26

63.1K 6.5K 562
                                    

Selamat Membaca.
Ada adegan kissing!
Perhatikan umur kalian!

Sore hari Eva habiskan seorang diri di ruang keluarga rumah mereka dalam kesunyian, ditemani segelas susu coklat hangat di genggamannya wanita itu menutup mata dengan terduduk di salah satu sofa disana meresapi kesepian yang entah kenapa terasa menyelimuti rongga dadanya.

Sore ini cuaca sedikit mendung tapi belum ada tanda-tanda hujan akan turun, wanita itu sengaja duduk disini dari pada memilih didalam kamarnya karena takut ketiduran ketika Boy nanti membutuhkan dirinya, bahkan Eva juga sangat cemas jika tiba-tiba hujan turun hingga membuat Boy kembali seperti waktu itu, Eva takut jika trauma anaknya itu kembali dan tidak ada Eva disamping Boy untuk memeluknya.

Eva tahu kalau Boy sangat tidak suka jika dirinya mendekati anak itu apalagi menyentuhnya, tapi ketika waktu itu dimana dirinya melihat sang anak sangat ketakutan karena suara petir dan hujan Eva benar-benar tidak peduli jika Boy mendorongnya menjauh bahkan membentak dirinya, Eva tidak peduli akan apapun, yang dia fikirkan hanya memeluk sang anak untuk meredakan ketakutan nya dan mengurangi rasa sesak yang hatinya rasakan.

Eva juga tidak bisa mengelak jika dia merasa terharu ketika anak itu menjadi tenang ketika dirinya memeluk tubuh itu, melihat Boy yang memeluk dirinya begitu erat untuk menghilangkan rasa takut pada dirinya membuat Eva merasa begitu dibutuhkan oleh sang anak.

Membuka matanya dan menatap uap yang mengepul dari gelas yang dirinya pegang Eva menjadi memikirkan satu hal tentang Boy, dulu sebelum dirinya merasakan kehidupan kedua ini Eva sangat ingat jika sang anak tidak pernah jatuh dari motor seperti saat ini. Boy begitu sehat, namun kenapa kahidupan nya kali ini berbeda? kenapa sang anak bisa mengalami kecelakaan yang lumayan parah seperti ini? Tidak seperti dahulu yang masih sangat sehat menjalani hari-harinya seperti biasa, apa yang dirinya lewatkan? apa perubahan yang dirinya lakukan juga berdampak sangat besar pada para anak-anaknya?

Namun tentu saja, tentu saja perubahan yang dirinya berikan yang begitu tiba-tiba seperti ini pasti sangat mengejutkan untuk sang anak tak terkecuali sang Suami.

Suara langkah kaki yang berjalan mendekat menyadarkan Eva akan sekitar dan menatap Jorell yang berjalan mendekatinya, Pria itu mendudukkan dirinya disamping Eva yang mengarah pada televisi besar dihadapan mereka membuat sejenak Eva berdehem pelan dengan menyeruput coklat hangatnya sedikit dan meletakkan gelasnya pada meja dihadapan mereka.

"Apa yang kau lakukan sendirian disini?" Pertanyaan Jorell membuat Eva menatap sang Suami yang juga tengah menatapnya, membuat Eva sedikit menggeleng dan mengulum senyum kecil.

"Tidak, hanya menikmati secangkir coklat panas" ucap Eva yang hanya diangguki oleh Pria itu, hari semakin gelap dan Eva harus membuat makanan untuk makan malam sebentar lagi, Eva yakin pasti anak-anaknya itu kelaparan karena dari siang semuanya ketiduran karena kelelahan. Eva memaksa mereka untuk langsung kekamar masing-masing untuk beristirahat, begitu pula dengan Jorell yang mungkin juga baru membersihkan dirinya setelah menyelesaikan tugas kantornya.

"Ingin kubuatkan segelas kopi?" Ujar Eva dan menatap sang Suami hangat.

"Jika tidak merepotkanmu" jawab Pria itu sekenannya yang membuat Eva langsung tersenyum dan berdiri dari duduknya, Eva benar-benar sangat bahagia jika kebutuhan kecil sang Suami dan Anak-anaknya dirinyalah yang melakukan semuanya dan bukanlah para pelayan, Eva merasa benar-benar seperti seorang Istri dan Ibu yang begitu dibutuhkan membuat perasaan hangat selalu melingkupi hatinya, karena itu Eva sangat menyukai momen ketika memasak dan masakannya dimakan oleh keluarga kecilnya itu.

"Tidak sama sekali Jorell" jawab Eva dan langsung berjalan kearah dapur membuat pandangan Jorell selalu menatap kepergian sang Istri, setelah beberapa saat Eva kembali dan meletakkan satu gelas kopi dihadapan Pria itu.

I'm a Failed Wife and Mother Where stories live. Discover now