Chapter 17

888 83 0
                                    


Forth mengantar Beam ke fakultasnya di pagi hari dengan mobilnya sebelum pergi ke fakultasnya.

"Sepertinya seseorang mendapatkan tidur malam yang nyenyak...." komentar Park mencari kunci mobil di atas meja di depan Forth.

"Tapi kupikir ada yang tidak bisa tidur akhir-akhir ini"......komentar Max sambil menyeringai.

Sebelum Forth bisa membalas, profesor mereka telah tiba.

****

Beam sedang bersiap berangkat ke Fakultas Teknik untuk makan siang bersama pacarnya ketika seseorang bertemu dengannya.

Kling

Kunci mobil Beam terjatuh ke tanah.

Dia berlutut untuk mengambil kuncinya ketika dia mendengar suara seseorang.

"P'Beam..." Wayo memanggil Beam dengan suara yang sangat manja.

Beam melihatnya dan kemudian melihat sekelilingnya. Beam mengangguk sebagai jawaban karena dia sudah mulai merasa terganggu dengan pria di depannya. Dia bertanggung jawab atas penderitaannya selama satu tahun dan juga atas penderitaan Forth.

"Ya, Nong."

"Seberapa besar keinginanmu meninggalkan P'Forth?" Tanya wayo langsung dengan gigi terkatup.

Beam memutar matanya tapi menenangkan diri.

"Dengar Nong, aku tidak tahu apa yang terjadi antara kau dan Phana tapi jangan pernah bermimpi tentang lelakiku. Dan jangan pernah menggangguku lagi di masa depan. Aku tahu apa yang kau coba lakukan." Kata Beam menuju ke arahnya.

Wayo menarik tangan Beam mencoba menghentikannya. Beam menutup matanya untuk menahan amarahnya.

"Apa yang ada dalam dirimu yang tidak aku miliki dalam diriku?" Tanya Wayo dengan nada tajam.

Tiba-tiba pembicaraan mereka disela oleh pria berhoodie hitam.

"Apa ada masalah Beam?" Tanya salah satu dari mereka yang terlihat serius sekaligus menakutkan.

"Naah.. Tidak ada." Jawab Beam sambil tersenyum tipis.

"Kalau begitu, sebaiknya kau pergi!" Kata pria lain pada Wayo.

"Pergilah." Ucap Beam pada Wayo sebelum pergi.

Kedua temannya menatap Wayo dengan tatapan intimidasi. Beam mengangguk kepada mereka sebelum menarik kaca spion mobilnya.

"Apa masih ada yang kau mau?" Tanya pria satunya ke Wayo dengan suara monoton.

Wayo menggelengkan kepalanya dan pergi.

****

Beam datang menemui Forth sedikit terlambat.

Forth sangat khawatir, dia siap meninggalkan fakultas teknik tapi anak buahnya memberitahunya bahwa Beam sedang dalam perjalanan.

Beam mencium hidungnya sebelum duduk di sampingnya.

"Apa yang kita makan untuk makan siang? Aku sangat lapar naa..."

Forth geser nampan makanan dengan botol air mineralnya. Beam mulai mengunyah makanannya dalam waktu singkat. Forth sedang menatapnya, mengamati setiap gerakannya tanpa makan.

"Ummm.." Beam yang kebingungan lalu mengulurkan sendoknya ke Forth.

"Katakan Aahhh..". Ucap Beam dengan senyuman manis yang berhasil membentuk senyuman di wajah Forth. Forth membelai punggung bawahnya dan membiarkan Beam menyuapinya makan siang.

DATING THE COLD HEAD HAZER [END]Where stories live. Discover now