ASMARALASKA 11.30

313 54 9
                                    

Halo semuanya,  Tetap semangat baca dong ya wkwk.

• Setelah ini aku update setelah 500 komentar ya, Yap! Aku ada target komen.

•Jangan marah, kalo mau cepat-cepat up. Silahkan isi komentarnya🤗⚠️

•Giring terus cerita ini sampai bisa terbit😩

•Spam boneka sapi  untuk Ara🤗

•Mau bilang apa ke author? Huhu kalian ga ada niat mau bilang sesuatu gitu😭





Selamat membaca ASMARALASKA.




"Assalamualaikum"

"Waalaikumsayang, Bu!" Teriak salah satu murid membuat jawaban salam dari murid lain teredam olehnya.

Ya, itu suara Falan.

"Huuuuuu, suara lo suka banget caper." Seisi kelas meneriaki Falan.

Alaska dan Cristian hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah Falan.  Ya maklumlah, Falan emang rada-rada geser otaknya.

"Maksud saya itu waalaikumsalam. Bu Fatimah cantik." Falan mengoreksi jawabannya, memilih untuk membenarkan ucapannya tadi. Namun, hanya teriakan kesal yang terdengar dari teman-temannya.

"Temen lo." Ucap Alaska menunjuk Falan dengan dagunya."Lo juga anjir!"

"Udah! Udah!" Fatimah menggebrak meja di hadapannya."Sekali lagi kamu ngomong aneh-aneh,  saya gantung kamu di tiang bendera!"

"Kalo cuma digantung aja saya ikhlas, Bu! Sedangkan cintaku digantung terus saya ikhlas, Apalagi ini!"

Plak

"Aw!" Tesa memukul kepala Falan."Diem ga!" Ancam Tesa. Falan mendengus kesal.

Kebetulan meja mereka sebelahan, jadi mudah untuk Tesa meraih kepala laki-laki menyebalkan itu."kekerasan dalam.."

"Diam!" Final Tesa garang, alhasil Falan langsung kicep. Seisi kelas cekikikan melihat tingkah Falan yang seolah takut dengan Tesa.

"Kekerasan dalam rumah tangga anjir!" Racau Falan akhirnya.

Bu Fatimah hanya menggeleng melihat tingkah mereka,"Ibu kemari hanya untuk membagikan hasil ujian kalian."

Bisik-bisik para siswa mulai terdengar, satu persatu nama mereka mulai terpanggil dan maju kedepan untuk mengambil hasil ujiannya.

Sampai akhirnya, ulangan milik Ara.

"Oke. Selanjutnya Naraya Putri Alexander."

Ara maju kedepan mengambil kertasnya, matanya memicing melihat hasil nilainya. Lalu kemudian, matanya membulat dan ia segera mungkin duduk di bangkunya.

Sayup-sayup, nama Triska terpanggil juga. Tapi Ara tidak peduli.

Entahlah, kali ini Ara benar-benar deg-degan dengan hasil nilainya.

"Oke. Ibu kembali ke ruang ibu lagi. Besok jangan lupa di kembalikan lagi kertas ujiannya dan lengkap dengan tanda tangan orang tua masing-masing!"

"HAAAAHHHH!!!"

"Ga salah harus ditanda tangani?" Tanya Falan memastikan.

Bu Fatimah menggelengkan,"Engga Falan. Harus di tanda tangani dan kasih ke ibu lagi besok!" Final Bu Fatimah.

"Tidak menerima alasan apapun!"

"Kan ga ada perjanjian kayak gitu Bu. Lagian kesuksesan itu tidak diukur dari nilai ulangan kali, Bu!" Protes Cristian di angguki siswa lain.

ASMARALASKAWhere stories live. Discover now