Lintas Impian - 37

6 3 0
                                    

Ini sudah hari ketiga semenjak Naura bersikap aneh pada Geisha dan hingga hari ini, Geisha masih belum juga menemukan alasan kenapa Naura bersikap demikian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini sudah hari ketiga semenjak Naura bersikap aneh pada Geisha dan hingga hari ini, Geisha masih belum juga menemukan alasan kenapa Naura bersikap demikian. Geisha sudah cukup mengintropeksi diri, namun gadis itu benar-benar tidak merasa ada yang salah dengan dirinya yang membuat Naura seperti itu. Belum lagi, Geisha dibuat pusing dengan kalimat yang Naura lontarkan waktu itu.

'Jangan terlalu memercayai orang-orang yang ada di sekitar. Beberapa di antara mereka itu pandai berakting.'

Geisha tidak tahu, apa kalimat itu digunakan untuk memberi peringatan kepadanya atau sebaliknya, itu adalah sindiran bagi Geisha?

"Aku berasa lagi main teka-teki mikirin omongan Naura. Mana IQ aku enggak cukup tinggi untuk main teka-teki kayak gitu," keluh Geisha. Tiba-tiba saja, sebuah ide muncul di pikirannya. "Apa aku tanya Morena aja, ya?"

Geisha kemudian membongkar isi tas untuk mencari ponsel. Setelah mendapatkannya, Geisha membuka aplikasi telepon, mencari nomor Morena, dan segera menelepon sahabatnya itu.

Sekali panggil, tidak terjawab. Hanya ada suara mbak-mbak operator yang meminta Geisha untuk mencoba menghubungi Morena beberapa saat lagi. Maka, sesuai arahan itu, Geisha menunggu beberapa saat sebelum kembali menghubungi Morena.

Satu detik, dua detik, belum ada tanda-tanda Morena akan mengangkat panggilan itu, hingga di detik ke sekian, suara Morena terdengar di seberang sana.

"Ada apa, Ge?"

Geisha mengernyit. Tidak biasanya Morena langsung to the point menanyakan tujuannya menelepon. Biasanya, gadis itu akan mengucapkan kata "halo" terlebih dahulu. Tapi, Geisha tidak terlalu mempermasalahkan hal itu.

"Mo, aku mau cerita sesuatu, sekaligus mau nanya, sih."

"Apa?"

"Jadi, beberapa hari ini, Naura kelihatan menghindar dari aku. Aku nyapa dia, dia enggak nyaut, malah natap aku doang. Terus, biasanya kalau ada tugas kelompok, kami selalu satu kelompok, tapi kemarin-kemarin enggak. Udah itu, dia ada bilang kayak gini." Geisha berdeham sejenak, sebelum meniru kalimat Naura. "'Jangan terlalu percaya sama orang lain yang ada di sekitar. Beberapa di antaranya itu pandai akting.' Maksud dia apa coba?"

"Ya, mana aku tahu, Ge. Kamu tanya langsung lah sama Naura."

Jawaban Morena membuat Geisha mendengkus. "Nauranya, kan, lagi ngehindarin aku. Gimana aku mau tanya, Mo? Makanya, aku tanya sama kamu. Kan, kamu pintar. Mana tahu kamu bisa mecahin teka-teki di balik kalimat Naura itu."

"Aku enggak tahu, Ge."

"Oke, deh, Mo," ujar Geisha pasrah. Geisha hendak mengajukan topik perbincangan lain, namun Morena dengan segera menyaut.

"Udah dulu, ya, Ge. Aku lagi sibuk."

"Iya, deh—Loh, tumben langsung dimatiin?" Geisha menjauhkan ponselnya dari telinga kemudian melihat layar panggilan yang benar-benar telah terputus.

Lintas Impian [ Completed ✔ ]Where stories live. Discover now