✿✿ Perhatian ✿✿

2.2K 220 26
                                    

Setelah berdiskusi dengan Cakavers (Caka lovers) 🤭🤣

Akhirnya aku memutuskan untuk update CakaNicko setiap hari meskipun dengan part yang tidak panjang. (Mengikuti pendapat terbanyak dari pembaca CakaNicko)

Tapi untuk menghargai pendapat pembaca yang lain, aku bakal ketik part yang lebih panjang dari biasanya ya guys 🧡

Aku gak mau ada yang kecewa di sini, semoga kalian puas dengan keputusanku ini ya 😗

Love you so hard 🧡

Momy love you para menantu 😗🤣

✿✿✿

"Sebenernya kita mau ngapain sih Kak ke Indomarket?" tanya Lauren di tengah perjalanan mereka ke salah satu minimarket yang tak jauh dari rumah Lauren. Mereka hanya berjalan kaki menuju ke tempat itu.

"Mau beli popok buat sapi peliharaan gue noh di rumah. Ngompol mulu tuh dia, kan males gue cebokinnya," jawab Caka melenceng dari kenyataannya.

Lauren lantas memberengut kesal. "Kak Caka emang gak pernah bisa serius." Lauren kemudian mengomel.

"Diem!" Tiba-tiba Caka menarik tubuh Lauren dan membawa gadis itu untuk berjalan di sebelahnya. Caka melakukan hal itu demi menjaga Lauren agar gadis itu tetap selamat nantinya. "Sini, Lo dari sini aja. Kan gue punya sembilan nyawa, jadi kalo gue keserempet mobil tetep gak akan mati. Kalo Lo kan lemah, jatuh dikit aja langsung meninggoy."

"Ih padahal udah mau so sweet, tapi tetep aja ujung-ujungnya ngeselin," gerutu Lauren lirih.

"Ngomong apa, Lo?!"

"Kak Caka kok tiba-tiba budek, sih?"

"Lo ngomongnya pelan banget, anjir! Mana gue denger?" Caka mendelik ke arah Lauren.  "Lo ngomong apa baca mantra?" lanjutnya kemudian.

Sebenarnya Lauren ingin membalas ucapan Caka, namun Caka sudah terlanjur membekap Lauren sebelum gadis itu sempat membuka mulutnya. Dengan gerakan yang sangat cepat, Lauren langsung menepis pelan tangan laki-laki itu lantas menyingkirkannya dari wajah Lauren.

Sesampainya mereka di depan Indomarket, Caka tanpa sadar menarik pelan lengan Lauren. "Ayo Lo ikut," ajaknya. Lauren hanya mengangguk pelan lalu berjalan mengikuti Caka dari belakang laki-laki itu menuju ke dalam Indomarket.

Melihat Lauren yang tampak sangat enggan  melangkahkan kakinya, Caka langsung berinisiatif menarik tangan gadis itu dan membawa ke dalam genggamannya. "Ayo buruan! Lo lelet banget jalannya," ajaknya, lantas mengambil satu buah keranjang belanja yang sudah tersedia di Indomarket itu untuk meletakkan barang belanjaannya nanti.

Lauren menghentakkan pelan kakinya pada lantai Indomarket itu. "Iya-iya, ngomel mulu dari tadi."

Lauren dan Caka berjalan menyusuri tempat itu dengan tangan yang masih melekat, hingga sampailah mereka tepat di bagian makanan ringan. Caka kemudian mengambil beberapa bungkus makanan ringan tanpa melihat berapa harga barang itu. Setelah dirasanya cukup, Caka kemudian kembali menggenggam tangan Lauren untuk membawa gadis itu ke arah di mana permen lollipop tersedia dan mengambilnya beberapa buah untuk anak-anak panti nanti.

"Lo mau?" tawar Caka. Namun Lauren hanya menggeleng.

"Mau ice cream?" tanya Caka lagi. Lauren kembali menggelengkan kepalanya.

"Jadi Lo maunya apa?" Lagi-lagi Lauren menggeleng.

"Miskin ya Lo?" sarkas Caka sudah tak tahan lagi. "Tenang aja gue yang traktir, kok."

"Kak Caka nyuri duit di mana?" kekeh Lauren kemudian berhasil mengerjai Caka.

"Sembarangan kalo ngomong! Gue kerja, makanya gue punya uang," ungkap Caka tak terima berharap semoga Lauren tak bertanya lebih banyak tentang hal itu. "Jadi Lo mau apa? Cepetan deh keburu siang," paksanya.

Lauren lantas mengetuk-ngetuk dagunya pelan seraya berpikir. "Mau ice cream aja deh."

"Ya udah ambil dua, sekalian buat gue juga," putus Caka kemudian. Lauren lantas mengambil dua buah ice cream rasa vanilla setelah Caka mengatakan hal itu.

Seusai membayar semua biaya belanjaannya, Caka kemudian mengajak Lauren untuk duduk sebentar di kursi yang tersedia di depan Indomarket itu. Tentunya agar mereka bisa menikmati ice cream yang mereka beli beberapa menit yang lalu.

Dari raut wajah Lauren, gadis itu terlihat sangat bahagia mendapatkan traktiran dari Caka meskipun itu hanyalah sebuah ice cream yang harganya tak seberapa. Terdengar Lauren bersenandung kecil sambil menikmati ice cream di tangannya. Caka melukiskan senyuman di wajahnya, entah kenapa setiap melihat Lauren tersenyum Caka seakan-akan ditarik untuk ikut menyunggingkan senyuman manisnya.

"Kenapa Kak Caka senyum-senyum?" Pertanyaan Lauren itu berhasil membuyarkan lamunan Caka. "Liat itu ice cream-nya sampe meleleh di tangan," tegur Lauren kemudian.

Kedua buah bola mata Caka kemudian mengikuti kemana arah pandangan Lauren. Dan benar saja, kini tangannya penuh dengan lelehan ice cream vanilla. Bisa-bisanya Caka seceroboh itu. Segera setelah itu, Lauren mengambil selembar tisu dari dalam tas selempangnya lantas membantu Caka membersihkan tangan laki-laki itu.

"Udah biar gue aja yang bersihin tangan gue sendiri. Dari pada ice cream Lo ikutan meleleh," putus Caka setelah merebut tisu itu dari tangan Lauren. "Cepetan habisin, kalo nggak gue tinggalin Lo di sini."

"Bukannya berterimakasih," gerutu Lauren.

"Makasih," balas Caka merasa tersindir.

"Gak usah kalo cuma terpaksa."

"Mau Lo apa sih?!"

"Mau Kak Caka," jawab Lauren sambil  menunjukkan rentetan gigi putihnya.

Caka bersusah payah menelan salivanya. Jakun laki-laki itu naik turun tak keruan. Caka sudah gagal paham dengan penuturan Lauren. "Hah?"

Lauren menggaruk pangkal lehernya yang tak gatal. "Hehehe. Maksudnya mau Kak Caka buat bantuin aku ngejelasin materi olimpiade." Lauren menerangkan maksud ucapan sebelumnya.

"Makanya kalo ngomong itu yang jelas. Kan ambigu jadinya."

Bukannya menanggapi ucapan Caka, Lauren lebih memilih untuk mengganti topik pembicaraan yang dirasanya mulai tidak jelas itu. "Ngomong-ngomong nanti kita ke panti asuhannya naik apa? Gak mungkin kan kita jalan kaki sampe sana?"

"Naik helikopter aja gimana?"

Lauren memutar bola matanya, malas. "Hmm mulai," cibir Lauren.

✿✿✿

Gimana guys?
Partnya kurang panjang gak?

Semoga kalian suka ya 🧡

Jangan lupa bintangnya 🤩

Bantu share ke temen-temen kalian dan buat yang mau share di instastory jangan lupa tag akun Ig @wp.diananandayu ya

Love you so much 😘
Ingat jangan jadi pelakornya Lauren 🤭

CakaNickoWhere stories live. Discover now