CHAPTER 3

43.5K 2.9K 8
                                    

Wilayah Kekaisaran Emberlyn sendiri dikelilingi oleh rangkaian pegunungan yang disebut Pegunungan Flamberge. Pegunungan yang diyakini oleh hampir seluruh rakyat kekaisaran ini. Mengandung cadangan batu api naga yang langka yang menjadi sumber kekayaan dan kekuatan bagi kekaisaran.

Namun, Pegunungan Flamberge juga memiliki bahaya tersendiri. Karena terdapat makhluk-makhluk mistis yang melindungi harta karun alam ini. Dari mitos yang beredar dikalangan rakyat adalah Naga dewa yang menjaga salah satu peninggalan paling legendaris dari para leluhur Emberlyn saat itu.

Bagaimana pun caranya ia harus kesana demi menghindari pertemuan yang akan terjadi nanti. Ia harus mencari lebih dalam mengenai Pegunungan Flamberge. Di kehidupan sebelumnya ia tak pernah menginjakkan kaki kesana. Sebenarnya hampir menginjakkan. Namun, batal karena dirinya terlalu sibuk mengejar cinta Lucian.

Ah, mengingat itu membuat semakin kesal. Hingga tanpa ia sadari. Dirinya hampir saja terkena serangan pedang milik lawannya jika ia tidak menghindar saat itu.

"Anda terlalu lengah, Nona."

Sera yang masih terkejut. Seketika ia menatap kesal lawannya. Pasalnya, kali ini lawan sparing-nya adalah Sir Cedric Darkthorn yang merupakan ketua dari pasukan Golden Wave dan kalimat yang dilontarkan Cedric tadi seperti sebuah ejekan untuknya.

Dengan penuh kekuatan Sera menangkis pedang Cedric hingga berakhir pedang tersebut terlempar jauh dari pemiliknya. Hal itu menjadi kesempatan untuk Sera mengarahkan pedangnya kehadapan Sir Cedric. Dimana ujung pedang Sera nyaris mengenai hidung Cedric. Jika pria tersebut bergerak sedikit saja.

"Kau salah, Sir Cedric. Aku selalu waspada terhadap apapun."

Cedric tak menjawab. Sera segera menjauh pedang tersebut. "Hari ini cukup sampai disini saja latihannya."

Sera memiliki ilmu pedang yang luar biasa. Tidak ada satupun para kesatria di Imperium Marinos yang dapat mengalahkannya. Mereka terlalu sulit untuk mengalahkan Sera seorang. Namun, berbeda dengan Cedric.

Cedric selalu melihat celah pada setiap pergerakan Sera. Hal itu yang membuat Sera merasa jika Cedric merupakan lawan yang cukup sebanding untuknya. Walau tetap saja, ia tak bisa mengalahkan Sera.

"Ah, Cedric. Aku ingin bertanya sesuatu padamu."

Cedric menolehkan kepalanya. "Ya?"

"Apa yang kau tau tentang Pegunungan Flamberge?"

Cedric mengerutkan keningnya. Tak biasanya Sera menanyakan hal itu. Raut wajahnya pun terlihat serius saat menanyakan hal itu.

"Saya tidak terlalu mengetahui detail mengenai Pegunungan Flamberge. Namun, Pegunungan Flamberge merupakan tempat tinggal bagi para monster-monster yang melindungi batu api naga. Walau Pengunungan Flamberge terlihat seperti pegunungan yang indah. Namun, Pegunungan Flamberge bisa terlihat menakutkan di waktu yang bersama. Karena kita tak akan tahu monster apa saja yang berada di pegunungan itu."

"Bukankah kau dan para kesatriamu pernah kesana?" Sera memiringkan kepalanya.

Cedric berdeham. "Anda benar, Nona. Namun, saat itu saya dan para kesatria hanya bisa mencapai kaki dari pegunungan tersebut. Tak ada seorang pun yang bisa mencapai puncak tertinggi dari Pegunungan Flamberge."

Sera mengangguk-anggukan kepalanya. Sepertinya ini akan menjadi tantangan tersulit baginya. Mengingat dirinya di kehidupan sebelumnya. Ia belum pernah menjajakkan kakinya pada pegunungan tersebut. Sontak Cedric menatap heran pada Sera.

"Kalau boleh saya tahu. Mengapa anda menanyakan pegunungan tersebut?" tanya Cedric penuh curiga.

Sera menatap kearah Cedric yang menatapnya penuh curiga. Haruskah ia memberitahunya jika dirinya akan pergi kesana untuk mencari barang peninggalan para leluhur Emberlyn. Ah, tidak akan sulit baginya untuk pergi kesana jika Cedric mengetahuinya. Mengingat Cedric selalu mengikutinya meski ia memiliki kesibukan sebagai ketua pasukan kesatria Golden Wave.

The Conqueror of Blades and HeartsWhere stories live. Discover now