Chapter 25

731 55 1
                                    


Beam dan Bethy sedang duduk di depan Ronald dan Sherly.

"Ayah... " Panggil Beam.

Ronald meletakkan jari telunjuknya di bibir, menyuruh dia untuk tetap diam. Beam cemberut dan menoleh ke arah Bethy.

"Tunggu yang lain." Ujar Ronald.

Tidak lama kemudian, Forth bergabung dengan mereka bersama David dan Marla.

"Duduklah." Ujar Ronald kepada Forth. David bergabung dengan Ronald, Marla dan Sherly.

Forth duduk di samping Beam dan Bethy. Bethy gugup dan diam, berlawanan dengan sifatnya. Forth memeluk Beam dari samping.

Ronald mengangkat alisnya tapi Forth hanya mengangkat bahunya.

"Kau ingin mengadopsi dia sebagai saudara perempuanmu?" Tanya Ronald.

Forth mengangguk.

"Kenapa? " Tanya Marla.

Bethy menggigil karena nada dingin Nyonya Marla.

"Karena..." Forth tidak dapat menyelesaikannya dan diinterupsi oleh David.

"Kasihan?" Tanya David.

"Tidak.... Gadis itu tanpa pamrih sangat mencintai Beam dan aku bahkan tanpa kami sadari. Selain itu dia juga juniorku. Jika aku tidak mengenalnya secara pribadi maka aku pasti menghajar bajingan yang menyakiti juniorku itu. Menganggapnya sebagai saudara perempuanku adalah keputusanku dan Beam. Aku ingin Mom and Dad bisa menerimanya karena aku dan Beam akan melakukan segalanya untuk membuat kalian menerimanya." Jawab Forth dengan percaya diri.

"Bagaimana jika kita tidak mengizinkannya?" Tanya Ronald dengan tegas.

"Kami akan masih menganggapnya sebagai saudara perempuan kami meskipun tanpa pengesahan secara hukum. Beam sangat menyayangi orang tuanya dan aku tidak akan membiarkan apapun yang membuat jarak antara dia dan orang tuanya. Entah itu aku atau Bethy. Jika Dad tidak mengizinkannya, aku akan menyuruh Bethy pergi dan tinggal di asrama dan aku akan membayar biayanya dan biaya lainnya selama magang ku. Dan aku akan melindunginya sebagai saudara perempuanku." Jawab Forth dengan tegas.

Beam tersenyum. Dia tahu kalau Sherly juga sedang tersenyum.

"Bagaimana jika dia menjadi masalah di antara kalian berdua?" Tanya Ronald lagi.

Ketiganya kaget karena tidak mengantisipasi tentang ini. Namun, Bethy maju dan berlutut di depan kedua orang tuanya. Dia menggenggam tangannya dengan mata berkaca-kaca.

"Maafkan aku, Tuan, Nyonya... Tapi aku tidak pernah memikirkan hal ini dalam mimpi terliarku sekalipun. P'Beam dan P'Forth sudah seperti kakakku. Sebelum menjadi masalah diantara mereka, aku akan lebih memilih untuk menghilang sendiri. Aku selalu berdoa dalam hidupku untuk mereka. Aku tidak akan pernah berpikir untuk menjadi masalah, Tuan... Nyonya... Tolong jangan berpikir seperti itu. Aku akan tinggal di Asrama dan akan bekerja paruh waktu. P'Forth tidak perlu melakukan apapun." Ucapnya sambil menangis tersedu-sedu.

Marla tersenyum dan David mengangguk. Marla menyuruhnya berdiri dan memeluknya.

"Baiklah... aku tidak mempunyai masalah apapun untuk memiliki anak perempuan yang lucu di usia ini.... aku sudah selesai dengan gelar ibu dari dua anak laki-laki." Bethy tersenyum dan memeluknya kembali.

"Terimakasih Nonya." Ujarnya.

"Panggil aku Mom, sayang." Jawab Marla.

Sherly datang dan membuka tangannya.

"Datanglah ke ibumu yang lain, sayang."

Bethy terkekeh sambil menangis. Dia juga memeluknya.

"Terima kasih banyak. Terima kasih untuk menerimaku." Dia menunjukkan rasa terima kasihnya dengan menundukkan kepalanya.

DATING THE COLD HEAD HAZER [END]Where stories live. Discover now