Chapter 31

530 45 0
                                    


" Apa ada sesuatu yang tidak kau ceritakan padaku, Dad?" Tanya Forth dari Ronald yang sedang meneguk minumannya dengan boros.

Ronald mengangkat alisnya dan kembali meminum minumannya. Forth dengan dingin melihatnya lagi.

"Katakan padaku Dad." Dia menuntut dengan suara dingin.

"Tidak ada yang perlu ku katakan padamu Forth. Pergi dan tidurlah. Lebih baik yakinkan dia untuk pergi berlibur. Jangan lupa ajak Bethy dan Lee juga." Ucap Ronald lebih seperti sebuah perintah.

Forth tidak dapat menerima ini dan tangannya terbentur meja dengan suara keras.

"Apa yang terjadi disini?" Dia bertanya dengan marah.

Ronald menatap matanya yang merah dan tatapannya sendiri menjadi lembut. Pastinya jika ada orang lain yang menggantikan Forth, dia akan langsung membunuhnya karena bersikap seperti ini. Tapi inilah Forth, penyelamat putranya yang berharga.

"Apa pun itu, kau tidak perlu mengetahuinya."

"Kenapa Phana dan ayahnya ada di sini malam ini?" Dia bertanya lagi dengan nada dingin.

"Lebih baik mereka yang menjaga anakku, bukan orang lain." Ujar Ronald kembali.

Forth memegang gelas wiski dan memecahkannya di antara tangannya. Suara melengking membuat Ronald memandangnya dengan takjub.

"Kau keras kepala." Dia berkomentar.

"Aku marah Dad. Lebih baik beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi sebelum aku keluar dari pikiranku." Forth memperingatkan.

Ronald berdiri dan pergi lalu kembali dengan kotak P3K. Dia mulai membersihkan pendarahan di tangan Forth.

"Sebaiknya kau tidak mengatakan pada Beam bahwa akulah penyebab luka sialan ini." Ucap Ronald dengan gigi terkatup.

"Beam tidak aman kan?" Tanya Forth dengan emosinya yang tak terkendali.

Ronald memandangnya dan menyeka air matanya, air mata yang sama yang dia tahu akan datang jika itu berhubungan dengan Beam.

"Kita harus berurusan dengan seorang psikopat, anakku."Dia menjawab perlahan.

Forth menatapnya dengan mata yang lebih bingung. Ronald menggeser amplop coklat itu ke hadapan Forth lalu membuka amplopnya.

Dia mengatupkan rahangnya melihat foto-foto di sana.

"Siapa ini?" Dia bertanya dengan marah.

Ronald menyuruhnya duduk kembali.

"Anak dari salah satu rival lamaku." Dia menjawab singkat.

"Aku bukan targetnya hari itu?" Tanya Forth memahami situasi.

"Kau sedang bersama Beam." Dia menjawab singkat lagi.

"Kenapa Phana yang justru boleh mengetahuinya dan bukan aku? Kenapa kau lebih percaya padanya daripada aku?" Tanya Forth dengan mata dingin yang sama.

Ronald meletakkan telapak tangannya yang hangat di pipinya.

"Kau sama berharganya bagiku seperti Beam. Berhentilah cemburu padaku atau Phana. Kau berada dalam keadaan yang sama dengan Beam." Itu sebabnya aku membuatmu keluar dari ini. Jawab Ronald menunjukkan cinta sejatinya pada Forth.

"Ditambah lagi, kau harus menjaga Beam. Phana bersamanya sejak aku meninggalkannya sendirian. Bukan aku, bukan Mark tapi Phana yang memberikan cinta kebapakan pada Beam saat dia membutuhkannya. Dia adalah sahabat yang selalu bisa diandalkan oleh Beam. Itulah alasan Beam selalu berusaha menyembuhkannya dengan Suthee. Beam ingin dia bahagia jadi jangan pernah iri padanya dan tentu saja aku juga." Ucap Ronald sambil terkekeh hangat.

DATING THE COLD HEAD HAZER [END]Where stories live. Discover now