15: Berkunjung ke Solo

17.6K 835 16
                                    

Terima kasih sudah setia menunggu, selamat membaca💝

🦋

Kedatangan Sultan dan Laurenza disambut hangat oleh keluarga Laurenza, senyuman manis terukir menghiasi wajah tampan Sultan saat melihat interaksi Laurenza dengan kedua orangtuanya. Sifat manja dari istrinya kembali muncul, Sultan tak ingin diam saja pria itu ikut menghampiri kedua mertua serta kakak iparnya.

Setelah kedatangan Sultan dan Laurenza, kedua orangtua Laurenza berpamitan ingin pergi menghadiri acara pernikahan rekan kerja Gunawan. Al hasil sekarang tersisa Sultan, Laurenza, Arya serta istrinya yang sedang mengobrol santai di ruang tamu. Banyak yang mereka obrolkan, Sultan pun merasa nyaman karena kakak iparnya yang se-frekuensi dengannya.

"Jadi gimana dek?" Arya melirik adik perempuannya.

Laurenza yang merasa dipanggil pun menoleh ke arah sang kakak. "Gimana apanya?"

Arya memandang kedua pasangan suami-istri yang ada didepannya dengan senyuman penuh arti.

"Kakak sudah kasih kamu ponakan, jadi kapan kamu kasih kakak ponakan?" Ucap Arya seraya menatap Sultan dan Laurenza dengan tatapan menggoda.

Mendengar itu Laurenza segera melirik Sultan yang tersenyum mendengar ucapan Arya, Laurenza justru merasa tak enak takut jika Sultan tersinggung. Tetapi ekspresi Sultan tak seperti yang Laurenza takutkan, pria itu tersenyum dengan tatapan mata yang selalu teduh. Lagi pula menurut Sultan tidak ada salahnya jika seseorang menyinggung tentang kehamilan kepada pasangan yang sudah menikah.

"Gimana Sultan?" Arya menaik turunkan alisnya sembari menatap Sultan.

Sultan terkekeh. "Mau ponakan cewek apa cowok?" Sultan menanggapi dengan santai.

"Cowok-cewek boleh juga tuh, kembar!" Jawab Arya diakhiri dengan tawaan.

"Wah... Saya harus lebih kerja keras kalau gitu." Balas Sultan ikut tertawa.

Laurenza ikut hanyut dalam percakapan itu dia melihat wajah suaminya yang sedang tertawa lepas karena candaan dari kakaknya. Laurenza harap doa dan harapan Sultan terkabul, tak jarang Laurenza memergoki Sultan yang sedang berdoa dengan berlinang air mata, dia tidak tega melihatnya.

Mereka berempat sudah puas mengobrol, hari sudah siang dan suhu hari ini tidak panas seperti biasanya, langit mendung yang menandakan kota Jakarta akan diguyur hujan tak lama lagi. Sultan sedang ada dikamar istrinya saat ini, dia tidak menyangka menemukan sebuah album kecil yang berisi foto-foto Laurenza saat perempuan itu masih bayi sampai SMA. Bibirnya tidak berhenti tersenyum melihat foto-foto Laurenza yang terlihat sangat menggemaskan.

Ceklek

Laurenza masuk ke dalam kamar sembari membawa potongan buah mangga, perempuan itu bingung saat melihat Sultan yang sedang duduk memunggunginya. Sedang apa dia sebenarnya, Laurenza menyimpan kotak yang berisi potongan buah mangga itu diatas nakas, dia mendekati Sultan dan kedua matanya membulat saat melihat Sultan yang sedang melihat-lihat foto masa kecil hingga dirinya menjadi remaja.

Laurenza merebut album foto itu tanpa permisi, Sultan mendongak menatap Laurenza dengan tawa yang tertahan. "Poni kamu dulu pendek sebelah."

Laurenza mengerucutkan bibirnya dia malu sekali. "Dapet dari mana ini?"

"Lemari, gak sengaja mas jatuhin tadi."

Hadirnya Kamu | TamatWhere stories live. Discover now