✿✿ Ruang UKS ✿✿

2.1K 202 64
                                    

Sebelum baca part ini, aku saranin buat yang lagi makan mending dipending dulu bacanya.

Habisin dulu makanannya baru baca 👍🏻

Itu saran aku ya, kalo kalian tetep nekat nanti akibatnya ditanggung sendiri 🙂

✿✿

"Dari mana aja, Lo?" tanya Brandon ketika Aksan kembali memasuki ruangan kelas XI IPA 1, setelah sekian menit menghilang tanpa pamit.

Aksan yang sibuk melipat lengan seragamnya, langsung menoleh ke arah Brandon. "Habis nyalurin kegabutan," jawab pemuda itu enteng, kemudian berjalan ke arah kursi yang masih kosong di depan Brandon dan Alleta duduk.

"Siapa lagi yang jadi korban? Si Caka?" tanya Yuri ikut penasaran.

Aksan tersenyum picik. "Ceweknya," jawab laki-laki itu kemudian.

Brandon dan yang lainnya sontak mengerutkan kening secara bersamaan. Mereka tak mengerti siapa yang Aksan maksudkan. Pasalnya selama ini yang mereka tahu, Caka tak pernah menjalin asmara dengan gadis manapun.
Lagipula siapa yang mau berhubungan dengan laki-laki itu, pikir mereka.

"Sejak kapan Caka punya pacar?" tanya Alleta bingung.

"Goblok banget sih tuh cewek kalo sampe mau sama gembel itu," sarkas Yuri mengimbuhi ucapan Alleta. Gadis itu bergidik, merasa jijik.

Tanpa disangka-sangka oleh Yuri, Luis yang duduk berhadapan dengannya itu tiba-tiba menggebrak meja dengan sangat kuat. Hal itu juga berhasil membuat Pedro yang duduk di sebelahnya terpelonjak kaget.

Dengan tanpa berperasaan, Yuri reflek melayangkan tamparan yang kemudian mendarat tepat di pipi kiri Luis. Laki-laki itu mengerang kesakitan sambil mengusap pipinya sendiri.

"Kaget gue, nyet!" damprat Yuri sambil mengelus dadanya berulang kali.

Johan yang duduk di sebelah Yuri menatap ngeri ke arah gadis itu, sambil memegangi kedua pipinya. Seketika Johan seakan ikut merasakan rasa nyeri yang timbul dari tamparan itu.

"Lo kenapa sih?" tanya Pedro akhirnya.

"Kebelet boker gue!" Setelah mengungkapkan hal itu, Luis langsung saja melengos pergi dari ruangan kelas.

"Anjir cuma kebelet boker udah kaya mau perang dunia aja," protes Aksan ikut tersulut emosi.

Sepersekian detik kemudian, Pedro ikut bangkit berdiri lalu berlari mengejar Luis. "Woy tungguin, gue mau ikut!" Hingga pada akhirnya laki-laki itu berhasil menyetarakan langkahnya dengan Luis.

Tak selang berapa lama, sampailah mereka berdua di satu ruangan toilet yang sama. Sebelumnya sempat terjadi adegan saling dorong mendorong antara Luis dan Pedro. Namun tenaga Luis tak setara dengan tenaga Pedro karena di samping hal itu, ia juga sedang bersusah payah menahan bom yang sebentar lagi akan meledak.

"Ngapain sih Lo ikutan masuk segala?" protes Luis seraya sibuk membuka celana sekolahnya, setelah berhasil melakukan hal itu barulah Luis mendudukkan dirinya di sebuah water closet yang sudah tersedia di sana.

"Ya jaga-jaga aja, siapa tahu penyakit ayan Lo kambuh," jawab Pedro sambil terkekeh geli.

Tanpa sepengetahuan dari Luis, Pedro perlahan mengambil ponsel dari saku celananya kemudian segera membuka fitur kamera dan mengarahkannya ke cermin yang sudah tersedia di toilet itu.

CakaNickoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang