✿✿ Supir Pribadi ✿✿

2K 211 36
                                    

Hai pembaca setia CakaNicko!
Apa kabar nih?
Lama tak jumpa

Kayaknya udah hampir seminggu aku hiatus  😖

Maaf yah aku akhir-akhir ini lagi sibuk banget  jadi gak sempet buat update CakaNicko 😩
Semoga kalian gak kecewa sama aku ya 💔
Dan semoga kalian masih setia menunggu CakaNicko 🤩🧡

Aku pengen dapet notifikasi dari kalian
Jadi jangan lupa vote dan komen yah 🤩🙏🏻

✿✿✿

"Ngomong-ngomong nanti kita ke panti asuhannya naik apa? Gak mungkin kan kita jalan kaki sampe sana?"

"Naik helikopter aja gimana?"

Lauren memutar bola matanya, malas. "Hmm mulai," cibir Lauren.

"Dari pada Lo berisik, mendingan sekarang kita berangkat." Seusai mengatakan hal itu, Caka kemudian bangkit berdiri lalu berjalan meninggalkan Lauren yang masih setia duduk di tempatnya.

Beberapa saat kemudian, Lauren segera berlari kecil mengejar Caka yang sudah lumayan jauh darinya. "Ih Kak Caka tunggu!"

Semula Lauren yang tergopoh-gopoh mengejar Caka langsung saja menghentikan langkahnya ketika melihat laki-laki itu masuk ke dalam mobil yang sangat mewah.

Caka menoleh kembali ke arah Lauren yang membeku di tempatnya. "Ayo buruan! Atau gue tinggalin Lo di sini?"

"Hasil ngebegal di mana?" tanya Lauren setelah berhasil mengikis jarak antara mereka berdua. Gadis itu terkekeh kecil.

"Gue cuma minjem," ungkap Caka dengan nada malas.

"Pinjem punya siapa?"

"Udah nanti aja nanyanya, Lo masuk dulu ke mobil!"

Lauren menggaruk pelan puncak kepalanya, kemudian melakukan perintah Caka untuk masuk ke mobil itu. "Hehehe, iya."

Di saat yang bersamaan ketika Lauren berhasil mengenakan seat belt di tubuhnya, saat itu juga Caka mulai melajukan mobil bermerek BMW x4 itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Di saat yang bersamaan ketika Lauren berhasil mengenakan seat belt di tubuhnya, saat itu juga Caka mulai melajukan mobil bermerek BMW x4 itu.

"Jadi?" tanya Lauren membuka percakapan.

Caka menaikan sebelah alisnya. "Apa?" balasnya kemudian, merasa bingung dengan pertanyaan Lauren.

"Mobil," singkat Lauren berharap agar Caka segera mengerti dengan maksudnya itu.

"Kan tadi gue udah bilang ini mobil hasil pinjeman," jelas Caka.

"Iya punyanya siapa?"

"Huuuh!" Caka menghela napas berat sambil menutup mata singkat. "Kenapa Lo kepo banget sih?"

"Tinggal jawab apa susahnya?"

Astaga. Jika Caka tidak menjawab pertanyaan dari Lauren bisa-bisa gadis itu akan menanyakan tentang hal ini hingga pergantian tahun nanti. Apa boleh buat, Caka terpaksa mengungkapkan jati dirinya.

"Gue kerja di rumah Nicko, gue supir pribadi keluarga mereka, dan mobil ini milik Nicko," ungkap Caka akhirnya.

Lauren manggut-manggut tanda mengerti. "Oh pantesan aja tadi ditawarin pake mobil aku aja gak mau."

"Puas kan?"

Lauren nyengir merasa tak berdosa. "Sebenernya aku udah tau soal itu," ungkap gadis itu kemudian. "Soalnya beberapa hari yang lalu aku sempet ngikutin Kak Caka sampe rumah. Aku pikir itu rumahnya Kak Caka, ternyata Kak Caka kerja ya di sana?"

"Hmm." Caka berdeham pelan. "Sekarang Lo udah tau semua tentang gue."

"Belum semua kok, tapi aku bakal cari tau semuanya nanti."

"Buat apa?"

"Enggak tau sih." Lauren menopang dagunya seraya berpikir. "Kayanya aku mulai tertarik deh sama Kak Caka," lanjut Lauren sejurus kemudian.

"Hahaha!" Caka terpingkal-pingkal. "Ngomong apa sih, Lo?" Laki-laki itu mendorong pelan bahu Lauren karena pembicaraan gadis itu mulai melantur.

✿✿✿

Panti Asuhan Yayasan Bara Wijaya Media Kasih

Sesampainya Lauren dan Caka di panti asuhan, keduanya langsung disambut dengan hangat oleh anak-anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan itu.

"Kak Caka!" seru Dino, salah satu anak panti asuhan itu. "Mana lollipop aku?"

Caka mengusap lembut puncak kepala Dino. "Astaga bukan kakak yang kamu kangenin tapi permen lollipopnya?"

Dino menggaruk tengkuknya. "Hehehe."

"Kalo misalkan Kak Caka gak ke sini gak masalah kayanya, ya? Yang penting lollipopnya ada terus kan?" tanya Caka lagi, kembali mengusap lembut kepala anak kecil kesayangannya itu.

"Ih enggak gitu!" protes Dino sambil mencak-mencak tak terima. "Lebih baik aku gak makan permen lollipop dari pada gak ketemu sama Kak Caka," lanjutnya. Caka lantas terkekeh geli mendengar ucapan Dino itu.

Zahra, anak perempuan berumur kurang lebih 5 tahun itu berjalan menghampiri Lauren yang masih terpaku di samping mobil. "Kakak ini siapa?" tanya Zahra sambil menoleh ke arah Caka.

"Hai, nama Kakak, Lauren. Kalo kamu siapa?" balas Lauren sambil mengelus lembut pipi kenyal milik Zahra.

Zahra mengulurkan tangannya ke arah Lauren. "Nama aku Zahla, Kak." Ah sangat menggemaskan.

"Zahla?" ulang Lauren.

"Bukan Zahla tapi Zah-la, Kak!" protes Zahra yang masih belum mampu melafalkan huruf R dengan baik. "Kak Laulen gimana, sih," lanjut anak itu memasang wajah kesalnya.

Mendengar hal itu Lauren lantas menutup mulutnya menahan tawa. "Oh nama kamu Zahra, ya?" tanya Lauren kemudian setelah menyadari kesalahannya. "Maaf ya Kakak tadi salah denger," sesalnya kemudian.

"Wah ada Kakak bule! Kakak ini orang bule ya?" tanya Dino ikut menghampiri Lauren.

"Eh Dino gak boleh manggil kaya gitu, ya! Gak sopan sayang," tegur Bu Lastri lembut.

"Gak apa-apa kok, Bu."

Dino mengetuk-ngetuk dagunya berulang kali. "Emm kalo gitu aku panggilnya Kakak cantik aja deh. Soalnya kakaknya cantik banget!" putus Dino. "Cocok sama Kak Caka," celetuk anak itu kemudian.

"Kak Laulen pacarnya Kak Caka?"

"Hah?!" seru Caka dan Lauren bersamaan.

✿✿✿

Akhirnya bisa up juga 😩😖

Maaf yah guys hari ini aku cuma bisa up part pendek aja 😣

Maaf banget aku udah bikin kalian kelamaan nunggu 🙏🏻😭

Semoga suka sama cerita ini ya ❤️

Semoga betah sama cerita CakaNicko 🤩

Jangan lupa pencet bintangnya ☺️

Bantu share juga ya ke temen-temen kalian 🧡

CakaNickoDonde viven las historias. Descúbrelo ahora