07

69.2K 6.9K 369
                                    


Selamat Membaca

Entah apa yang membawa Eva kesini, ditepi jalan yang begitu banyaknya kendaraan berlalu lalang dihadapan nya. Duduk dikursi kayu dengan pencahayaan dari lampu jalan yang tepat berada diatas kursi yang ia duduki membuat fikiran Eva sedikit lebih baik.

Angin malam yang begitu dingin tidak Eva hiraukan sedikitpun menembus kulitnya yang tidak memakai pakaian hangat, wanita itu tetap menatap kedepan kepada berbagai kendaraan yang melaju didepannya. Mungkin jika orang lain akan lebih suka jika sendirian ditempat yang sunyi dimana tidak ada seorang pun yang bisa melihat dirinya, berbeda dengan Eva yang lebih suka sendirian di dalam keramaian menenangkan dirinya seperti saat ini.

Pejalan kaki yang melintas dibelakang kursi yang Eva duduki sekarang tidak mengganggunya sama sekali, Eva menghiraukan semua orang dan tidak peduli jika orang-orang itu menatap dirinya aneh, Eva hanya fokus dengan pemikirannya sendiri yang selalu dipenuhi oleh seseorang yang dulu sangat mencintainya dan sangat dia cintai.

Ya..Bayangan Suaminya sendiri yang bersifat lembut kepada wanita lain membuat hati Eva sakit, padahal inilah yang dirinya inginkan, melihat Jorell bisa berbahagia dengan pilihannya sendiri dan melupakan rasa sakit yang selalu Eva berikan kepada Pria itu dulu secara terus menerus.

Tapi Eva benar-benar tidak bisa membohongi dirinya sendiri, walaupun dia selalu berkata ingin membuat Jorell bahagia dia juga ingin Pria itu bahagia karna dirinya, Eva ingin melihat Jorell hanya melihat dirinya saja Eva cemburu melihat Pria itu lebih mementingkan wanita lain dari pada dirinya, hati wanita itu sakit ketika Pria itu tersenyum kepada wanita lain dan malah dingin kepadanya.

Apa yang harus dia lakukan sekarang? sikap Jorell saat ini adalah karena ulahnya sendiri, Eva yang membuat sikap dingin Pria itu kepadanya dan Eva juga yang membuat hubungan mereka yang sudah kacau semakin tambah berantakan.

Apa yang harus dia lakukan? Apakah Eva benar-benar harus pergi menjauh agar kehidupan Jorell dan anak-anak mereka bisa bahagia? Atau Eva yang harus tetap disini membuat Jorell kembali mencintainya?

Apakah opsi kedua itu bisa dia lakukan? Apakah Jorell bisa menerimanya kembali dan mencintai dirinya lagi..

Eva ragu, benarkah Pria itu bisa memaafkannya atas semua perlakuan Eva kepada Jorell dan anak-anak mereka? Perlakuan Eva selama 21 tahun mereka menikah tidak ada sama sekali kenangan indah didalamnya, 21 tahun bukan waktu yang singkat dan pasti butuh waktu juga membuat suaminya itu bisa menerimanya kembali.

Menghela nafas berat, Eva menutup kedua matanya dan kembali menangis, ia menyalurkan rasa sesak dihatinya melalui tangisan tanpa suara disana.

"Aku benci melihat dia bersama wanita lain, aku ingin Jorell hanya memperhatikan aku dan menjaga ku seperti dulu, hanya aku" ujar Eva menatap kearah langit yang malam itu dipenuhi oleh bintang, Eva mengabaikan air matanya yang terus saja keluar tidak peduli jika ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya.

"Aku paham betapa aku sangat bodoh dulu, tapi dikehidupan keduaku ini bisakah aku kembali bersama Jorell? Bersama anak-anakku? Aku ingin bersama mereka selamanya aku juga ingin melihat Boy, Dean, dan Elvis nanti menikah bersama gadis pilihan mereka, apakah aku bisa merasakan semua itu?" Harapkan Eva tidak terlalu besar kan? Bisakah harapan-harapannya itu tekabul? Eva juga ingin bahagia dikehidupannya kali ini.

Jika seseorang bertanya kepada Eva apakah 21 tahun menikah dirinya pernah merasa bahagia, dengan lantang Eva akan berkata Tidak, karena itu dirinya kali ini cuma ingin berbahagia dan bahagia itutercipta ketika dirinya berada dirumah, bersama Jorel dan anak-anak mereka tapi lagi-lagi dirinya selalu berfikir, bisakah? Apakah dirinya terlalu serakah menginginkan semua itu..

I'm a Failed Wife and Mother Where stories live. Discover now