CHAPTER 19 | KEBENARAN

7.2K 1.8K 210
                                    

Sebelum baca absen dulu sini

Siapa nama kalian?

Kesibukan kalian sekarang apa?

Baca ini jam berapa dan dimana?

Aku akan sering-sering update

Selamat membaca 💓💓💓

---000---

Kondisi Cakrawala sudah pulih dan ia diijinkan dokter untuk meninggalkan rumah sakit kemarin. Malam ini ia berjalan-jalan di sekitar komplek perumahan untuk mencari udara segar. Sekalian ia ingin membelikan Maratungga beberapa tusuk sate kesukaan abangnya itu, mengingat saat ini tidak ada makanan apapun di rumah.

"Mau kemana Cak?" Tanya Aya.

Kebetulan ia melintasi jalan yang sama dengan Cakrawala. Di samping Aya ada Malbi. Malbi mengenakan kaus hitam polos se lengan yang dipadukan dengan celana jeans pendek se lutut dan sendal jepit biru.

Seperti biasa, Cakrawala tersenyum, kemudian barulah ia menjawab.

"Cakra mau beli makanan buat Abang," jawab Cakra.

"Tumben lo baru keliatan," ucap Malbi.

Aya menoleh. "Tumben lo merhatiin Cakra," sahut Aya menirukan gaya bahasa Malbi.

"Yee Ay, nggak diperhatiin pun si Cakra juga bakalan keliatan kali. Orang dia pakenya kuning-kuning ngejreng gitu mulu. Dan selama beberapa hari ini nggak ada kuning-kuning lewat kompleks."

"Bi! Sembarangan amat lo kalo ngomong. Kuning-kuning lo kira apaan?"

"Ek—" Belum sempat Malbi melanjutkan ucapan, Aya membekap mulut Malbi.

"Mmppph!"

Aya tau kata apa yang akan keluar dari mulut Malbi. Cowok itu pasti akan bilang 'Eek'. Ucapan Malbi itu menjurus pada hal yang mengatakan bahwa Cakrawala mirip kotoran. Jelas saja Aya langsung membekap mulut Malbi yang tidak pernah terfilter itu. Cakrawala masih berdiri di depannya, bagaimana kalau anak itu mendengar?

Untung saja Aya mencegah kata-kata kasar itu keluar dari mulut Malbi karena ucapan Malbi jatuhnya akan menjadi bullying secara verbal. Cakrawala suka warna kuning, jadi wajar ia mengenakan baju warna kuning. Lalu apa masalahnya? Setiap orang kan juga punya hobi dan kesenangannya masing-masing. Selama orang itu tidak menganggu dan menyusahkan kita, ya biarin aja.

Gitu aja kok repot. Dasar Malbi!

Cakrawala tersenyum kecil, dalam hati merasa senang karena ternyata ia diperhatikan oleh Bang Malbi dan Kak Aya. Teman-teman Maratungga juga baik padanya.

"Bang Mara beruntung punya temen-temen baik. Cakra juga pengen punya..." batin Cakrawala.

"Iya, Cakra baru keluar dari rumah sakit."

"Elo sakit apa, Cak?" Tanya Aya penasaran.

"Cakra alergi. Tapi Cakra sekarang nggak papa kok. Cakra udah sehat."

"Elo sakit pasti makin sakit gara-gara kelakuan abang lo yang kayak reog. Kasian amat lo, Cak, Cak."

Malbi miris melihat Cakrawala. Anak itu makin kurus.

Cakrawala menggeleng. "Enggak kok hehe, Bang Mara walaupun ngeselin tapi baik. Bang Mara yang jagain Cakra di rumah sakit."

"Elo masuk rumah sakitnya kapan? Kok nggak ada bilang-bilang," tanya Aya.

1. ABOUT ME ✔️Where stories live. Discover now