Pangeran Domba || [Yang Jungwon]

[23] Pesta Topeng

Maaf ya ges yak!
Aku baru update jam segini, tadi abis isi kuota aku malah melipir keasikan nonton drakor 😭🙏🏻

Tapi gapapa deh untung inget ya:)

Selamat membaca!

.

.

.

Memasuki aula utama, Jaka dan Kirana langsung disambut oleh pelayan dari pihak kerajaan untuk mengisi daftar hadir. Jaka menyuruh Kirana agar mengisi terlebih dahulu, setelah itu barulah Jaka yang mengisi.

Karena, di tabel kolom sebelah kanan nama, harus ditulis dari Kerajaan mana. Jaka tidak mau Kirana tau kalau dirinya adalah seorang pangeran. Apalagi dia tau tentang rumor adik dari Pangeran Yahya yang hilang.

Memang mulut Sean dari dulu tidak pernah berubah.

Jangan kalian pikir Jaka tidak tau Sean. Pertama kali melihatnya, dia sudah curiga dengan namanya.

Emang namanya Sean kenapa?

Ada deh, belum saatnya kalian tau.

Saat JaKi mulai berjalan menemui Raja Raharjo, Jaka tidak mendapati sang pangeran yang baru pulang dari Jepang itu.

"Seharusnya kita menemui Pangeran Riki dulu, tapi aku gak liat dimana beliau. Jadi, ayo kita memberi salam kepada raja dulu. Tau kan caranya?"

"Eee kamu rada kedepan. Nanti aku ikutin. Aku ngangkat sedikit rok ku kan?"

Jaka mengangguk. Dia menarik pelan tangan kiri Kirana untuk digandeng.

"Salam, pemimpin wilayah Kerajaan Puma, Raja Raharjo yang adil dan bijaksana," ucap mereka berdua dengan gestur salam masing-masing.

"Kami dari wilayah Hijau, mengucapkan selamat atas kembalinya putra bungsu Anda dari Jepang dengan keadaan selamat."

"Hohoho, terimakasih, nak. Putraku baru beberapa menit yang lalu turun dari sini, dia bilang ingin bertemu denganmu. Anak itu sulit diberi tahu, aku sudah mengatakan padanya kalau sebentar lagi kau pasti datang. Tapi dia bersikeras turun terlebih dahulu."

Jaka tertawa kecil mendengarnya. Sementara Kirana dibelakangnya hanya sibuk memandangi lantai dan sekelilingnya. Melihat berbagai furnitur mewah yang mungkin hanya akan dia lihat sekali dalam hidupnya.

"Kalau begitu biar saya yang menemuinya. Kami pamit undur diri, salam."

Mereka berbalik lalu pergi. "Mau makan apa?" tanya Jaka melihat pegawai prasmanan sedang melayani tamu-tamu.

"Hmm, gatau."

"Kok?"

"Enak semua... TwT"

"Yaudah makan semua. Kamu kalo makan banyak moodnya jadi bagus kan?"

"Iya juga sih, yaudah ayok! Cobain dari yang paling dekat dengan pintu!"

Jadi ini tuh prasmanan, dengan hidangan daerah, tapi bahannya spesial. Contoh nih, mereka berdua sekarang lagi nyobain soto daging, tapi dagingnya itu dari sapi mahal. Gatau lah rasanya, aku sendiri belum pernah nyoba:')

Pas mereka sudah duduk, tiba-tiba ada yang menepuk pundak dengan keras membuat Jaka tersedak kuah sotonya.

"Uhuk! Allahu Akbar pedes!"

Bayangkan kalian makan sesuatu yang pedas, terus tersedak. Bagaimana rasanya?

Mantap jiwa

Kirana reflek menyodorkan segelas air putih pada Jaka dan mengelus punggungnya perlahan sampai Jaka selesai minum.

"Hah~" desahnya setelah minum.

Jaka meletakkan gelasnya dan menoleh ke belakang. Terlihat seorang pemuda yang sedikit lebih tinggi dari Jaka sedang tertawa puas.

"Cih, kurang ajar. Siapa lo?"

Mendengar pertanyaan Jaka, pemuda tersebut berhenti tertawa dan menatap Jaka serius, meskipun tidak terlalu terlihat karena tertutup oleh topengnya.

"Serius lo gak inget gue, Juan Sina Alexander?"

.

Halo guys!!!
Aku mau tanya nih, selama kalian baca cerita ini, kalian mendapati gak, kalau gaya kepenulisan ku sedikit aneh?

Maaf juga kalau semisal bahasanya belibet. Jujur aja, kosakata bahasa ku masih kurang. Kadang juga aku kesulitan mendeskripsikan sesuatu karena aku jarang memakai bahasa Indonesia kecuali kalau lagi chattingan sama orang luar kota.

Semisal kalian rada risih atau gimana sama kalimat ku, kalian komen aja. Aku malah makasih banget kalau semisal ada yang ngasih istilah baru untuk kegiatan/tempat tertentu.

Apalagi episode diatas kan berlatar hotel. Aku gatau nama benda-benda nya ㄒoㄒ

Sekali lagi, maaf ya.

Juga, mohon bantuannya bagi yang merasa punya ilmu lebih tentang dunia kepenulisan

Selamat liburan!!!

Pkl, 29 Desember 2022
20.35