BAB 36

134 7 0
                                    

"Bagaimana tuan kecil? Sejauh ini berapa jumlah perusahaan yang bergerak area modeling, yang berani mengajukan kontrak kerjasama dan merekrutku?" tanya Jelo, tidak butuh waktu lama untuk Leo menjawab dan menyodorkan beberapa selembaran pada gadis itu.

"Aku cukup terkejut, kemampuan mu yang ku kenal dari dulu hingga sekarang, makin hari makin membuatku takjub. Instingmu sungguh diluar nalar dan ekspektasiku." timpal Leo memberi pujian dengan senyum manis yang terpajang di wajahnya.

Jelo menanggapi dengan senyuman kecil sembari menatap Leo, kemudian beralih membaca Lembaran yang diberikan padanya. Ia tampak sejenak berpikir, dengan sudut bibir yang kembali tertarik ke atas, Jelo menatap Leo dengan perasaan puas.

"Thank you, Leo. Sekarang, tarik kembali pengumuman yang sudah di edarkan." ucapnya santai, namun tidak dengan Leo yang terlihat mengernyitkan alisnya, heran.

"Bagaimana mungkin?!" timpal pria itu dengan nada sarkas, "maksudmu kita harus menolak semua tawaran fantastis yang mereka berikan? Apa kau sadar dengan keputusanmu?" pungkasnya kesal.

"Aku menarik kata-kata ku tadi" ucap Leo datar, ia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang sedang direncanakan gadis dihadapannya. Jelo tersenyum lembut kearah pria yang memasang wajah datar padanya. "Lakukan saja, oke?" tidak ada yang bisa dilakukan Leo selain mengangguk mengiyakan perintah dari atasannya. Bagaimana pun, status Jelo adalah atasan ketika mereka sedang berada di area kantor.

Leo pamit dari hadapan Jelo dan kembali ke ruangannya, "bagaimana cara mentake down berita yang baru saja beberapa jam
lalu menjadi trending? Huh, Kakak-adik ini benar-benar membuatku pusing saja kerjanya." ucapnya membatin kesal.

"Jelo.." panggil Leo tereengar sedikit ragu, ketika kembali beralih ke ruangan dimana Jelo berada.

"Bagaimana ji.." ucapannya terhenti ketika Jelo mulai tersenyum dan memberikan alasan yang bisa Leo gunakan untuk mengalihkan berita tersebut.

"Hubungi salah satu wartawan stasiun tv terkenal yang sering bekerjasama dengan kita. Ah, tidak, bisakah kau hubungi dua wartawan dari stasiun tv yang berbeda? kemudian minta mereka untuk menemuiku pukul 2 siang nanti."

"Baik, nona" jawab Leo.

Ia hanya bisa menarik nafas panjang, tidak menyangka jika tugas menjadi sekretaris sekaligus merangkap sebagai asisten pribadi untuk dua bos sekaligus tidak mudah dan tergolong sangat menyusahkan baginya, walau gaji yang ditawarkan bernilai tinggi.

Baru saja ingin melangkah pergi, Jelo kembali memanggil Leo dengan nada lembut, "Hm Leo-nim, semangat! Aku membatalkan niat untuk menarik berita tadi. Biarkan saja untuk sementara waktu. Aku akan memberitaumu kapan baiknya berita itu diturunkan :)" pungkas Jelo.

Kini pria itu kembali tersenyum kecil dan sedikit bisa bernafas lega, setidaknya ia tidak perlu buru-buru untuk memikirkan masalah take down men take down berita yang baru dibuatnya beberapa jam lalu. Leo juga turut merasa tersentuh ketika Jelo memberinya semangat.

"Baik Nona, saya permisi!" ucapnya kemudian membungkuk sopan. Leo segera berpaling dari hadapan Jelo untuk bergegas menghubungi dua stasiun TV yang terkenal di Indonesia dan membuat janji pertemuan bersama dengan bosnya hari ini.

***

Waktu menunjukan pukul 02.00 PM

"Selamat siang, Bu?" ucap salah seorang dari dua stasiun TV yang berbeda ketika menghampiri ruang rapat untuk bertemu dengan Jelo dan diarahkan langsung oleh Leo.

"Silahkan duduk :)" ucap gadis itu sembari tersenyum.

"Leo, persiapkan jamuan untuk mereka dan tinggalkan kami disini" pinta Jelo lagi. Leo hanya bisa tunduk patuh melaksanakan perintah atasannya.

Sementara ditempat lain, Yeftaz disibukkan dengan beberapa urusan perusahaan dan juga mengenai rapat direksi bersama dengan pemegang-pemengan saham, membicarakan mengenai kembalinya; Jenifer Olivia Mahendra, pemegang saham pasif terbesar dalam perusahaan keluarganya. Yefta berencana mengubah peran saham pasif Jelo menjadi aktif dan juga mengumumkan posisi yang akan diisi Jelo setelah ia lulu SMA nanti.

Di tempat lain, kali ini Jelo menawarkan hal menarik pada dua wartawan yang bertemu dengannya." Sepertinya saya tidak perlu untuk mengenalkan diri lagi di hadapan tuan-tuan sekalian." pungkasnya dengan nada sopan dan tenang, manik tegas dan berwibawa miliknya terus mengarah menatap kedua wartawan yang tengah duduk di hadapannya.

"Saya ingin memberikan pengajuan menarik." tuturnya.

Dua berkas disertakan masing-masing amplop yang tertata rapih, disodorkan ke hadapan dua wartawan itu. "silahkan cek isi amplop beserta berkas yang saya berikan. Jika sudah, saya ingin tuan-tuan sekalian menulis informasi menarik untuk saya." pinta Jelo dan tersenyum ketika melihat dua wartawan dihadapannya menunjukan wajah puas dan juga senang dengan jakpot berita yang mereka terima.

"Bagaimana?" tanya Jelo, memastikan lebih lagi pendapat dari kedua wartawan di hadapannya.

"Saya akan menerima dengan senang hati, bu dan terima kasih atas tawaran bonusnya." ucap salah satu wartawan yang diikuti dengan anggukan dan senyum memuaskan dari yang lain.

"Baik, kalau begitu kami permisi. Sesuai dengan permintaan anda, secepatnya, berita tersebut akan bisa anda lihat saat ditayangkan nanti." Jelo tersenyum penuh arti sembari bergantian menyalami dua wartawan dan mengantarkan mereka keluar ruangan.

Leo yang hanya menunggu diluar, cukup terkejut dengan pertemuan singkat yang terjadi. Mata Jelo tertuju padanya memberikan isyarat untuk dia mendekat, "Leo, tolong antarkan tuan-tuan ini, dan temui saya diruangan Direktur" pintanya lagi.

"Baik, Nona." tutur Leo.

***

Disisi lain, Dimas dan Suho terlihat uring-uringan setelah seharian tidak melihat Jelo. "Baru saja sehari tidak melihatmu, tapi kali ini berasa seperti sangat lama" ucap Suho pelan sambil menatap foto Jelo yang terlihat cantik berbalut dress hitam saat menghadiri jumpa pers hari ini.

"Rayn? Huf, kenapa harus dia yang menemanimu?" batinya kesal danerasa cemburu dengan kehadiran Leo disisi Jelo.

"Hari ini, lo terlantik jadi Tuan Putri, Jen. Sekarang, lo makin susah untuk gw gapai." batin Dimas juga turut menatap foto Jelo, sama seperti yang dilihat Suho.

Artha yang melihat tingkah aneh kedua anak laki-laki di kelasnya mencoba mengabadikan momen mereka dan mengirimkannya pada Jelo dengan caption #dualelakiyangmerindu, sekejap membuat Jelo terpanah.

SECRET'S LIFE - Lost Of Love (Selesai)Where stories live. Discover now