Lintas Impian - 18

10 4 0
                                    

Kelas pertama di hari pertama kuliah tidaklah menyeramkan seperti apa yang ada di bayangan Geisha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kelas pertama di hari pertama kuliah tidaklah menyeramkan seperti apa yang ada di bayangan Geisha. Mungkin, karena ini hari pertama, jadi sepanjang kelas hanya didominasi oleh masa perkenalan antara dosen yang mengampu mata kuliah dengan mahasiswa serta sedikit materi pengantar. Setidaknya, begitu lebih baik dibanding tiba-tiba diberi soal seperti saat awal masuk semester baru di sekolah dulu.

Dosen yang mengajar hari ini juga baik dan suka bercanda. Tak terhitung berapa kali dosen tersebut melempar candaan yang membuat seisi kelas mendadak menjadi penuh akan suara tawa. Sepertinya, dosen yang satu ini akan segera menyandang gelar dosen favorit Geisha.

“Geisha, habis ini udah enggak ada kelas lagi, kan?”

Geisha yang tengah merapikan buku bindernya kemudian menoleh kepada Naura, gadis yang duduk tepat di samping sekaligus teman pertamanya di kampus. Geisha bertemu dengan Naura saat sedang mencari ruangan yang akan dipakai untuk memulai kelas pagi ini. Beruntungnya, Geisha bertemu dengan gadis itu. Jika tidak, maka dapat Geisha pastikan bahwa dirinya akan tersesat lebih lama di koridor kampus yang cukup luas itu.

Ternyata, animasi tour kampus yang saat itu ditampilkan tidak membantu banyak. Buktinya, Geisha masih kebingungan menentukan arah.

“Udah enggak ada, deh, Nau. Hari ini cuma ada satu kelas. Besok baru ada dua kelas,” jawab Geisha.

Naura mengangguk-angguk kepalanya. “Oke, deh, Ge. By the way, kamu langsung pulang?” tanya Naura lagi.

“Kayaknya, iya. Habisnya bingung mau ke mana dan ngapain. Kalau kamu?”

“Aku juga mau langsung pulang. Kalau gitu, kita keluarnya barengan aja, gimana?”

“Ayo.”

Setelah selesai membereskan barang, keduanya lalu berjalan beriringan ke luar kelas. Cuaca hari ini tidak begitu panas, padahal sekarang sudah menunjukkan pukul 11 siang. Setidaknya, begitu jam yang ditampilkan di layar ponsel Geisha.

“Wah, kamu juga ngefans sama Song Joong Ki, ya?” tanya Naura ketika melihat case ponsel Geisha yang terdapat polaroid berwajahkan idolanya itu.

“Iya, nih, Nau.”

“Samaan, dong, Ge. Aku juga ngefans sama diaa!” seru Naura riang.

“Eh, serius? Aku pikir, gadis seusia kita rata-rata ngefansnya sama Oppa-Oppa Korea. Bukan Ahjussi kayak gini,” ujar Geisha yang membuat Naura tertawa.

“Kalau aku sih enggak, ya. Soalnya, yang tua-tua justru lebih menggoda tahu!” jawab Naura. Gadis itu sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Geisha, kemudian lanjut berbisik, “Apalagi sama yang udah pernah nikah, lebih berpengalaman tahu!”

Mendengar kalimat terakhir Naura, Geisha tertawa. “Ada-ada aja kamu, Nau.”

Tidak Geisha sangka, ternyata dia akan bertemu dengan seseorang yang sefrekuensi dengannya di kuliah. Apalagi jika Geisha lihat-lihat, Naura adalah tipikal gadis yang periang serta mudah bergaul. Begitu cocok dengan Geisha.

Lintas Impian [ Completed ✔ ]Where stories live. Discover now