Chapter 20

909 76 1
                                    


Forth masih belum sadarkan diri, Beam sudah duduk di samping tempat tidurnya. Tuan Ronald dan anak buahnya sudah ada di depan pintu. Tuan Ronald datang membawa Iced latte dan sandwich keju.

"Makanlah sesuatu sayang.." Ujar ayahnya.

Beam menggelengkan kepalanya.

"Minta dia untuk membuka matanya, Ayah. Tolong..."

Beam merasa sedih melihat hidupnya terbaring tak bernyawa di ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat dengan bibir kering. Beam mengambil tasnya dan mengeluarkan lip balm. Dia mengoleskannya pada bibirnya yang pecah-pecah.

Air mata mengalir dari matanya. Lalu seseorang meletakkan tangan hangat di bahunya.

Beam berbalik dan menemukan seorang wanita berusia akhir empat puluhan bersama seorang pria yang berwibawa seperti ayahnya sendiri.

Wanita cantik itu tersenyum.

"Dia akan baik-baik saja Nak. Jangan khawatir. "

Beam bingung dengan identitas dua orang baru saja datang, tapi kebingungannya segera sirna oleh David Jaturapoom.

"Dia adalah putra bungsu kami." Ucap David, membuat Beam bingung.

Beam merasakan begitu banyak emosi bersamaan dengan rasa gugup.

"Maaf... Aku tidak tahu.. aku...Umm..." Beam semakin malu dan gugup ketika Marla, ibu dari Forth memeluknya.

"Selamat datang di rumah, Anakku..."

"Ummm..." Mata Beam melebar mendengar pernyataan itu.

David menepuk bahunya.

"Dari caramu menitikkan air mata dan caramu menempelkan benda lengket itu ke bibir idiot ini... Kami sudah membuat keputusan." Ucap David menatap langsung ke matanya.

Ronald datang ke samping Beam dan meletakkan lengannya di bawah pinggangnya.

"Yah, itu tidak diperlukan, tapi izinkan aku memperkenalkan anakku kepadamu, Tuan Sekretaris Kerajaan...David Jaturapoom..."

"Beam Baramee Vongviphan anakku. Beam, ini David."

"Senang bertemu denganmu, Beam. Dan ini adalah istriku. Marla..." Ucap Ronald mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan David.

David tertawa dan memeluk teman lamanya.

"Masih dengan kepribadian yang wibawa dan tegas ini, huhh.." Kata David...

Marla memeluk Beam lagi.

"Ohhh... kau Sherly versi perempuan.. aku sudah merindukannya."

"Tunggu, kalian saling mengenal?" Tanya Beam semakin bingung.

"Ya, kami berteman lama dengan begitu banyak tanggung jawab. Dan ibumu, Sherly... Dia tinggal bersama kami di negara bagian..."

Beam merasa pusing dengan banyaknya informasi. Namun tak lama kemudian matanya kembali menatap pria yang sedang terbaring itu.

"Forth..."

Kali ini, David memeluknya.

"Anak laki-laki itu akan membayar setiap goresan dan memar pada tubuh putraku dan dia akan membayar setiap air mata yang kau tumpahkan." Ucap David sambil menepuk pundak Beam.

Marla mencium kepala Forth.

"Ibu di sini sayang... Bangunlah na..." Dia memiliki air mata di matanya. Suaranya serak melihat putra bungsunya seperti ini tak bernyawa di atas ranjang.

DATING THE COLD HEAD HAZER [END]Where stories live. Discover now