13: Hinaan Serta Kekecewaan

19.8K 867 9
                                    

Haii jangan lupa vote dan komennya🦋

🦋

Sultan dan Laurenza sudah kembali lagi ke rumah setelah bermain sebentar dengan anak-anak yang ditolong Sultan di alun-alun tadi. Kini Laurenza dan Sultan sedang bersantai diruang keluarga sembari menonton TV, menikmati waktu kebersamaan mereka.

Drt.. Drt.. Drt..

Suara handphone milik Sultan berbunyi yang membuat Laurenza menatap Sultan yang sedang melihat siapa yang berani mengganggu waktu berduaan dengan istrinya. Satu alis Sultan naik setelah membaca nama si penelpon, 'Agzar' dia merupakan paman-nya adik laki-laki dari sang ayah.

"Siapa?" tanya Laurenza penasaran.

"Om Agzar, tumben banget nelpon."

Sultan pun menggeser logo telepon pada bulatan warna hijau, tak lama suara seorang pria memberi salam menyapa telinganya.

'Assalamualaikum Sultan, kamu dimana?"

"Waalaikumsallam, saya ada dirumah om. Ada apa?"

'Bisa kamu ke rumah om sekarang? Ada hal penting yang harus kita bahas sekarang'

"Hal penting?"

'Iya, kesini cepat ya ada orangtua-mu juga disini'

Sambungan telepon diputus sepihak oleh Agzar, Sultan memandang handphone-nya kebingungan. Ada apa sebenarnya sampai kedua orangtuanya pun ikut hadir disana.

"Kenapa mas?"

"Kita ke rumah om Agzar sekarang" ucap Sultan sembari berdiri dari duduknya.

"Mau ngapain?"

Sultan menggelengkan kepalanya. "Gak tau, mas disuruh kesana sekarang."

"Aku harus ikut?"

"Lalu? Kamu-kan istri mas."

Laurenza pun menurut dia mengikuti setiap langkah Sultan, mobil yang sudah ditumpangi oleh pasangan suami-istri itu melaju membelah jalanan ibu kota yang sudah sangat panas hari ini. Rumah Agzar memang masih berada dikawasan Jakarta Timur, jadi tidak terlalu jauh jarak yang harus Sultan tempuh jika menggunakan kendaraan roda empat.

Tak lama kemudian mobil yang dikendarai Sultan sudah ter-parkir didepan teras rumah Agzar, Sultan semakin bertanya-tanya saat melihat ada banyak mobil milik keluarga sang ayah disana. Sultan dan Laurenza turun dari mobil dan menghampiri Basyira disana yang sedang bersama istri dari Hastungkara dan anak-anak dari mereka. Senyuman tersungging menghiasi wajah tampan pria dewasa itu, dia memeluk kedua ponakannya dari Basyira dan menggendong sebentar anak dari adik laki-lakinya.

"Laurenza tunggu disini aja" ucap Basyira yang sudah mengerti apa yang akan dibahas didalam sana.

Sultan mengerutkan dahinya, tatapan penuh pertanyaan menyorot pada adik perempuannya. "Ada apa sebenarnya?"

"Langsung masuk aja mas, sampeyan juga nanti tau sendiri." Basyira membalas.

Sultan menatap mata Laurenza mengisyaratkan jika dia pamit masuk ke dalam, Laurenza menganggukkan kepalanya melihat sang suami menatapnya. Laurenza menatap punggung Sultan yang sudah hilang termakan jarak, dia pun turut penasaran apa yang akan mereka bahas didalam. Laurenza pun memilih tidak memikirkannya dan mengobrol bersama kedua adik iparnya.

Hadirnya Kamu | TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang