✿✿ Munafik? ✿✿

2.1K 221 28
                                    

Yok ayo vote terlebih dahulu sebelum membaca!
Uh makin love dech 🥵🤩
Mau spam komennya dong 🤩🤤

✿✿✿

"Jam kosong gini gabut banget gue. Mendingan sekarang kita susun rencana buat bully Caka," ajak Yuri. Gadis itu tak bisa tenang jika sehari saja tak membully Caka.

"Cari hal yang lebih berfaedah dikit gak ada ya?" protes Lauren malas. "Belajar, kek!"

"Udah jadi hobby gimana dong?" kekeh Yuri. "Sebenernya beberapa hari yang lalu gue sama Aksan udah nyusun rencana. Tapi kita berdua masih bingung gimana caranya ngelakuin hal itu tanpa ketahuan guru-guru," ungkapnya kemudian.

"Kalian jangan aneh-aneh deh!" tegur Lauren tak menyetujui ucapan Yuri. "Buat apa juga bully Caka? Lagian percuma kalian gak akan bisa buat dia keluar dari sekolah ini," lanjut gadis itu.

"Tapi gue yakin rencana kali ini pasti berhasil," tambah Aksan penuh ambisius.

Brandon dan yang lainnya hanya terdiam mendengarkan perdebatan antara mereka bertiga. Hal itu ternyata lebih seru dari pada menonton film di bioskop. Brandon menikmati tontonan itu sambil merangkul  bahu Alleta, sementara tangan yang lain ia gunakan untuk mengusap punggung tangan kekasihnya itu.

"Terserah kalian! Gue mau ke toilet," pamit Lauren kesal karena ucapannya sama sekali tak didengar oleh mereka. Coba saja Caka mau mengakui kecerdasannya, pasti teman-temannya ini tidak akan membully laki-laki itu lagi.

Lauren berjalan melewati beberapa ruangan kelas. Hingga langkahnya terhenti karena melihat Caka yang sedang asyik bermain basket di lapangan seorang diri. Laki-laki itu terlihat sangat mahir dalam olahraga itu. Pengungkapan dari teman-temannya selama ini ternyata salah kaprah. Kenyataanya Caka adalah siswa yang sangat berbakat di bidang olahraga. Tak ingin berlama-lama memuja keahlian Caka, Lauren memilih berjalan menghampiri cowok itu.

Sadar akan kehadiran Lauren, Caka langsung menghentikan aktivitasnya. "Ngapain Lo kesini?" ketusnya.

"I just wanna be your best friend."

"Gak butuh!" tolak Caka cepat. "Lo sebenernya mau balas dendam kan karena gue kemarin udah bikin lo telat ke sekolah?"

"Jangan nuduh sembarangan!"

Caka melemparkan bola yang ada di tangannya ke arah ring dan bola itu berhasil masuk ke dalam ring dengan begitu gampangnya. "Udah kebaca tujuan Lo. Dasar cewek munafik!" Caka kemudian melenggang pergi setelah mengatakan hal itu.

Lauren berlari kecil mencoba menyusul Caka yang sudah cukup jauh di depannya. "Kenapa sih Kak Caka benci banget sama aku? Niat aku kan baik mau jadi temen Kakak," tanya gadis itu.

"Gak usah pura-pura baik, gue tau kalo Lo juga mau bully gue kaya mereka."

Mengingat bahwa gadis itu juga salah satu anggota pasukan Borjuis, Caka yakin jika tujuan Lauren tidak lain dan tidak bukan untuk menjadi musuh dalam selimut. Gadis cantik dan kaya seperti Lauren tidak mungkin tulus mau berteman dengan dirinya. Pasti Lauren memiliki tujuan tertentu di balik permintaannya itu.

Ah benar Caka baru ingat, ini pasti ulah dari Pak Evan. Guru itu pasti sudah membongkar rahasianya pada gadis yang sedang berada di sampingnya ini. Tinggal tunggu waktu saja, Caka pasti akan memberikan pelajaran pada guru itu.

"Oh gue tau sekarang, pasti karena olimpiade kan?" tebak Caka kemudian.

Lauren berseri, akhirnya Caka mengerti dengan tujuannya sekarang. Lauren memasang puppy eyes-nya, berharap semoga Caka mau berubah pikiran. Mengingat bahwa olimpiade-nya tinggal beberapa hari lagi. Jika Caka terus mengulur waktunya seperti ini gadis itu tidak akan bisa tertidur nyenyak.

"Gue tetep gak mau!" Caka langsung melengos setelah mengatakan hal itu. Sedangkan Lauren, jangan tanya bagaimana suasana hati gadis itu sekarang. Lauren memilih untuk kembali ke kelas.

✿✿✿

Next gak nih?

Jangan lupa ajak teman-teman kalian untuk baca cerita CakaNicko juga ya guys 🥰

Vote komennya ya 🤩
Yuk next lagi

CakaNickoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang