09. Jendra berubah?

571 92 12
                                    

^^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^^^

Suara rintik hujan besar di luar membuat Rafael betah berada di dalam kamar. Libur sekolah kali ini, hanya diisi dengan rasa malas yang terus-menerus menguasai dirinya. Sejak dari pagi, sampai sekarang tiba jam makan siang, Rafael masih setia pada kasurnya.

Suara ketukan pintu utama terdengar sampai ke dalam kamarnya, membuat Rafael bangkit untuk melihat siapa yang datang.

"Ngapain lo?!" tanyanya, ketika Yuda sudah ada di depan rumahnya, dengan keadaan basah kuyup.

"Gue numpang neduh!" jawab Yuda, dan langsung masuk ke dalam rumah, tanpa menunggu persetujuan Rafael dulu.

"Darimana sih?" tanya Rafael mengikuti langkah Yuda yang melangkah memasuki kamarnya.

"El, gue pinjem baju, dingin banget ini." bukannya menjawab, Yuda malah meminta baju ganti dari Rafael.

Rafael menghela nafas pelan, lalu mengambil beberapa setel baju untuk sahabatnya. "Sana ganti." ucapnya, lalu ia keluar dari kamar, menuju dapur untuk membuatkan Yuda minum.

Tidak membutuhkan waktu lama, Yuda sudah keluar dengan setelan baju Rafael, dan juga handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

"Wih, thanks El!" ucapnya dengan menyerobot teh hangat yang baru saja Rafael buat.

Rafael berdecak, lalu duduk di meja makan. Matanya masih terus menatap Yuda yang sekarang sedang minum teh hangat buatannya itu.

"Dari mana?" tanya Rafael lagi.

Yuda menyelesaikan kegiatan minumnya, lalu ikut duduk di meja makan itu. "Anterin bang Hagan ke kuburan adiknya." ucapnya.

"Terus bang Hagan kemana?" tanya Rafael.

"Pulang lah." jawab Yuda.

"Kenapa lo nggak sekalian pulang?" tanya Rafael lagi.

"Gue naik motor. Terus karena gue terlalu dingin, gue belok ke rumah lo." ucap Yuda.

Rafael mengangguk paham. "Dimana kuburan adiknya?"

"Nggak jauh dari sini."

"Pasti kalo adiknya masih hidup, seumuran sama kita ya, Yud?" tanya Rafael.

Yuda mengangguk, "Bahkan mungkin kalo kita jadi temen, lo berdua bakal kaya upin-ipin."

"Kenapa?" tanya Rafael bingung.

"Lo lupa foto adiknya bang Hagan yang waktu itu lo pecahin bingkainya? Dia mirip banget sama lo!"

"Itu kan foto kecilnya, Yud. Nggak tau gedenya gimana."

Yuda berdecak, "Ya tapi itu beneran mirip, El. Gedenya nggak bakal jauh dari masa kecil!"

"Lagian gue nggak tau kecil gue gimana."

HOME 2 : WHO? ( End✓ )Where stories live. Discover now