[40] • Jaka's Story

18 6 8
                                    

Jarang-jarang nih ya, double update












Idenya Kirana lumayan juga, menurut Jaka.

Kini mereka sudah sampai di gedung milik Raja Cahyono, Ayah dari Cahaya. Segera mereka berdua menuju ballroom, tempat diadakannya resepsi pernikahan.

Saat sampai di ballroom, ternyata acaranya sudah sampai bagian istirahat. Bagian ini berisi penampilan dari penyanyi-penyanyi top yang diundang. Tak hanya itu, mereka juga mengundang boyband dari negeri ginseng.

Kirana agak speechless. Setahu dia, Hesa itu tidak dekat dengan hal-hal berbau kipop. But semuanya mungkin saja sekarang, karena kata Jaka, Putri Cahaya itu fangirl.

Tapi gapapa. Karena ini resepsi yang bisa dihadiri oleh umum. Barulah untuk minggu depan, resepsi khusus untuk agama. Yang berisi rebana, dan para Kyai untuk mengisi ceramah.

"Kita kasih dulu kado ke staffnya," bisik Jaka menyadarkan Kirana. Dia fangirl boygrup juga soalnya.

"Ah, oke."

Setelah kasih kado, mereka berdua lanjut makan-makan. Gak lama, karena Kirana gak kuat banget ngeliat raut bahagia Hesa. Apalagi mereka kedapatan berinteraksi bahagia, pake malu-malu kucing segala.

Kirana ini antara mau kesurupan setan protes atau setan nangis-nangis.

Rasanya nano-nano.

Ora genah pokoke rasane.

"Kalo udah gak betah, bilang aja. Ntar kalo kamu ditanyain, bilang aja ada keperluan tugas kuliah. Jadi cuma bisa dateng sebentar," saran Jaka. Kirana hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

Makanannya terasa sangat sulit ditelan. Woiya jelas, orang makannya sambil nangis.

Buru-buru dia selesaikan makannya. "Ayok!"

Jaka langsung berdiri dan menggandeng nya keluar, lalu menuju parkiran.

Di sepanjang jalan, dalam mobil Kirana hanya diam. Sesekali sesenggukan. Atau mengeluarkan ingusnya di tisu, dan membuangnya sembarangan keluar jendela.

Jaka melepas masker & kaca mata hitamnya. Menyugar rambutnya ke belakang.

"Jangan sedih, kalo sedih aku gak tega ninggalin kamunya..." kata Jaka lirih.

"Lo mau kemana?"

"Mmmm, cari tempat dulu buat ngomongnya."






***

"Kamu tau? Sebelum aku berani menampakkan wujud asli ku, jauh waktunya, aku seharusnya sudah bisa kembali menjadi manusia seutuhnya."

Jaka mulai bercerita. Kirana mendengarkan dengan baik, matanya memandang lurus, dimana anak anak kecil sedang bermain kejar-kejaran.

"Tapi ternyata, ada yang membuat kutukan aku jadi lebih lama. Untuk menangkap pelakunya, tentunya aku harus kembali ke istana & menggunakan kekuasaan ku sebagai Pangeran kesayangan.

Tapi, untuk kembali menjadi manusia seutuhnya butuh syarat. Dan syarat itu sebenarnya sudah kupenuhi, yaitu melakukan 7 kebaikan dengan ikhlas.

Yang tidak kumengerti, kenapa saat ini aku masih bisa berubah wujud menjadi domba?"

Hening

"Eh, ada tukang es krim, aku beli dulu ya!"

Jaka meninggalkan Kirana yang pikirannya mulai bekerja. Overthinking lah istilahnya.

Otak detektif nya mulai bekerja untuk mencari kemungkinan-kemungkinan mengapa Jaka belum bisa menjadi manusia seutuhnya. Karena sibuk berpikir, dia sampai tak menyadari Jaka sudah kembali duduk, dengan satu tangannya menyodorkan es krim rasa vanila.

"Aku gatau kamu sukanya apa, tapi ku jamin kamu suka aku. Jadi ku beliin rasa vanila aja, rasa yang umum disukai."

"Karepmu."

Mereka berdua mulai memakan es krim masing-masing.

"Lo yakin, kalo lo ngelakuin 7 kebaikan itu dengan hati dan niat yang bener-bener tulus membantu?Bukan semata-mata untuk bebas dari kutukan kan?"













***
Anjass judul babnya keren banget pake bahasa Inggris. Anyway, dapat thr berapa nih?

Atau gak dapet karena udah gede (katanya)?

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Where stories live. Discover now