ASMARALASKA 00.30

1.3K 335 868
                                    

Di baca•
Kata 'gue/lo' (Ara bicara dengan teman-temannya.)
Kata 'Aku/kamu' (Ara bicara dengan
Yang lebih Tua. Tergantung sikon!)

•jangan panggil Thor plis😭 panggil Nana aja. Misalnya lanjut Nana gitu loh😭

Jangan lupa follow akun aku ya, biar mudah tinggal tap-tapNanaarayaaa






Selamat membaca ASMARALASKA.

Seorang gadis duduk termenung di dalam kamar sambil menatap menerawang ke arah jendela.

Tangannya selalu senantiasa mengelus Poto dengan bingkai berukuran kecil.

Ia tidak menyangka, jika hari ini tepat 1 bulan Bundanya pergi meninggalkannya sendirian di dunia yang kejam ini.

Terlalu sakit baginya untuk menerima keadaan jika bundanya sudah tiada.

"Bunda... Ara kangen." ujarnya lirih lalu menatap potonya bersama bundanya dulu.

Tok Tok Tok

Ketukan pintu membuyarkan lamunan Ara dan lantas langsung menghapus air matanya yang sempat meluruh dengan kasar.

Ara berdiri dan melihat Papanya masuk dengan senyum khas yang menenangkan baginya, cuma pria itu yang dimilikinya sekarang dan kakaknya, Aslan.

"Kenapa Pa?" Tanya Ara lembut.

Alex-Papanya tersenyum lalu mengelus rambutnya dengan pelan."Papa mau kasih tau sesuatu hal yang penting buat kamu?"

Ara mengerutkan keningnya."Hal penting?" Beo Ara semakin bingung.

"Hal penting apa sih, Pa?" tanya Ara lagi.

Alex kelihatan gelisah membuat Ara bingung juga."Ada apa sih Pa?" Tanya Ara sekali lagi.

Alex berdehem pelan, Dan-,

"Papa mau menikah!"

"Hah..menikah?" Beo Ara.

Pikiran Ara mendadak kosong dan batinnya berteriak jika ia salah dengar.

Ara menggeleng menolak permintaan Alex. "Papa pasti bercanda, iya kan Pa?" Ara berusaha memastikan jika tadi ia salah dengar.

Matanya memanas hanya mendengar Papanya mau menikah lagi, sementara Bundanya baru meninggal 1 bulan yang lalu.

"Papa ga bercanda sayang, Papa mau menikah lagi!" Ulang Alex mantap.

"Tadi, Papa udah ceritain sama Aslan, dan reaksi kakak kamu setuju." Alex berusaha menjelaskan agar Ara bisa mengerti."Sekarang giliran kamu, Ara?"

Ara spontan memelototkan matanya."Aku ga setuju" ucap Ara menaikkan satu oktaf suaranya."Aku ulangi sekali lagi, aku ga setuju Pa!" Pungkas Ara tidak mau di bantah.

"Sayang..dengerin Papa dulu, Papa menikah untuk kebaikan kamu. Kamu masih kecil Nak, kamu butuh kasih sayang dari seorang ibu,"

Ara tetap menggeleng, matanya memanas. "Aku ga butuh kasih sayang Pa, kasih sayang dari Papa sama kak Aslan udah cukup untuk Ara. Gaperlu untuk Papa menikah atau apapun itu Pa!"

Alex memegang pundak putrinya dengan pelan lalu mengelus rambut Surai hitam legam yang dimiliki putri semata wayangnya."Papa mohon sama kamu, restui Papa Ara.." ujar Alex tak kalah memohon untuk putri kesayangannya.

Ara tetaplah Ara, ia terus menggeleng dan-,

"Papa ga mikirin perasaan aku, Bunda baru meninggal 1 bulan yang lalu. Dan sekarang Papa mau menikah.." ucap Ara tak habis pikir dengan semuanya.

ASMARALASKAWhere stories live. Discover now