7: Drama Berkeluarga

19.5K 869 9
                                    

Jangan lupa vote nya teman-teman💐

Selamat membaca💌

🦋

"Besok kita sudah kembali ke kota" ucap Sultan pada Laurenza yang sedang membaca novel milik suaminya, tak disangka ternyata Sultan gemar membaca novel.

Laurenza mendongak melihat Sultan yang berjalan ke arahnya lalu duduk tepat disampingnya.

"Bagus deh, lebih cepat lebih baik" balasnya.

"Kamu tidak betah tinggal disini?" tanya Sultan, pasalnya Laurenza selalu terlihat cemberut saat masuk ke dalam kamar.

Laurenza menaik turunkan bahunya. "Aku sih gak ada masalah sama orangtua dan adik kamu, tapi saudara-saudara kamu tuh yang buat aku gak betah."

"Maaf jika memang itu membuat kamu tidak nyaman, saya akan tegur mereka."

Laurenza memegang punggung tangan sang suami. "Gak usahlah mas, kalau kamu tegur mereka malah semakin menjadi nantinya."

Sultan menggenggam erat telapak tangan Laurenza. "Sekali lagi saya meminta maaf, kamu pasti selalu merasa tidak nyaman, tapi saya tidak peka dengan perasaan kamu."

"Iya mas iya, lagian kamu gak salah. Gak usah minta maaf."

"Saya lapar, temani saya makan yu" ucap Sultan yang membuat Laurenza kembali menatapnya.

"Pas malam aja kamu makan sendiri" balasnya.

"Semalam kan kamu tidur, saya gak tega banguninnya."

Laurenza menghembuskan nafasnya dia menutup buku novel yang dia baca dan ditaruh diatas meja samping ranjang. Laurenza turun dari ranjang dan kini ia berdiri disamping suaminya. Mereka pun berjalan keluar dari kamar dan menuju meja makan, untung saja keluarga Sultan dari papa-nya baru saja pulang ke tempat tinggal mereka masing-masing, jadi suasana lebih tenang dan damai menurut Laurenza.

"Aunty!" teriak bocah perempuan seraya berlari ke arah Laurenza dan Sultan.

Laurenza menyambutnya dengan senang hati, dia berjongkok menyamakan tingginya dengan Kayla.

"Hai!" Laurenza mencubit kedua pipi Kayla gemas.

"Habis dari mana dek?" tanya Sultan berdiri dibelakang Laurenza.

Gadis kecil bernama Kayla itu merentangkan tangannya meminta digendong Sultan pun menuruti, ia membawa Kayla ke dalam gendongannya.

"Pakde tau gak?" katanya berbisik, yang membuat Laurenza ikut mendekat karena penasaran.

Sultan menggelengkan kepalanya tak lama setelahnya muncul kakak dari Kayla yaitu Rama, tampilan anak laki-laki itu tampak tak enak dipandang. Baju serta celanya yang basah dan kaki yang dipenuhi oleh lumpur yang sudah kering.

"Mas Rama habis mandi di sungai," bisik Kayla yang membuat Sultan menatap Rama datar.

"Mas Rama, sudah berapa kali dibilang?" Sultan berbicara dengan nada yang tegas sembari menurunkan Kayla dari gendongannya.

Rama ingin menangis tetapi tetap ia tahan, Rama menggelengkan kepalanya. "Enggak, Mas Rama main dipinggir doang" belanya.

"Bohong itu dosa" balas Sultan.

Hadirnya Kamu | TamatWhere stories live. Discover now