14. Tidak menyerah

542 80 4
                                    

^^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^^^

Kicauan burung bersahut-sahutan. Tampak burung elang mengepak-epakkan sayapnya dengan tenang sambil berkaok-kaok. Sementara itu di bawah rerimbunan pohon, tampak dua orang yang tengah bercanda tawa sembari menikmati angin sore di taman rumah sakit.

Sudah 3 hari Rafael di rawat di rumah sakit karena kejadian malam itu. Kondisinya sudah membaik, namun ia belum boleh berjalan, dan harus menggunakan kursi roda dulu.

"Oh iya, tadi pagi ada anak baru." ucap Yuda memberitahu, ketika canda tawa mereka usai.

"Masuk kelas kita?" tanya Rafael, yang langsung di angguki oleh Yuda.

"Gue nggak suka. Orangnya sok berkuasa banget." ucap Rafael membuat Rafael terkekeh.

"Bilang ke dia, kalo lo penguasa sekolah." ucapnya mengejek.

"Nggak gitu ya anjir!" kesal Yuda membuat Rafael tertawa.

Tiba-tiba, sebuah kantong plastik berisi makanan dan minuman itu terpampang jelas di depan wajah mereka. Mereka berdua menoleh ke belakang, sudah ada Hagan yang tengah berdiri sambil tersenyum.

"Laper nggak?" tanyanya.

Yuda langsung mengambil alih kantong plastik itu, membuat Rafael menatap sinis, sedangkan Hagan tertawa puas.

"Lo masih sakit, nggak boleh makan makanan dari luar rumah sakit!" ucap Yuda.

"Boleh anjir!" ucap Rafael, berusaha merampas makanan itu.

"Nggak boleh, El!"

Rafael yang masih merasakan luka di perutnya itu mengalah sembari menghela nafas kasar. "Gue bawa jalan-jalan mau?" tanya Hagan padanya, membuat ia tersenyum senang.

"Lah gue mau makan!" ucap Yuda.

"Yaudah lo makan disini! Gue mau keliling taman sama bang Hagan!" ucap Rafael.

"Nggak apa-apa kan Yud?" tanya Hagan, membuat Yuda mengangguk dengan mengacungkan kedua ibu jarinya.

Biarlah ia di tinggal sendiri, yang penting perutnya terisi dengan makanan lezat yang Hagan bawa.

Hagan mulai mendorong kursi roda itu keliling taman. Banyak sekali pasien yang tengah menghirup udara segar di sore hari ini.

"Abang lo nggak disini?" tanya Hagan.

Rafael mengangguk, "Dia masih kerja." jawabnya.

"Makasih ya El, dan maaf." ucap Hagan tiba-tiba, membuat Rafael bingung.

HOME 2 : WHO? ( End✓ )Where stories live. Discover now