21

64.6K 6.5K 624
                                    

Rasa bahagianya tidak bisa Eva jabarkan saat ini, menghabiskan waktu bersama Jorell walau hanya sebentar sudah membuat wanita itu tidak bisa melunturkan senyumannya sedari tadi.

Rasanya makan siang kali ini terasa begitu nikmat, dulu bahkan untuk makan bersama mereka bahkan tidak bertegur sapa sedikitpun, karena itu hari ini sangat berarti untuk dirinya dan untuk pertama kali setelah bertahun-tahun mereka melakukan suatu hal seperti para pasangan pada umumnya.

Walau Jorell masih saja bersikap dingin pada Eva dirinya sangat sadar jika tidak ada sesuatu yang akan berubah dengan begitu saja setelah bertahun-tahun, bahkan sifat hangat Jorell dulu yang hanya kepada dirinya juga membutuhkan waktu hingga sangat berubah sampai ketitik dimana sifat dingin Pria itu juga berlaku pada Eva sekarang.

Eva menatap sang suami yang duduk disampingnya, sekarang mereka berada di dalam mobil akan kembali kerumah sakit, walau ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama Suaminya itu Eva masih ingat jika sang anak juga membutuhkan seseorang disampingnya saat ini, Eva tidak bisa membiarkan Boy kesulitan dengan keadaannya yang tidak bisa melakukan apapun karena kondisinya.

"Aku akan keluar kota untuk seminggu ini, jagalah Boy untukku" Eva tersentak ketika Jorell juga menatap dirinya yang memperlihatkan Pria itu sedari tadi, pandangan Jorell kembali menatap jalanan didepannya ketika tatapan mereka beberapa saat bertemu.

Mengalihkan tatapannya juga kedepan Eva menyandarkan tubuhnya pada kursi mobil dengan helaan nafas kecil, kenapa dirinya merasa tidak terima sekarang jika Jorell pergi menjauh darinya untuk beberapa hari saja? bahkan dulu mereka pernah tidak bertemu sebulan lebih namun dirinya sama sekali tidak merasa masalah.

Tapi sekarang kenapa Eva sedih seperti ini? membayangkan jika dia akan menghabiskan waktu tanpa Pria itu disampingnya Eva merasa berat, perasaannya saat ini persis ketika mereka masih sekolah dahulu, Perasaan yang tidak ingin berpisah bahkan untuk beberapa jam sekalipun.

Eva sadar jika dirinya sudah kembali terjerat oleh seorang Jorell, cintanya sudah kembali sepenuhnya pada sang pemilik. Hati yang dirinya kira sudah lama terbuka kembali Pria itu tutup menggunakan kunci yang hanya Pria itu miliki.

Eva tahu sedari awal dirinya tidak akan pernah bisa lepas dari sang Suami, bahkan jika nanti perpisahan yang menjadi akhir dari keduanya, mereka akan terus terjerat satu sama lain dalam hubungan seorang Ayah dan Ibu yang takkan pernah bisa mereka elakkan bahkan sampai ajal menjemput keduanya.

Menatap jendela mobil tanpa merespon ucapan Jorell Eva termenung, dirinya tidak masalah sama sekali jika Jorell pergi untuk urusan bisnis Pria itu, tapi tidakkah Jorell sadar jika anak mereka baru saja bangun dari kecelakaan yang menimpanya? kenapa tidak menunda dulu sementara setidaknya sampai Boy keluar dari rumah sakit, bagiamanapun sang anak pasti sangat membutuhkan mereka dikondisi anak itu yang tidak bisa apa-apa saat ini melihat kaki dan sebelah tangannya yang tengah cidera, namun benghambat kepergian Jorell apakah mungkin?

"Tidak bisakah pergi ketika Boy sudah kembali kerumah saja?" Eva berucap pelan dengan menatap kendaraan didepan mereka yang berhenti karna lampu lalu lintas yang sekarang tengah berwarna merah, sedangkan Jorell menatap sang Istri yang terlihat murung disampingnya menghilangkan senyuman beberapa saat tadi yang dirinya lihat, dia tidak menyukai itu.

"Kami pasti membutuhkan mu untuk membawanya pulang nantinya" lanjut Eva tetap tidak mau menatap Suaminya itu walau sadar Jorell tengah memperhatikannya.

"Supir bisa membawa dia pulang, Elvis dan Dean juga akan membantumu" Eva terdiam tidak tahu apa yang harus dikatakan lagi, dirinya juga tidak ingin memaksa Jorell karena itu Eva mengangguk kecil menjawab ucapan sang suami.

Hening beberapa saat mobil Jorell kembali melaju, tidak ada percakapan diantara keduanya. Jorell menatap jalanan didepannya dan menghela nafas kecil.

"Baiklah, aku akan pergi minggu depan saja" ucapan datar Pria itu membuat Eva menatap Jorell menahan senyuman, tidak percaya Pria itu mau menuruti permintaannya.

I'm a Failed Wife and Mother Where stories live. Discover now