Lintas Impian - 15

14 4 0
                                    

"Ge," panggil Haikal menghampiri putrinya di kamar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ge," panggil Haikal menghampiri putrinya di kamar.

Geisha yang sedang melakukan video call dengan salah satu temannya segera pamit dan mematikan panggilan itu. "Eh, udah dulu, ya, Sa. Ada papa aku. Nanti kapan-kapan kita telepon lagi."

Iya. Yang tadi tengah video call dengan Geisha adalah Sasa, orang yang sempat bermasalah dengannya dan Morena saat itu. Setelah berbaikan waktu itu, keduanya-terkadang juga bersama Morena-sering saling menyapa di medsos untuk menanyakan kabar atau video call bertiga. Seperti saat ini, Sasa menelepon Geisha untuk mengucapkan selamat atas kelulusan gadis itu di SBMPTN. Sebenarnya, sudah lewat seminggu, namun Sasa baru sempat menelepon Geisha. Tentu, tidak hanya sampai di situ perbincangan mereka, Geisha juga menanyakan kabar Sasa di Taiwan.

Setelah lulus, Sasa dan juga beberapa teman sekelas mereka melanjutkan studi mereka di Taiwan. Mungkin, lebih tepatnya seperti mengulang SMK di sana, mengingat sistem di sana yang menerapkan sistem kejuruan. Sasa memilih jurusan Tata Boga karena gadis itu cukup ahli berkaitan dengan urusan di dapur.

"Habis telepon sama siapa, Ge?" tanya Haikal duduk di sebelah Geisha.

"Sama teman SMA Ge, Pa."

"Oh, begitu."

"Ada apa, Pa? Tumben nyamperin Ge ke kamar?"

"Papa mau tanya, kamu jadinya dapat UKT berapa?"

"Dapat UKT 3, Pa," kata Geisha. Sebelumnya, dengan bantuan Morena, Geisha telah mengurus KIP untuk mendapat bantuan UKT. Meski keluarganya tergolong mampu, namun tidak ada salahnya membantu meringankan pembayaran setiap semester dengan mendaftar KIP, walau dengan jaminan, IP-nya yang harus selalu stabil di setiap semesternya.

"Kamu nanti kuliahnya pagi, kan? Jadi, pekerjaan kamu gimana?"

"Iya, Pa. Kuliah pagi. Mungkin, nanti Ge coba bicarain sama bosnya Ge, apa Ge bisa masuk siang pas kelas matkulnya udah selesai atau gimana, Pa."

"Memangnya bos kamu izinin?"

"Ya, Ge enggak tahu juga, Pa. Makanya, Ge mau coba diskusikan sama bos. Bos Ge baik, kok. Walau kadang-kadang nyebelin. Masa Ge mau refreshing nonton drakor pas itu kena tegur? Tapi, Ge udah lama enggak nonton sih," ujar Geisha menggerutu.

Haikal tidak bisa menahan gurat senyumnya ketika mendengar gerutuan dari Geisha. Putrinya itu benar-benar ajaib. Dia mempunyai sejuta pembahasan luar biasa di luar nalar yang membuat rekan berbicaranya tertawa dan geleng-geleng kepala. Haikal juga tahu, putrinya punya mimpi yang begitu apik dirancang dari dulu. Sayangnya, Sintia terlalu menekannya.

Haikal mengelus rambut Geisha dengan lembut. "Kalau kamu berhenti kerja, gimana?"

"Tapi, Pa-"

"Untuk UKT kamu, Papa masih bisa tanggung, kok, kalau itu yang kamu khawatirkan."

Lintas Impian [ Completed ✔ ]Where stories live. Discover now