Lintas Impian - 19

11 4 0
                                    

“Kamar kamu bagus banget, Ge

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Kamar kamu bagus banget, Ge. Kayaknya kalau itu kamar aku, aku bakalan betah seharian ngurung diri di kamar,” ujar Naura yang membuat Geisha tersenyum.

Sesuai dengan perkataan Naura saat itu, Naura memang datang bertandang ke rumah Geisha hari ini. Lebih tepatnya, ke kamar Geisha. Karena, sedari awal, tujuannya memang ingin melihat seberapa bagusnya kamar Geisha dengan poster dan polaroid idola yang ditempel di mana-mana.

Dan, sesuai ekspektasinya, Naura benar-benar dibuat kagum dengan kamar itu. Selain keberadaan poster yang menghiasi kamar Geisha, semua barang di kamar itu juga ditata dengan begitu rapi, membuat siapa saja yang masuk ke dalamnya akan merasa betah.

“Berlebihan tahu kamu, Nau,” balas Geisha.

“Enggak, ih. Emang keren kamar kamu. Kapan-kapan, aku main ke sini lagi, ya? Kita cerita lagi kayak tadi. Seru abiss.”

“Iya, Nau, boleh. Kapanpun kamu mau datang, silakan.”

“Asyik, nih. Kalau gitu, aku pulang duluan, ya, Ge. Babaii.”

Naura melambaikan tangannya kepada Geisha sembari berjalan ke luar. Geisha membalas lambaian tangan itu dengan senyuman lebar. “Hati-hati, Nau!”

Gadis itu pun menurunkan kembali tangannya, kemudian berniat kembali ke kamar.

“Cie, yang punya teman baru.”

Geisha terkejut ketika mendapati Morena yang berdiri dan bersender di pintu utama rumahnya. “Mo? Sejak kapan kamu datang?”

“Sejak kapan, ya? Kayaknya, sejak kamu asyik cerita di kamar sama teman baru kamu, jadinya aku datang aja kamu enggak nyadar.”

Geisha tersenyum kecil. “Kayaknya ada yang cemburu, nih, sama teman baru aku,” ledek Geisha.

“Enggak ada, ya. Kamu sembarangan!”

Geisha segera merangkul bahu Morena. “Enggak usah malu-malu. Ngaku aja kali, Mo. Kelihatan banget, kok, kalau kamu cemburu. Kenapa? Takut sahabat terbaik, tercantik, dan terhebat kamu ini punya teman baru yang lebih asyik, ya, daripada kamu?”

Morena yang berada di bawah rangkulan Geisha berdecak. “Pede banget jadi orang. Siapa coba yang cemburu? Lagian, ya, kalau emang kamu nemuin teman yang lebih asyik dari aku. Ya, udah. Aku ikhlasin. Lama-lama capek juga temenan sama orang ribut kayak kamu.”

Geisha tahu. Morena sengaja berbicara seperti itu untuk menyerangnya balik. Maka dari itu, Geisha tidak merasa tersindir sedikit pun. Gadis itu malah tertawa.

Geisha melepaskan rangkulan di bahu Morena, berpindah untuk menarik lengan Morena perlahan. “Iya, deh, yang capek temenan sama aku. Ke kamar aku, yuk, Mo!”

***

“Ge, ceritain gimana minggu pertama kuliah kamu, dong. Aku penasaran. Seru, enggak?”

Lintas Impian [ Completed ✔ ]Where stories live. Discover now