24: Bunda Yang Hebat

17.4K 816 58
                                    

Hai lagi kalian, selamat membaca💝

🦋

Sultan kembali setelah selesai membersihkan tubuhnya di kamar mandi rumah sakit, penampilannya sangat berbeda dengan yang tadi. Sekarang Sultan jauh lebih terlihat segar dengan celana bahan panjang dan hoddie lengan pendek yang dia pakai. Laurenza sudah dipindahkan di ruang khusus untuk pasien yang baru saja melahirkan, tempatnya lebih nyaman dan seperti di rumah. Bahkan anak-anak dibawah umur pun boleh masuk ke dalam ruangan itu.

Sultan tersenyum bahagia saat melihat kedua keponakannya yang sedari tadi terus memperhatikan sepupu kembarnya yang sedang tertidur di samping Laurenza yang duduk bersandar pada kepala ranjang.

"Hidungnya kok kecil banget, kalau dipegang bakalan ilang enggak aunty?" Tanya Kayla polos, sembari menyentuh pelan pipi mungil bayi berjenis kelamin perempuan.

"Kok ada dua aunty, emang muat di perut aunty ya?" Rama ikut bertanya.

Laurenza terkekeh mendengar pertanyaan-pertanyaan polos Kayla dan Rama, Laurenza pun berusaha menanggapi ucapan mereka berdua agar mengerti walaupun tak masuk akal, namun kedua bocah itu menganggukkan kepalanya paham. Sultan melangkahkan kakinya mendekat ke arah Laurenza, Sultan berjongkok menyamakan tingginya dengan Rama dan Kayla.

"Pakde sudah punya bayi" Kayla tampak mengerucutkan bibirnya.

Sultan mendengus geli mendengar nada suara Kayla. "Iya kenapa memangnya? Dulu kalian nagih terus, bilang kapan pakde punya bayi."

"Gak bisa gendong kita lagi dong, pakde sayangnya sama bayi sekarang." Rama menyambung, dia tampak memalingkan wajahnya agar tidak bertatapan dengan Sultan.

Ada rasa sedih serta cemburu yang Rama dan Kayla rasakan, mereka berdua tidak tega melihat Sultan lebih perhatian kepada anak lain. Bahkan mereka selalu cemburu saat melihat Sultan menggendong anak Hastungkara, sudah sedari lahir memang Kayla dan Rama selalu bersama Sultan saat mereka berdua dimarahi oleh orangtuanya mereka berdua akan menggunakan Sultan sebagai tameng, tapi sekarang apakah masih bisa.

"Kalian cemburu ya? Kasihan banget deh pakde-nya sekarang sudah punya bayi" ledek Hastungkara yang sedang memangku anaknya.

Rama menatap kesal Hastungkara Kayla pun sama tetapi emosinya sangat tidak bisa diatur, nafasnya naik turun. Gadis kecil itu tiba-tiba menangis yang membuat semua orang yang berada diruangan itu tertawa melihatnya, Haris segera menarik lembut putrinya agar menjauh dari ranjang Laurenza. Namun Kayla menolak, dia menghempaskan tangan papanya.

"Ssstt... Jangan nangis ah, nanti adek bayinya kebangun" Basyira ikut mendekat dan tetap saja, Kayla masih menolak. Dia berharap Sultan yang menenangkannya.

Sultan terkekeh melihatnya dia menarik lengan Kayla agar mendekat. "Siapa yang nakal?" Tanya Sultan sembari mengusap lelehan air mata yang jatuh membasahi pipi Kayla.

"O-om Kara!" Kesal Kayla dia memeluk leher Sultan.

Laurenza tersenyum melihat pemandangan didepannya, Sultan memang sangat ahli dalam mencuri hati anak-anak yang membuat dia sangat disayang dan dicari oleh anak-anak.

Kayla sudah tidak lagi memeluk Sultan saat papanya membujuk gadis kecil itu untuk membeli es krim bersama Rama juga. Tentu saja Kayla tidak bisa menolak es krim, dia langsung semangat dan melupakan kesedihannya seketika.

"Sudah dapat nama belum Sultan?" Tanya Gunawan.

Sultan menganggukkan kepalanya mata teduhnya menatap lekat putra-putrinya yang tertidur disamping bunda-nya.

Sultan mengusap lembut dahi laki-laki putranya. "Yang laki-laki saya beri nama Lintang Arjuna Pranadipa Cokro Wisesa."

Lalu tangannya beralih mengusap lembut pipi berwarna merah putrinya. "Yang perempuan saya beri nama Laksita Argina Pramudhita Cokro Wisesa."

Hadirnya Kamu | TamatWhere stories live. Discover now