CHAPTER 29 | RIWAYAT CHAT

6.6K 1.5K 393
                                    

Absen dulu sini

Siapa nama kalian?

Apa kesibukan kalian sekarang?

Askot mana?

Baca ini jam berapa dan lagi ngapain?

Rules
Jangan percaya siapapun di cerita ini. Play mulmed diatas ketika membaca cerita ini.

Selamat membaca 💓

---000---

Playlist

Simon says—NCT 127

| CHAPTER 29 | RIWAYAT CHAT


Aya berdiri di dekat sampah yang ada di koridor kelasnya untuk melancipkan pensil miliknya yang sudah tumpul. Kelasnya ada di lantai atas sehingga ketika ia menunduk ia bisa melihat aktivitas di lapangan umum bawah sana.

"Itu anak buat masalah apa lagi?" Di bawah sana ia melihat Jagat sedang dimarahi oleh Pak Bambang.

"Udah jam masuk kelas kenapa masih di kantin, hah?!" Sentak Pak Bambang sayup-sayup terdengar di telinga Aya.

"Ooo bolos lagi. Gue kira habis bolos liat mayat jadi trauma nggak bakalan bolos lagi," gumam Aya.

Rupanya Jagat ketahuan masih ada di kantin saat jam pembelajaran sekolah sudah berjalan. Pantas saja Pak Bambang marah. Guru BK satu itu memang dikenal sangat disiplin dalam menertibkan para murid pelanggar aturan. Sekali Pak Bambang melihat ada murid berbuat kesalahan pasti langsung ia hukum, hukumannya pun kalau tidak hormat di tengah lapangan pasti ya keliling lapangan.

"Bisa-bisanya jam segini masih di kantin," ucap Aya tidak habis pikir. Padahal dulu ia juga pernah ketahuan bolos ke kantin, sepertinya ia lupa.

Sudah dua kali Aya makan semeja bersama Jagat serta para sahabatnya. Dari yang Aya perhatikan, Jagat itu porsi makannya seperti kuli tapi tetap  masih kurus. Aya sampai heran sendiri. Kenapa ia tidak bisa seperti Jagat? Ia makan kebanyakan dikit pipinya langsung tembam.

"Hormat yang benar!" Sentak Pak Bambang.

Ia membenahi posisi telapak tangan Jagat yang mleyot.

Kalau di kelas sebelas ada Maratungga yang gemar membuat onar hingga Pak Bambang marah, maka di kelas dua belas ada Jagat. Cowok itu memang suka sekali membolos.

Di kelas sepuluh dulu Jagat termasuk murid menengah, ia tidak terlalu bodoh tapi juga tidak terlalu pintar. Namun sekarang semakin bertambah semester dan bertambah kelas nilai Jagat di semua mata pelajaran justru turun. Ia juga kehilangan minat dalam setiap kegiatan sekolah karena itu ia kerap membolos dan bila ketahuan ia akan selalu berhadapan dengan Pak Bambang.

Usai pensil Aya lancip ia kembali masuk ke dalam kelas untuk mendengarkan pelajaran seperti semula.

Ponsel Aya berdenting karena ada notifikasi masuk. Saat ia cek ternyata itu adalah notifikasi chat dari seorang teknisi barang elektronik.

1. ABOUT ME ✔️Where stories live. Discover now