ASMARALASKA 14.30

263 49 19
                                    

mohon baca part sebelumnya supaya nyambung⚠️⚠️

FOLLOW AKUN LAH MINIMAL 🔥 Masa kalian tega banget sih nyuruh up terus tapi ga follow.

•Tinggalin jejak. Please 😥 kali ini aku serius, kalo ga 200 komentarnya ga bakal aku update lagi.





selamat membaca ASMARALASKA.

Mohon di mengerti ya teman-teman 👆👆⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mohon di mengerti ya teman-teman 👆👆⚠️



















Disinilah Ara sekarang, di rooftoop sekolah. ia duduk di atas sebuah sopa yang sudah sedikit usang. Lalu menengadahkan wajahnya keatas. Menatap langit yang cerah.

Ia memilih membolos di jam pertama pelajaran, baru satu hari setelah potonya tersebar hidupnya bisa se kacau ini.

"Bundaaa..., Lihat Ara sekarang. Ara butuh pelukan Bunda," Gumam Ara sendu menatap langit.

Bunyi langkah seseorang yang mendekat membuat Ara menoleh ke arah pintu. Disana, Alaska terus melangkah mendekat kearahnya.

Spontan Ara berdiri, sudah di pastikan Alaska pasti marah dengannya. Kecewa bahkan jijik dengan dirinya.

"Minum," Alaska menyodorkan Aqua kearahnya."Lo pasti haus sejak tadi pagi ribut mulu. Adu mulut seperti anak kecil yang tidak di ajarkan sama Mamanya." Nafas Ara tercekat, ada keraguan untuk menerima minuman itu.

Alaska sepertinya sedang menyindirnya."Gue ga kasih obat tidur."

Perlahan Ara menerimanya."Makasih..," Ara langsung meneguknya sampai tandas, seolah-olah Ara memang se haus itu.

Alaska terdiam beberapa saat, lalu kakinya melangkah menepis jarak dengan Ara. Gadis itu sedikit berantakan."Lo jelek banget hari ini." Tangan Alaska naik merapikan beberapa helai rambutnya yang berantakan.

Ara hanya terdiam beberapa saat, wangi tubuh Alaska sangat menenangkan untuknya. Rasanya Ara ingin menangis saja.

Tanpa di duga tangan Alaska menyelinap ke pinggangnya, menariknya dalam sekali tarikan yang langsung menabrak dada bidangnya.

Alaska memeluknya se erat mungkin. Tangan laki-laki itu naik mengelus rambut Surai Ara. "Diem! Jangan banyak gerak. Gue lagi marah sama lo. Gue cuma mau peluk lo seperti ini supaya amarah dan kecewa gue sama lo hilang."

Tubuh Ara menegang lalu tangannya naik memeluk Alaska. Ia tidak bisa menahan air matanya, ia begitu merindukan Alaska.

"Gue pikir lo ga akan mau bicara sama gue lagi, Ka." Ucap Ara di sela-sela pelukan mereka."Gue takut sendirian." Alaska hanya diam sambil mempererat pelukannya, rahangnya mengeras. Ia tidak akan membiarkan gadis itu sendirian.

"Gue akan cari tau kebenarannya." Batinnya.

Itu batin Alaska. Ara perlahan mengurai pelukannya, menatap manik Alaska yang meneduhkan.

ASMARALASKAWhere stories live. Discover now