Chapter 7

2K 113 2
                                    


Forth dan Beam menghabiskan sepanjang hari di asrama Forth. Beam memasak untuk Forth bahkan memberinya makan dengan tangannya sendiri. Beam and Forth duduk di tempat tidur setelah rutinitas malam.

Forth membuka lengan Beam dan meletakkan kepalanya di dadanya. Dia menutup matanya mendengarkan detak jantung Beam. Beam sedang menyisir rambutnya ke belakang dengan jari-jarinya.

"Kenapa kau bertingkah seperti bayi?" Tanya Beam. Forth memeluknya erat-erat.

"Karena aku bayimu." Dia membalas. Beam memerah tapi Forth tidak bisa melihat karena dia masih di dadanya. Forth melingkarkan tangannya di pinggang bawah Beam.

"Besok kita akan pergi melihat rumah kita lalu kita akan mengambil barang-barangmu dari asramamu, oke?" Dia bertanya. Beam mengangguk masih malu-malu.

"Kemudian nanti malam, kita akan makan malam di luar dan tidur di sini lagi. Senin pagi kau akan menghadiri kelas dan aku akan memindahkan barang-barangku ke sana. Aku akan menjemputmu di malam hari lalu kita akan tidur di sini lagi terakhir kali sampai anak-anak akan mengatur rumah itu. Selasa ini hari ulang tahunmu... kita akan pindah pada hari itu. Bagaimana?" Tanya Forth melihat ke atas Beam.

Beam berubah menjadi emosional. Dia menangkup wajah Forth.

"Kau ingat ulang tahunku?" Dia bertanya.

Forth meletakkan tangannya di tangan Beam yang memegangi wajahnya. Dia mencium hidung Beam.

"Kau adalah cintaku... Aku ingin segalanya super spesial untukmu." Beam memeluk Forth sambil tersenyum.

"Terima kasih telah mencintaiku Forth."

"Terima kasih juga untukmu karena mengizinkanku mencintaimu. Sekarang biarkan aku tidur." katanya lagi dengan nada kekanak-kanakan dan sekali lagi meletakkan kepalanya di dada Beam sambil memeluk erat. Beam mulai mengacak-acak rambutnya dan dalam waktu singkat mereka berdua tertidur.

****

Keesokan harinya Forth membawa Beam ke rumah baru mereka. Beam dengan penuh semangat memeluk Forth yang duduk di atas sepeda motornya.

Saat mereka sampai, Forth menutupi mata Beam dengan telapak tangannya dan membawanya ke rumah mereka.

Di depan rumah... Forth membuka telapak tangannya dan Beam terpesona dengan keindahan rumahnya.

Mata Beam berkaca-kaca melihat rumah yang indah itu. Dia memeluk Forth.

"Kau yang terbaik... Aku menyukainya... Tidak, tidak, aku sangat menyukainya." Dia berkata dengan penuh semangat. Forth cium kepalanya dan minta dia untuk masuk ke dalam.

"Ayo masuk ke surga kita. Lihat disana." Kata Forth menyuruh Beam untuk melihat sisi lain galeri.

"Di sini aku akan berada di surgaku." Kata Forth sambil menarik Beam ke tempat tidur. Beam mengistirahatkan kepalanya di dada Forth.

"Aku mencintaimu... Aku tidak pernah tahu bahwa jatuh cinta dan memiliki orang di sampingmu yang kau cintai itu sangat menakjubkan. Maafkan aku.. Aku menyia-nyiakan satu tahun kita." Ucap Beam dengan suara rendah.

Forth meletakkan jarinya di bibir Beam.

"Ssst... Kita sudah mengubur masa lalu kita na... Mari hargai saat ini." Dia masih meletakkan jarinya di bibir Beam. Beam mengangguk dan menggigit jarinya. Forth mencium Beam dengan penuh kasih di sana.

"Ayo bawa barang-barangmu." Kata Forth.

****

Semua hal telah diselesaikan sesuai rencana. Ulang tahun Beam hari ini. Forth memberinya ciuman manis di pagi hari dan memeluknya.

DATING THE COLD HEAD HAZER [END]Where stories live. Discover now