[19] • Tugas #1

66 13 19
                                    

Rabu

Kali ini, tujuan Jaka adalah pasar hewan. Tepatnya, ke tempat dimana pertama kali dia bertemu dengan Kirana.

Dan sampailah dia di sebuah kios hewan ternak. Didepannya sudah terpasang spanduk, "Carnivorian club".

Ada-ada aja emang bapak Solihin ini.
Mentang-mentang yang dijual itu An'am semua, dinamainya kiosnya Carnivora.

S3

Suka-suka Solihin

Jaka melihat Pak Solihin sedang sibuk memberi ceklis di kertas yang dilandasi papan ujian dikursi kebesarannya. Dengan langkah yang pelan tapi gugup, dia menghampiri Pak Solihin.

"Assalamu'alaikum, Pak!" sapanya sopan.

"Waalaikumsalam, iya ada apa ya dek?" Fokus Pak Solihin kini tertuju pada Jaka.

"Saya mau bantu bantu disini boleh?"

Pak Solihin mengernyit heran yang membuat Jaka tambah gugup.

"Eee tapi maaf ya. Karyawan saya udah cukup dek. Maaf banget.."

"Eh enggak kok. Saya kebetulan lagi ada.... Tugas! Iya tugas buat meneliti hewan ternak. Jadi sekalian aja saya belajar," ujar Jaka sambil menggosok lengannya. Merasa sungkan.

"Oh, buat belajar. Yo wes, monggo. Zen! Tolong bimbing dia!"

Zen yang namanya dipanggil si bos pun langsung membuat gestur hormat sambil menemani Jaka untuk berkeliling.

"Fuhh, gak sia-sia pernah nemenin Mas Yahya bolos kelas matematika kerajaan."

***





"Jadi, yang berada disamping kanan & kiri Mas Uwon ini adalah kambing kambing yang telah kami pelihara seperti malika."

"Dirawat seperti anak sendiri?"

"Yap, bener. Tapi itu motto Pak Solihin. Saya tah engga. Kan saya punya anak sendiri. Yakali anak saya tak samain sama kambing. Gila," kata Zen.

Jadi, kan Jaka ini nyamar. Namanya diganti menjadi Uwon. Karena kios tadi cuma terdapat kambing kambing yang sudah dipilih, akhirnya Jaka dibimbing di kantor(?) utama.

Gatau ah namanya kantor atau bukan.

Yang pasti, disitu terdapat banyak jenis kambing. Kambing aqiqah, kambing kurban, sampe cempe (anak kambing) buat dirawat sendiri juga ada.

Lokasinya tidak jauh dari pasar. Hanya melangkah beberapa meter, belok sedikit, masuk gang. Dan kalian akan melihat sebuah bangunan yang luas. Bertuliskan, "selamat datang di rumah kambing🐐".

Itu spanduknya doang.

Saking guna memperjelas bahwa bangunan itu jual kambing, bagian tembok depan terlukis gambar kambing yang sedang makan rumput segar di sebuah padang rumput.

"Terlalu memperjelas, tapi gapapa. Tanpa Pak Solihin, kemungkinan gue jadi domba jalanan," batin Jaka saat mereka sampai tadi. Zen sampai mengira dia kenapa-napa soalnya tiba-tiba ngangguk ngangguk sambil pegang dagu.

Kembali ke kandang.

"Kalo boleh tau, seharusnya do- kambing itu makannya sehari berapa kali ya Kang?"

"Hmmm, kalo disini sih 3× lah ya. Pagi, siang, lalu sore. Asal porsinya sama, juga jangan lupa air untuk minumnya harus selalu tersedia."

Jaka manggut-manggut mendengarnya. Berarti Kirana selama ini sudah merawatnya dengan sepenuh hati seperti Malika. Duh, Jaka jadi bangga.

"Jadi, berdasarkan apa-apa yang sudah saya terangkan tadi, ada yang mau Mas Uwon tanyakan?"

Uwon hanya tersenyum sopan. "Gaada Mas Zen, makasih ya. Kalo gitu saya boleh coba kasih makan kambingnya?"














***

HBD Riki!!! WYATB! Sehat sehat terus ya ganteng

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HBD Riki!!!
WYATB! Sehat sehat terus ya ganteng...
Lopyu pokoknya 🧡🧡🧡

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Where stories live. Discover now