[56] Epilog

51 8 2
                                    

.

.

.

“Jaka?”

————————————————





"Setelah itu, apa yang terjadi, Ibu?" tanya seorang anak yang matanya mulai mengantuk.

Sang ibu tersenyum, mengelus kepala putranya, "Pangeran itu melamar, lalu menikahi gadis pujaannya. Tamat~"

"Ih kok udah tamat?" tanya kakaknya tiba-tiba dari daun pintu.

"Lah? Mas Hanan? Ibu kira kamu masih latihan?"

Anak yang dipanggil Hanan itu hanya tertawa mendengar pertanyaan ibunya. "Iya, tadi kata Om Riki, latihannya bentaran aja khusus malem ini. Katanya malam ini spesial, jadi harus deket-deket sama ibu. Emang ini malam apaan Bu?"

"Malam Jum'at." Ibunya hanya menjawab singkat. Meski batinnya berkata, "sialan Riki. Awas aja kalo ngajarin macem-macem ke anak gue!"

"Yasudah, kamu bersih-bersih, habis itu tidur. Nanti besok biar gak kesiangan, kan besok kamu mau sunat."

"Oke Bu!"

Atensi ibunya beralih pada anak bungsunya yang sudah terlelap. "Kalian berdua sama-sama mirip sama ayah kalian." Lalu pergi menutup pintu, dan menuju ruangan kerja yang sedari tadi penghuninya sangat fokus terhadap apa yang sedang dikerjakannya.

"Kamu lembur?"

Yang ditanya segera membereskan alat-alatnya. "Gak kok, yang."

Sang istri cemberut. "Kamu mah kerja mulu yang diperhatiin. Akunya kapan?" tanyanya manja.

Sang suami tertawa kecil. Menarik kursi yang ada disebelahnya dan menyuruh istrinya untuk duduk di sana. "Iya, ini lagi diperhatiin.."

"Gak kerasa, udah enam tahun berlalu. Aman gak nih, selama ini?" Sang istri— Kirana bertanya, dengan maksud meledek.

Suaminya— Jaka menunjukkan senyum bangga. "Aman dong! Semua sesuai ekspektasi! Cuma, Zain kayaknya bonus gak sih?"

Jaka benar, semua berjalan seperti keinginannya. Menikah dengan pujaan hatinya, lalu memiliki seorang anak yang menggemaskan, lalu tidak menjadi raja. Kasihan si bungsu Zain, dia ada karena bapaknya kebablasan.

"Terus nyesel gitu, punya Zain? Aku aja gak nyesel loh..."

Jaka tersenyum teduh. "Semua yang sudah terjadi, gak pernah aku sesali. Sekalipun kejadian sewaktu aku jadi domba. Andai aku gak bertemu kakek itu, mungkin aku gak bakalan ketemu kamu, yang."

Kirana buang muka. Suaminya ini belakangan ini kata-katanya makin manis saja, padahal tidak dimakan. "Pret!"

"Loh, tenanan iki yang!"

Meskipun sudah enam tahun, bukan berarti hubungan mereka menjadi hambar. Justru semakin dekat, meskipun diselingi dengan sedikit banyak perdebatan kecil, nyatanya ketika malam hari mereka berdua akan saling bermanja kepada satu sama lain.

Ditengah perdebatan mereka, HP Jaka berbunyi. Sebuah video telepon dari Riki.

"Halo?"

"Jaka! Lagi ngapain nih?"

"Berduaan lah, sama ayang. Emangnya situ, kasur luas kok tidurnya sendirian. Kayak kita dong, peluk cium tiap malem." Jaka memeluk dan mengecup sayang jidat istrinya. Membuat Riki mendengus sebal.

"Heh! Gue nelpon lo tuh karena ini malem terakhir gue sebagai bujang! Jangan lupa besok dateng ke nikahan gue! Kalo gak dateng, jangan salahin gue kalo tiba-tiba si gembul ilang!" ancamnya.

Kirana berekspresi julid. "Bikin sendiri sana! Enak aja main culik culik bontot kesayangan negara!"

Tentunya juga hubungan dengan orang sekitar. Jaka selalu menjaga erat hubungan pertemanan dengan semua orang yang berjasa penting baginya. Riki, abangnya, dan segala gengnya. Jailani yang setia mengawalnya. Bahkan kakek Suman beserta sirkel Big3 nya.

Mungkin kapan-kapan dia juga harus silaturahmi ke Pak Solihin, ingat gak kalian?

Ituloh, yang ngasih Uwon ke Kirana secara cuma-cuma.

Apapun itu, Jaka harap hidupnya dan keluarganya selalu diberi kebahagiaan, keselamatan, dan kehangatan oleh Tuhan, selamanya.

Pangeran Domba
[Yang Jungwon]

resmi

-TAMAT-

-TAMAT-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


















Alhamdulillah tamat, gimana nih perasaannya?

Puas gak sama cerita ini?

Maaf ya ku gantung lama, kukira jadi Maba tuh gak sibuk, bisa nyantai, eh ternyata sibuk banget. Bolak-balik ke perpus, kerkom, bikin makalah.

Hehe, tapi aku seneng kok. Akhirnya jawaban ku yang bimbang abis ini mau kemana akhirnya terjawab.

See you ya, jaga kesehatan, dan bahagia selalu!

Sampai jumpa di ceritaku yang lain!

Betewe, butuh bonchap gak?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Where stories live. Discover now