16

64K 6.5K 397
                                    

●●●●●

Dulu Eva sendiri yang melukai anak-anak itu tanpa rasa penyesalan sedikitpun pada relung hatinya ketika melukai mereka, Eva tutup mata bahkan dulu dirinya hampir membunuh semua anak-anak itu karena ketidak terimaannya akan kehadiran mereka dalam hidupnya.

Ketidak peduliannya sudah menjadi keterbiasaan bagi Jorell, Boy, Dean maupun Elvis. Mereka sudah terbiasa diabaikan oleh Istri dan Mama mereka sendiri dan tidak pernah berfikir akan perubahan Eva yang akan tiba-tiba seperti ini.

Hidup tanpa keluarga yang sempurna membuat ketiga anak itu menjadi terbiasa akan kehidupan luar dan kebahagiaan yang mereka cari sendiri diluar sana tanpa memikirkan apakah itu baik untuk mereka ataukah tidak.

Yang mereka fikirkan hanyalah mereka merasa bahagia berada disana juga menjadi terbiasa menghabiskan waktu mereka di lingkungan tersebut tanpa sadar kehidupan seperti itu tidaklah baik sama sekali, bahkan tidak berfikir mungkin kebebasan yang mereka cari-cari tersebut bisa menghancurkan masa depan mereka suatu saat nanti.

Namun apa peduli anak-anak diluar sana? yang bahkan keluarga yang seharusnya mengkhawatirkan mereka tidak mengambil peran itu sama sekali, tidak ada yang menegur mereka, tidak ada yang memperingati mereka jika semua yang mereka lakukan berbahaya ataupun salah, mereka terbiasa bebas karena tidak ada yang mengekang mereka melakukan berbagai hal hingga mereka terjerumus semakin dalam pada ketidak tahuan, mereka hanya ingin merasa bahagia karena dirumah anak-anak itu tidak mendapatkannya sama sekali.

Siapa anak diluar sana yang tidak akan iri ketika melihat keluarga bahagia dengan ibu penyayang disaat dikeluarganya sendiri memiliki ibu sangat acuh bahkan tidak pernah mengurus mereka sama sekali, dan siapa anak diluar sana yang tidak pernah mendengar kata-kata jika ayah ialah pahlawan pertama untuk para anaknya?

Mereka tidak pernah menerima peran itu dari kedua orang tua mereka hingga jalan yang mereka lihat hanyalah jalan bercabang yang mereka tidak tahu apa yang menunggu mereka diujung jalan itu.

Dan Boy menjadi salah satu dari banyaknya anak yang tersesat akan jalannya dqn masuk dalam dunia kelam yang dirinya ciptakan sendiri untuk menutupi betapa sangat hancurnya dia akan semuanya.

Boy dulu hanyalah seorang anak biasa dan polos yang menginginkan kehadiran papa dan mamanya, dimana dirinya hanya memiliki keinginan kecil untuk bermain bola bersama dengan sang Papa dengan tawa bahagia, dimana anak itu juga hanya menginginkan perlakuan kecil ketika dirinya tidak mau makan Mamanya dengan kasih sayang akan datang dan membujuk dirinya untuk makan dan menyuapinya dengan telaten juga mengusap kepalanya dengan lembut seperti Boy melihat teman-temannya dahulu.

Tapi anak itu lambat laun merasa jika keinginannya itu terasa menyusahkan untuk orang tuanya dan perlahan menyudutkan diri dengan ketidak inginan menyusahkan siapapun dan menjadi mandiri tanpa bantuan orang lain dan terbiasa memendam semua yang dirinya rasakan.

Namun lihatlah sekarang, Eva sadar dan menyadari jika Boy sudah terlalu dalam masuk pada kehidupan malamnya tanpa pengawasan dari keduanya. dirinya maupun Jorell terlalu membebaskan mereka hingga tidak tahu anak itu masuk dalam pergaulan seperti apa diluar sana.

Dadanya berdetak hebat ketika Jorell berkata bahwa Boy jatuh dari motor karna balap liar yang anaknya itu lakukan dan kondisinya bisa dikatakan kritis saat ini, tangan kanan Boy patah dan kakinya saat ini tidak bisa digerakkan karna benturan keras yang Boy alami ketika terjatuh menabrak pembatas jalan dengan begitu kuat.

Eva takut -sangat takut jika anak itu pergi dari hidupnya ketika dirinya bahkan diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya kali ini, Eva akan menyalahkan dirinya sendiri dan berfikir kehidupan kedua yang diberikan Tuhan kepadanya adalah kehancuran lainnya untuk Jorell dan anak-anaknya kelak.

I'm a Failed Wife and Mother Where stories live. Discover now