03

71.2K 6.9K 176
                                    


●●●●●

Dan disinilah Eva dan Jorell sekarang, disamping kolam renang dirumah mereka yang terdapat dua kursi yang tepat mengarah kearah kolam.

Hanya keheningan yang menyapa mereka sedari tadi, tidak ada tanda-tanda dari dua orang itu yang akan memulai pembicaraan.

Eva hanya menatap kearah kakinya, merasa sangat canggung kepada Jorell, sudah begitu lama mereka tidak duduk berdua dengan tenang seperti ini tanpa pertengkaran, terakhir kali mungkin 21 tahun yang lalu?

"Ada apa denganmu Eva?" Suara Jorell memecah keheningan dimalam itu membuat Eva mendongak menatap tepat dimata sang Suami yang sekarang juga sedang menatap kearah nya, wanita itu menunjukkan ekspresi bingung tidak mengerti dengan arah pembicaraan Pria itu.

"Kenapa kau berubah lembut kepada Elvis, kau merencanakan sesuatu?" Pria itu langsung bertanya semua yang ada dipikirannya kepada sang Istri, ada amarah didalam setiap perkataan nya yang tidak dimengerti Eva bagian mana yang membuat Pria itu marah, lagipula apa itu salah memberikan perhatiannya pada anaknya sendiri? Namun wanita itu hanya menunduk diam mereemas kedua tangannya diatas paha.

"Apa yang kau maksud Jorell, aku tidak mengerti" tanya Eva, membuat Jorell terkekeh kecil Pria itu berdiri dari duduknya dan kembali menatap Eva yang masih terduduk.

"Aku tidak tahu apa yang ada didalam kepalamu, tapi kumohon hentikan sandiwaramu yang ingin menjadi ibu yang baik untuk anak-anak.. itu sudah sangat terlambat, aku tidak ingin mereka kembali terluka jika kasih sayang mu itu hanyalah sementara, kau akan membuat luka yang lebih besar lagi dihati mereka Eva, karna itu hentikan semua ini. Aku yang dari awal bersalah disini jadi lampiaskan semuanya kepadaku, sudah cukup aku diam selama ini sekarang tidak lagi, jangan atur hidup mereka lagi, anak-anak itu bebas menentukan jalan hidup mereka masing-masing bahkan mereka semua juga sudah beranjak dewasa jadi kekerasan dan perhatian kecil darimu tidak cocok lagi untuk mereka Ev.. a-ku bahkan sadar jika hubungan kita sudah lama tidak berjalan semestinya, bahkan.." Pria itu menjeda perkataannya dan menghela nafas berat.

"bahkan jika kau ingin sebuah perceraian, aku akan mengabulkannya, aku tidak akan menahanmu lagi disisiku" ucapan terakhir Jorell membuat Eva tercekat, kenapa Jorell bisa berbicara seperti itu kepadanya, apakah Jorell benar-benar tidak mencintainya lagi, apakah benar dia sudah terlalu terlambat untuk merubah semuanya? Tapi dari awal inilah yang dia inginkan, pergi menjauh dari mereka dan membiarkan Jorel dan anak-anaknya untuk bahagia bersama wanita pilihan Jorell, tapi kenapa hatinya begitu sakit mendengar kata-kata itu keluar langsung dari mulut Jorell.

"Jo-Jorel aku" ucapan Eva terhenti ketika ponsel Jorell berbunyi, Pria itu mengambil handphonenya yang berada diatas meja kecil yang berada disana dan Eva dapat melihat nama yang tertera di layar.

"Ini penting, aku akan mengangkat nya jadi kembalilah kekamarmu" ucap Pria itu dan pergi dari hadapan Eva yang sekarang matanya sudah mengeluarkan cairan bening.

Eva menangis dengan suara kecil, wanita itu memukul dadanya dengan keras berkali-kali berharap rasa sesak itu sedikit berkurang. Dirinya ingin merelakan nya tapi ternyata sesakit ini dan bahkan untuk perceraian bukankah ini terlalu cepat untuk mereka? Atau apakah hanya dirinya yang berpikiran seperti itu dan Jorell tidak, apakah sudah terlalu melelahkan untuk Pria itu bertahan disisinya?

"Jorell, aku ingin merelakanmu untuk wanita itu, tapi kenapa.. kenapa disini sangat sakit, aku juga ingin melihatmu dan anak-anak bahagia, tapi aku tidak bisa berbohong jika ingin kalian bahagia karna aku bukan dia, namun aku rasa itu sudah tidak mungkin lagi benarkan? Aku sudah sangat jahat selama ini, aku yang membuat luka besar dihati kalian, aku yang paling bersalah disini bukan kau" tangis Eva pecah dan untunglah tidak ada siapa-siapa sekarang disana.

I'm a Failed Wife and Mother Where stories live. Discover now