ASMARALASKA 10.00

222 43 10
                                    

Hai, ketemu sama aku lagi huhu.. aku emang lagi mood update. Soalnya draft aku udah banyak banget.






• Selamat membaca ASMARALASKA.




Jam sudah menunjukkan pukul 7,40 wib. Artinya 5 menit lagi akan masuk kelas.

Tesa berjalan mondar-mandir didepan pintu,"Cio? Lo lihat Ara ga?" Cio yang baru saja memasuki kelas menggelengkan kepalanya,"Gue ga liat,Tes. Emang kenapa? Ara belum datang?" Tesa mengangguk.

"Mungkin bentar lagi datang kok." Tesa mengangguk lesu, Cio memilih berjalan masuk meninggalkan Tesa.

"Duh, lo dimana sih. Udah tau hari ini ada ulangan Bu Fatimah. Bisa berapa urusannya kalo lo telat masuk,Ra!" Gumam Tesa kesal.

"Alaska, Lo kok ga bareng sama Ara sih?" Sewot Tesa kembali melihat kedatangan Alaska, Falan  dan juga Cristian.

Cristian menukik alisnya,"Alaska bukan gojeknya Ara njing!" Balas Cristian sarkas lalu berjalan lebih dulu menuju kursinya.

Falan melirik Cristian aneh, tidak biasanya laki-laki itu sensitif gitu."Dia kenapa?" Tanya Falan aneh, Alaska hanya mengedikkan bahunya tidak tau."Gue gatau,"

"Teman gue pada sakit jiwa!" Gumam Falan berjalan meninggalkan Alaska dan Tesa.

Alaska melirik Tesa yang begitu khawatir,"Lo udah hubungin dia belum?" Tesa mengangguk, ia sudah menghubungi gadis itu lebih dari 10 kali. Tapi tidak ada respon sama sekali.

"Gue udah hubungin dia berkali-kali, tapi ga diangkat. Ish, itu anak kemana aja sih! Lama banget." Dumel Tesa berdecak kesal.

Alaska terdiam beberapa saat, tidak biasanya Ara datang se lama ini.

"Mungkin bentar lagi datang kok," Alaska mencoba menenangkan Tesa disaat ia juga sudah tidak tenang."Doain aja, semoga ga telat." Tesa lagi-lagi mengangguk.

"Semoga aja,"Gumam Tesa masih terdengar ke telinga Alaska.

Laki-laki kemudian melirik Cristian dan Falan, ia memilih melangkah kesana.

Alaska merasa beruntung, jika Ara memiliki sahabat yang begitu perhatian dengan gadis itu.

Jadi, Walaupun tidak selalu berada disampingnya Ara. Tesa akan selalu berada di samping gadis itu.

Mulut Tesa komat-kamit menunggu kedatangan Ara. Semoga saja gadis itu tidak terlambat.

Tesa kemudian menghembuskan nafasnya lega, di detik-detik terakhir sebelum masuk.

Ia melihat Ara berlari menghampirinya,"Anjir, Lo darimana aja!"

Alaska yang melihat kedatangan Ara mengembuskan nafasnya lega.

Ara melambaikan tangan tidak kuat, ia menekuk tangannya di atas lutut."G-gue--- "

"Udah, ayo  duduk dulu." Tesa mengajak Ara yang masih ngos-ngosan untuk duduk di bangku mereka.

"Gue cape banget,Tes." Terang Ara,"Gue ketinggalan angkot." 

Tesa sudah menduga itu,"Ada ulangan hari ini. Lo tau?" Alis Ara menukik mendengar ucapan Tesa."Ulangan apa?" Bisik Ara pelan.

"Anjir! Lo lupa!? Ulangan dari Bu Fatimah. Fisika anjir. Bisa-bisanya lo lupa?!" Ara melongo mendengar ucapan Tesa.

"Gila," Ara menggeleng,"Gue bisa gila!" Ucap Ara tidak percaya.2

Tesa hanya geleng-geleng kepala dan detik berikut bel masuk kelas berbunyi nyaring memekakkan telinga Ara.

Ara keringat dingin, Tapi kan walaupun nilainya ga bagus ia tidak pernah dimarahi oleh Alex. Jadi santai ajalah, asal isi aja.

ASMARALASKAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora