Lintas Impian - 12

13 4 0
                                    

Selama hampir 3 bulan terakhir, Geisha merasa bahwa dia seolah tengah kehilangan jati dirinya yang sesungguhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama hampir 3 bulan terakhir, Geisha merasa bahwa dia seolah tengah kehilangan jati dirinya yang sesungguhnya. Jelas, ini bukan dirinya yang dulu, yang bisa menghabiskan sepanjang malam untuk menonton drakor atau sekadar memandangi poster yang tertempel di dinding kamarnya sembari berbincang tidak jelas. Geisha yang sekarang lebih sering menghabiskan waktu sepulang kerjanya untuk berinteraksi lebih banyak dengan buku, memahami materi, latihan soal, dan terus mengulang menjadi sebuah siklus yang berkelanjutan.

Geisha yang sebelumnya anti dengan mata pelajaran terutama mata pelajaran eksak dipaksa untuk berteman baik dengannya. Entahlah, mungkin ini adalah jalan yang harus dia tempuh dalam rangka mengubah alur masa depan yang telah dia rancang sebelum-sebelumnya.

“Ge, kamu udah siapin barang-barang untuk besok?” tanya Morena yang duduk di sebelah Geisha.

Saat ini, keduanya tengah berada di teras rumah Geisha. Morena yang memberikan ide untuk duduk di sana. Katanya, “Kamu perlu untuk menghirup udara segar dulu sebelum tes besok. Apalagi, selama beberapa bulan ini, kamu sibuk mengendap aja di kamar.”

“Udah, Mo. Aku udah siapin semuanya,” jawab Geisha.

“Kartu ujian udah ada?”

“Udah.”

“Alat tulis?”

“Udah,” jawab Geisha yang menatap Morena aneh. Apa sahabatnya itu tengah menjelma menjadi sosok ibu-ibu cerewet yang tengah mengabsen perlengkapan anaknya?

“Oke, terakhir, kamu udah siap untuk tes besok?”

Pertanyaan Morena membuat Geisha terdiam cukup lama. Geisha menghela napasnya yang terasa berat. Besok ialah harinya. Hari tes UTBK dilaksanakan. Hari yang akan menjadi penentuan bagi semua usaha yang Geisha lakukan selama 3 bulan terakhir. Geisha tidak tahu harus menjawab pertanyaan Morena dengan jawaban yang bagaimana. Sebab, dia sendiri bingung, apa dia bisa mengerjakan tesnya dengan maksimal atau tidak.

“Ge?”

“Siap enggak siap, emang harus siap, kan, Mo?” Jawaban Geisha terkesan begitu pasrah.

“Kenapa jawabnya kayak gitu, Ge?”

“Aku enggak yakin, Mo …,” tutur Geisha.

“Enggak yakin kayak gimana? Kamu udah belajar sampai bergadang tengah malam, lalu kenapa kamu masih enggak percaya sama usaha kamu sendiri?”

“Iya, Mo, aku emang udah belajar, cuma ….”

“Ge, kalau kamu sendiri aja enggak percaya sama kemampuan kamu, gimana kamu bisa buktiin ke orang lain kalau kamu bisa?”

Lagi-lagi, Geisha termangu. Kalimat Morena cukup membuatnya tertampar.

“Ke mana Geisha yang dulu punya tingkat kepercayaan diri yang tinggi akan dirinya? Ke mana Geisha yang dulu? Kenapa sekarang hanya karena satu hal, kamu seolah kehilangan semua rasa percaya diri kamu? Ayolah, come on, Ge. Kamu harus percaya kalau kamu bisa.”

Lintas Impian [ Completed ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang