SHEM 2 - 10

903 82 29
                                    

   Maira membantu rakannya untuk duduk dikerusi , setelah Syahirah melakukan terapi psikologi bersama kakak iparnya gadis itu terlihat sangat lemas bahkan dia tak bercakap walau sepatah perkataan .

" Sya , aku belikan kau jus apple okay ? Kau duduk sini ... Nanti aku hantar kau balik rumah , by the way semua kerja kau aku dah e-mailkan semalam ... Bila kau free check lah "

Hanya angukkan dibalas oleh Syahirah tanpa berkata apa , perbicaraanya bersama doktor pakar membuatkanya terkedu sendiri . Rupanya melalui penelitian sains masih wujud kejadian mimpi di alam separa sedar bakal terjadi di alam nyata . Namun kali ini dia bermimpikan seseorang yang dikenali namun pada akhirnya orang asing yang bakal terbunuh .

  Gerak geri nya yang diperhatikan tak disedari oleh Syahirah sampailah lehernya seakan dijerut dengan objek kasar membuatkannya sesak nafas hingga sulit untuk mengeluarkan suara meminta bantuan . Diwaktu itu terdengar bisikan di telinganya

" Berhenti atau mati "

Anak mata Syahirah hampir tak kelihatan , jerutan di lehernya membuatkan dirinya semakin lemah namun untung sahaja pengawalnya datang tepat waktu hingga sempat melepaskan satu das tembakan namun dalam kekalutan tembakannya tersasar dan hanya mengenai bahagian kaki kiri lelaki itu , dalam keadaan segera tali pinggang yang digunakan untuk menjerut leher Syahirah dilepaskan .

" Queen ? Queen okay ? Queen nak saya panggilkan doktor ? "

Tanpa membalas sebarang perkataan Syahirah melihat ke arah terakhir dia melihat sosok berjaket hitam itu melarikan diri , dia mulai pandai mengancam dirinya . Pasti yang berada dibalik semua ini cukup berpengaruh jikalau hanya gengster biasa pasti dia tak cukup berani untuk bertindak sedrastik ini . Mereka mulai memberi tindak balas apabila terasa diri mereka diganggu .

" It's okay , i okay ... Beritahu Riez , saya nak jumpa dengan diaorang petang esok ... Sudahlah , saya nak balik ... " Beg tangannya diambil lantas mengatur langkah untuk pergi menemui Maira sebelum pulang .

    Pintu pejabat Rafi ditolak oleh Rafi lalu masuk ke dalam disaat melihat ibu tirinya sedang menaip sesuatu di Macbook , disangka Syahirah mempunyai waktu untuk nya terus sahaja dia mendapatkan ibu tirinya dengan perasaan teruja

   " Mama ! Mama ! Cuba tengok ni ! Raf-"

Keterujaan Rafi hanya mengundang bahana kepada dirinya .

   " Rafi ! "

Sampai ternaik serentak kedua bahu Rafi bila dijerkah secara mengejut oleh ibu tirinya yang mengalami tekanan sewaktu menyiapkan bahan untuk presentasion nya bersama pengerusi jawatankuasa kesihatan Malaysia . Kertas report card ingin diserahkan kepada ibu tirinya untuk ditanda disorokkan kebelakang badannya sambil menunduk kepala ke bawah tanda takut dengan amarah ibu tirinya itu . Wajar sahaja sejak dia pulang dari sekolah tidak kelihatan bayang ibu tirinya rupa - rupanya dia mengurung diri didalam pejabat dan sudah pasti mengalami tekanan .

Macbook ditutup dengan kasar oleh Syahirah sebagai pelempiasan amarahnya yang tak tertahan  , hatinya terasa panas dengan sikap Rafi yang terasa sangat menjengkelkan setelah menganggu pekerjaannya yang banyak tertunda .

" Yea mama ? " Jawab Rafi dengan takut - takut bahkan kelopak matanya bertakung air jernih .

" Tak nampak ke mama tengah busy ? Jangan kacau mama boleh tak ?! Kau ni kalau sehari tak menyusahkan hidup aku tak boleh ke ? "

Kali ini Syahirah benar-benar melempiaskan amarah dan tekanan yang dirasai terhadap anak tirinya sendiri tanpa dia sedari yang sedang dimarahinya hanya anak berusia 8 tahun , anak diusia itu sudah pasti tidak mengerti beban kerja yang dia alami .

SURI HATI ENCIK MAFIA 2 [COMPLETED]Where stories live. Discover now