[02] Keanehan [revisi]

126 37 42
                                    

.

.

.

Mereka segera menuju istana. Dengan perasaan Jaka yang gelisah.

———————————————


Jaka merebahkan dirinya di kasur kamarnya. Matanya menatap kosong langit-langit kamar. Pikirannya tertuju pada ucapan kakek penjual keong tadi.

"Gue bakalan nerima balasannya? Kenapa? Emang keongnya kan yang salah," monolognya.

Tok tok!

Jaka hanya melirik pintu kamarnya.

"Permisi Raden, sudah waktunya makan siang," ucap emban dari luar kamar.

"Ya, Aku segera ke sana."

Jaka mulai beranjak menuju ruang makan. Lagipula sekarang dia mulai lapar.

 Lagipula sekarang dia mulai lapar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Jika biasanya waktu makan di kerajaan pada umumnya formal, berbeda dengan waktu makan keluarga Raja Louis.

Mereka seperti keluarga biasa. Para Dayang hanya menyiapkan makanan serta minuman, setelah itu mereka diminta meninggalkan ruangan.

Inilah salah satu cara Raja Louis untuk melakukan quality time bersama keluarganya yang sibuk akan tugas negara.

Dan disini, mereka akan menunjukkan jati diri masing-masing yang asli. Seperti,

"Eh Bunda. Apa yang kalo ditarik bakalan tegang, kalo dilepas jadi lemes?" Pangeran Yahya yang seperti biasanya lawak.

"Gatau Bunda. Coba huruf pertamanya apa?" Nanda mencoba untuk menebak.

"K."

"Oh, gampang itu mah. Ayah juga punya. Jawabannya ko-

HEH YAHYA SIAPA YANG NGAJARIN MESUM HAH? ASTAGHFIRULLAH SON!" Marah Nanda. Dia mengambil centong nasi dan melayangkan pada putra sulungnya.

"Aduh Bunda! Kok mesum sih? Ini tuh ketapel."

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Where stories live. Discover now