CHAPTER 2

46.8K 3.4K 11
                                    

Kekaisaran Emberlyn merupakan kekaisaran sangat megah yang berdiri kokoh di tengah-tengah dunia yang begitu indah. Ibukota Kekaisaran Emberlyn memiliki dinding yang tinggi dan megah. Terbuat dari batu-batu kuat yang di pahat dengan indah dan di hiasi dengan lambang-lambang kerajaan.

Di atas dindingnya terdapat benteng-benteng dan menara-menara yang menjulang tinggi. Memberikan pemandangan indah dan mengesankan bagi siapa saja yang melihatnya.

Istana Kekaisaran Emberlyn sebagai pusat pemerintahan dan kekuasaan dari beberapa wilayah lainnya. Istana yang berdiri megah di atas bukit di tengah kota. Bangunan utamanya yang terdiri dari marmer putih yang mengkilap.

Dengan kolom-kolom tinggi yang di hiasi dengan ukiran-ukiran anggun. Atapnya terbuat dari logam berkilauan yang terbuat dari perak dan emas. Menghadirkan kesan kemegahan yang spektakuler.

Seperti yang diketahui Kekaisaran Emberlyn memiliki beberapa wilayah yang berada di bawah kekuasaannya. Terdapat empat wilayah sebagai pilar kehidupan di kekaisaran di antaranya Sylvoria, Dominion Aetheria, Imperium Marinos, dan Emberlyn sebagai pusatnya.

Namun, hanya satu keluarga dari ketiga wilayah yang berada di bawah kekuasaan Emberlyn yang terikat sumpah dengan kekaisaran sejak dahulu yaitu keluarga Ravenscroft. Dimana keluarga Ravenscroft memegang kekuasaan atas wilayah Imperium Marinos secara turun-temurun.

Kekuatan Imperium Marinos ini yang paling dibutuhkan oleh kekaisaran. Sebab saat dahulu merekalah yang membantu kesuksesan takhta kaisar sebelumnya. Sehingga Kekaisaran Emberlyn menjadi Kekaisaran yang hebat seperti sekarang. 

Maka atas jasa besar yang telah keluarga Ravenscroft lakukan. Mereka di anuerahi gelar Grand Duke pertama.  Hal itu tidak mengherankan mengingat keluarga tersebut telah mengabdi pada Kekaisaran dan berperan aktif dalam perang maupun pembasmian yang di lakukan oleh para pemberontakan.

"Dengan kata lain, aku memang di takdirkan terjerat bersama pria sialan itu." Gumam Sera.

Sesaat setelah membaca buku yang berisikan informasi mengenai Kekaisaran Emberlyn. Sera menghembuskan nafas keputusasaannya. Menatap langit-langit kamarnya menerawang sesuatu yang menjadi pertanyaan di benaknya sedari tadi. 

Jika ia memang ditakdirkan untuk terjerat bersama Lucian. Lalu kenapa Lucian lebih memilih Eva di masa kekaisarannya.

"Ah, sial. Untuk apa aku memikirkan hal itu."

Sera menggelengkan kepalanya guna menghilangkan ingatan tersebut dan segera membereskan buku-buku yang berserakan. Ia menatap salah satu buku yang baru saja diberikan Aria padanya.

Buku dengan sampul coklat muda itu berisi informasi kejadian-kejadian penting di masa lalunya. Ia harus menyimpan baik-baik buku tersebut.

Selepas membereskan buku-buku tersebut. Sera memutuskan untuk berkeliling. Ia benar-benar merindukan momen di setiap sudut istana ini. Saat itu dirinya terlalu mengejar Lucian hingga melupakan keluarganya.

Siang dan malam mencari perhatian Lucian tanpa henti. Keluar masuk istana kekaisaran bagaikan istananya sendiri. Meninggalkan kewajibannya sebagai putri sulung dari keluarga Ravenscroft.

Itu semua ia lakukan hanya untuk Lucian. Hanya demi sebuah perhatian kecil atau sebuah pengakuan bahwa dirinya akan selalu ada untuknya.

"Hah, aku benar-benar segila itu ternyata."

Tanpa sadar arah Langkah kakinya. Kini dirinya berada sebuah lapang yang merupakan tempat Latihan para kesatria menguji kemampuannya. Ya, itu terlihat karena saat ini ada beberapa kesatria yang sedang melakukan sparing.

Melihat hal tersebut membuatnya mengingatkan kejadian yang terjadi beberapa jam lalu di ruang kerja kepala keluarga Ravenscorft saat dirinya menemui sang ayah disana.

The Conqueror of Blades and HeartsWhere stories live. Discover now