Chapter 32

546 46 4
                                    


Semua orang siap menyedot jiwa pimpinan fakultas bisnis. Semuanya pasukan Forth berkumpul di backup dengan anak buah dari ayahnya. Namun, mereka melupakan hal yang sangat penting.

Mereka ingin melindungi Ratu mereka, tetapi meninggalkan sang Ratu sendirian. Meskipun ada keamanan di rumah dan andy menjaga dengan sekuat tenaga tapi Beam tidak bisa duduk di rumah menunggu Forth.

Forth mencintai Beam adalah kebenaran tetapi Beam mencintai Forth adalah pernyataan yang meremehkan. Baginya Forth adalah alasan kebahagiaannya.

Dia hanya tidak sabar menunggu Forth ketika dia tahu ayahnya tidak akan marah jika situasinya tidak besar dan kritis. Beam melompat dari pintu belakang yang tidak terlalu tinggi dan berlari ke jalan tanpa memberi tahu orang lain.

"Maaf Mom, tapi Forth membutuhkanku." Dia berbisik dan lari.

Beam sedang berlari di jalan ketika sebuah mobil berhenti di sampingnya.

"Membutuhkan tumpangan?" Orang itu bertanya pada Beam.

Beam mengabaikannya dan mulai berlari lagi. Tapi mobil samping yang mengikuti Beam membuat Beam merasa tidak nyaman. Beam berbalik ketika dia akhirnya merasa kesal.

"Apa maumu?" Tanya Beam ketika orang di dalam mobil keluar dengan seringai di wajahnya.

"Apa kau tidak ingat aku sayang?" Tanya orang itu dengan seringai tertulis di seluruh wajahnya.

Beam merasakan hawa dingin mengalir di nadinya. Matanya terbuka lebar karena ngeri.

"Jangan sakiti Forth-ku!!!" Kata Beam membuat orang lain marah.

"Siapa yang ingin menyentuh bajingan itu saat aku bisa memilikimu, Love?" Kata orang lain membuat Beam berkeringat deras.

"Tidak...jangan berani-beraninya!!!" Beam mencoba memperingatkan tetapi orang itu hanya tertawa terbahak-bahak.

"Coba lihat apa yang bisa dilakukan pasukannya saat kau berada di tempat tidurku."Komentar psikopat itu membuat Beam memelototinya.

Dia buru-buru mencoba mencari-cari ponselnya ketika dia menyadari bahwa karena khawatir dia melupakan ponselnya. Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya.

"Jangan mendekatiku. Aku memperingatkanmu. Forth akan membunuhmu..Dad..Dad akan membunuhmu. Jangan..!!" Beam mencoba memperingatkan ketika dia merasa orang lain semakin dekat dengannya.

Orang itu memanggil anak buahnya yang sebelumnya tidak dilihat Beam.

"Bawa dia ke mobilku." Perintahnya, sebelum dia kembali berteriak...

"Tidak.. Tidak.... tidak ada yang boleh menyentuh Bayiku." Dia berteriak dengan marah dan mendekati Beam.

Beam memahami situasinya dan menghitung setiap kemungkinan skenario dalam pikirannya.

"Berhenti....Aku akan...Aku sendiri yang akan ikut denganmu. Jangan sentuh aku."

Dia berkata dengan tergesa-gesa ketika dia merasakan bahwa orang aneh ini akan menyeretnya. Orang itu berubah menjadi bajingan yang tersenyum.

"Itu akan lebih baik sayang." Katanya, meminta Beam untuk duduk di mobilnya dan membukakan pintu untuknya.

Dia menoleh ke orang lain yang duduk di kursi pengemudi.

"Ngomong-ngomong... aku tidak mengetahui namamu?? tanya Beam dengan cerdas.

Pria itu cemberut membuat Beam ingin melayangkan pukulan ke wajahnya tetapi dia mengendalikan diri.

"Aku Rit, Beam sayang. Rit Thongkham." Jawab penculik itu membuat Beam semakin bingung.

"Teman dekat favoritmu. Apa kau ingat kita tinggal di lingkungan yang sama."

DATING THE COLD HEAD HAZER [END]Where stories live. Discover now