21. Rumah yang kembali dalam pelukan

578 92 15
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Sudah satu jam Zia duduk di sebelah Hagan tanpa ada percakapan apapun. Kini, mereka berdua berada di taman rumah sakit. Suasana malam ini terasa begitu dingin dari biasanya. Sepertinya, malam ini kembali akan turun Hujan.

"Kamu kok bisa disini?" tanya Hagan.

Zia menoleh pada kekasihnya, "Rafael tiba-tiba datang ke rumah, katanya mau kasih tau sesuatu ke Yuda. Eh tiba-tiba Mandra nelpon kalo Jendra di rumah sakit, yaudah aku sekalian ikut, karena udah malam. Nggak mungkin aku biarin Rafael pergi sendiri malam-malam begini."

Hagan tersenyum, lalu mengangguk. "Maaf aku nggak sempat cerita." ucap Hagan.

"Ada apa sebenarnya? Kenapa kamu mukulin Jendra?" tanya Zia.

"Rajawali belum meninggal, Zi. Dia masih ada sampai sekarang. Kematiannya palsu, dan kuburan itu juga palsu." ucap Hagan, membuat Zia terkejut.

"Ini permainan Jendra." Zia kembali terkejut, mengapa bisa Jendra melakukan itu? "Rajawali koma, dan amnesia. Jendra jadi berpikir buat klaim Raja sebagai adiknya, yaitu Rafael."

"Rafael itu Rajawali?" tanya Zia, masih tak percaya.

Hagan mengangguk, "Firasat aku bener, sayang. Dia masih hidup, dan ada di deket aku selama ini."

"Maaf karena udah mukulin Jendra, Zi. Aku nggak bisa kontrol emosi aku." ucapnya lirih.

Zia memeluk kekasihnya dengan erat, "Aku tau pasti kamu rasain sakit yang luar biasa setelah tau semua kebenaran ini. Aku juga nggak nyangka, dan bener-bener spichlees banget. Tapi kamu hebat, Hagan. Kamu hebat karena masih menganggap mereka sahabat kamu."

Hagan tersenyum, merasa hangat mendapatkan pelukan dari Zia. Meskipun hari ini benar-benar terlihat buruk, namun Hagan masih mempunyai Zia yang akan selalu memperbaiki segala suasana hati Hagan.

"GUE SPECHLEES BANGET!" teriak Yuda ketika Rafael juga menceritakan tentang dirinya yang sudah pulih dari ingatannya.

Berbeda dengan Hagan dan Zia yang berada di taman rumah sakit, mereka berdua kini berada di kantin untuk makan. Entah lah, Yuda selalu merasakan lapar setiap kali penasaran tentang apapun itu.

"Pantesan lo semirip itu sama foto Rajawali. Ternyata lo sendiri Rajawalinya?" tanya Yuda.

Rafael mengangguk, "Gue seneng karena gue balik ke kehidupan gue yang sebenarnya. Gue seneng karena gue nggak perlu lagi merasakan sakit yang tiba-tiba, Yud." ucapnya.

Yuda mengangguk, "Bener! Lo udah sembuh sekarang, El." ucapnya bangga.

"Tapi gue juga sakit lihat bang Jendra sakit. Mau gimana pun, dia yang udah jaga dan besarin gue." ucap Rafael.

HOME 2 : WHO? ( End✓ )Where stories live. Discover now