CHAPTER 21 | KAZAM SIALAN

7.7K 1.7K 320
                                    

Absen dulu sini

Siapa nama kalian?

Sekarang kesibukanmu apa?

Baca ini jam berapa dan lagi ngapain?

Selamat membaca 💓

---000---

Maratungga mengirimkan pesan singkat pada Malbi untuk meminta cowok itu datang ke rumahnya. Lima menit kemudian Malbi datang ke rumah Maratungga. Ia mengenakan hodie abu-abu dengan celana pendek selutut dan sandal rumahan. Itu adalah style yang biasa Malbi kenakan. Simple memang.

Jarak rumah mereka tidak terlalu jauh jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk Malbi sampai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jarak rumah mereka tidak terlalu jauh jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk Malbi sampai. Apalagi Malbi mengendarai motor metik.

"Kenapa?" tanya Malbi.

"Anterin lukisan gue ke klient. COD di daerah mangga lima."

"Kenapa bukan lo?"

"Gue ada janji sama Aya."

"Yaelah pacaran mulu."

"Baru kemarin jadian nyet!"

Ia baru kemarin resmi jadian dengan Aya dan hari ini ia ada janji temu dengan Aya. Kan tidak lucu kalau keesokan harinya ia langsung ingkar janji. Ia bukan cowok brengsek yang selalu memberi janji manis tapi tidak pernah menepatinya.

"Ntar duit lukisannya buat gue, ya?" Pinta Malbi.

"Sepuluh persen."

"Pelit amat lo!"

"Udah mending gue kasih."

"Lima puluh persen deh, lima puluh persen. Sepuluh persen dapet apaan? Palingan cuma dapet cilok."

"Lima puluh persen buat gue, dua puluh persen buat Cakra, sepuluh persen buat lo. Sisanya ditabung," jelas Maratungga.

"Gaya lo nabung-nabung."

"Diem lo!"

"Kalau lo butuh kan tinggal calling-calling dady Tigu pasti di transfer. Buat apaan pake nabung segala?"

"Nyicil rumah."

"Bucin banget lo, baru kemarin pacaran udah mikir beli rumah. Jangan-jangan lo udah mikir malem pertama."

Maratungga berdecak. "Serah deh." Ia pasrah.

Malbi pikir ucapan Maratungga barusan hanya sebuah candaan belaka. Maratungga memilih cuek, ia tidak menaggapi ucapan Malbi lebih lanjut. Kalau ditanggepin terus, bisa besok kelarnya.

"Yaudah mana lukisannya?"

"Bentar." Maratungga masuk ke dalam rumah untuk mengambil lukisan yang sudah ia bungkus rapi semalam.

1. ABOUT ME ✔️Where stories live. Discover now