan. Namun tidak ada yang tau jika permata itu kini berada ditumpukan kotoran hewan dan hanya mata yang jeli yang mampu menemukannya.

🗣️ : "Temui anak itu, dan berikan tawaran menarik.. biarkan ia bekerja untukku dan bukan untuk keluarganya! Aku akan menunggu sampai ia siap".

......: Baik bos!!

SECRET'S LIFE - Lost Of Love (Selesai)Where stories live. Discover now