✿✿ Balas Dendam Aksan ✿✿

1.7K 204 35
                                    

Langsung aja ya gaiss

Tapi jangan lupa vote dan komennya ❤️

✿✿

Di hari berikutnya, baru selangkah Lauren memasuki ruangan kelas XI IPA 1, Alleta sepupunya itu langsung menghadangnya.  Membuat Lauren menatap penuh keheranan ke arah gadis itu.

"Mana Caka?" Pertanyaan itu berhasil membuat Lauren semakin keheranan terhadap Alleta. Rasa-rasanya sangat luar biasa Alleta hari ini mencari musuh bebuyutannya itu.

"Aku gak tau." Lauren mencoba untuk menghindar dari hadangan Alleta, namun sedetik kemudian sepupunya kembali melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.

"Coba deh Lo telepon dia," suruh Alleta ketika gadis itu berhasil meraih lengan Lauren dan memaksa gadis itu untuk berhenti melangkah.

"Kak Caka gak punya handphone, Alleta," ungkap Lauren, mencoba bersabar melihat tingkah ajaib Alleta. "Lagian kenapa sih tumben banget nanyain Kak Caka?"

"Karena kemarin Caka nyuruh gu-. Nah itu si Caka," tunjuk Alleta. Ucapan Alleta terpotong karena gadis itu melihat Caka dan Brandon sempat melewati depan kelasnya.

"Caka tunggu!" pinta Alleta.

Caka berbalik ke sumber suara sedangkan Brandon yang tak sadar akan panggilan itu tetap melanjutkan perjalanannya. Lauren yang penasaran pun langsung mengejar Alleta yang kini sudah berada tepat di samping Caka.

Caka mengangkat sebelah alisnya, seakan bertanya apa maksud Alleta menghentikan dirinya di tempat itu.

"Lo sama Brandon nyembunyiin sesuatu ya dari gue?"

"Maksudnya?"

Alleta menghela napas berat seiringan dengan putaran bola matanya. "Kemaren Lo nyuruh gue buat bilang ke Brandon jangan bawa mobil itu kan? Awalnya Brandon gak mau nurutin permintaan dari gue, tapi anehnya pas gue bilang itu Lo yang nyuruh dia langsung nurut."

"Jadi?" balas Caka singkat. Hal itu berhasil membuat Alleta menatap sinis ke arah Caka. Sedangkan Lauren hanya menyimak percakapan antara sepupu dan pujaan hatinya itu.

"Siapa yang mau nyelakain gue sama Brandon?" tanya Alleta langsung pada inti permasalahannya.

"Aksan," ungkap Caka akhirnya. Laki-laki itu juga sudah malas jika harus berlama-lama berbicara dengan salah satu anggota Borjuis itu.

"Apa?!" Alleta masih tak percaya dengan apa yang baru saja Caka ucapkan.

"Iya, gue yang lihat sendiri Aksan sengaja ngerusakin mobil itu," jelas Caka, berharap semoga Alleta tak banyak bertanya lagi.

"Lo jangan ngasal ya kalo ngomong!" Alleta masih bersikeras dengan pendapatnya sendiri.

"Terserah kalo Lo gak percaya. Gue saranin, mendingan Lo jangan deket-deket sama gue kalo Lo pengen selamat," suruh Caka akhirnya. Sedetik kemudian Caka mulai meninggalkan tempat itu tanpa pamit.

"Tapi kalo aku yang deket-deket sama Kak Caka gak apa-apa kan?" celetuk Lauren tiba-tiba yang berhasil membuat Caka terpelonjak kaget. Entah sejak kapan Lauren  mengikuti laki-laki itu. "Aku gak akan celaka kan?" tanyanya lagi.

"Kalo Lo yang celaka gue gak peduli." Kata-kata itu sontak membuat Lauren menghentikan langkahnya, raut wajahnya pun langsung berubah muram. Caka melihat ke arah Lauren sambil menahan tawanya.

CakaNickoWhere stories live. Discover now